Chapt 11 - Imposible

82 17 3
                                    

Pagi ini Minhyun tidak dapat mengantar Jiwon dan Soohyun kesekolah karena ada keperluan mendesak pagi tadi.

Nyonya Hwang yunji yang tak lain adalah ibu Minhyun pagi tadi dilarikan kerumah sakit. Entah apa yang terjadi, hanya saja Minhyun terlihat sangat panik.

Awalnya Jiwon bersikeras untuk ikut dengan Minhyun kerumah sakit, hanya saja Minhyun melarangnya karena tak mau sampai Jiwon bolos sekolah.

Khawatir? Tentu saja, Jiwon mengkhawatir seseorang yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri.

Dengan raut wajah kesal karena Minhyun tidak mengijinkannya ikut, Minhyun-pun menarik Jiwon dan memeluknya. Minhyun juga mengatakan kalau Jiwon bisa menjenguk ibu-nya sepulang sekolah nanti, dan Jiwon hanya mengangguk.

Membayangkan Nyonya Hwang yang sedang sakit saat ini membuat Jiwon sangat sedih, dan mengingat momen disaat nyonya Hwang yang selalu menyempatkan diri untuk mengajak Jiwon berbelanja dan memasak bersama saat libur panjang tiba, dan perasaan nyaman menjadikan nyonya Hwang teman untuk berbagi cerita.

Ahh Jiwon sangat merindukan sosok seorang ibu.

Disisi lain, seseorang yang sedang berada disamping Jiwon hanya tersenyum melihat momen yang membuatnya sangat merasa kesal dan marah. Momen disaat Minhyun memeluk Jiwon.

Setelah perlakuan yang Minhyun lakukan kemarin, mungkin Soohyun semakin merasa memiliki Minhyun. Sampai saat dimana ia melihat momen menyabalkan itu, Soohyun kembali tersadar kalau Minhyun belum berhasil ia raih.

.

.

Melewati gerbang sekolah, tersenyum dan melambaikan tangan pada beberapa dari mereka yang menyapa Jiwon dan Soohyun. Mungkin, Jiwon dan para sahabatnya cukup populer disekolah ini. Tak hanya karena mereka memiliki paras yang cantik dan tampan, tapi mereka juga sangat ramah pada semua orang.

"Maaf aku sampai lupa kalau kita belum sarapan, kau pasti lapar" ucap Jiwon dengan wajah menyesal.

Soohyun menggelengkan kepalanya, "tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja tanpa sarapan. Kurasa kau yang akan pingsan jika tidak sarapan, mau membeli sesuatu dan melewatkan jam pelajaran pertama?" tawar Soohyun dengan menaik turunkan halisnya.

"Setuju" balas Jiwon sambil menarik lengan Soohyun untuk segera membeli sesuatu untuk dimakan dan pergi ke Rooftop sekolah, tepat sebelum seseorang datang dari arah belakang dan merangkul kedua gadis itu dan sontak membuat mereka terkejut.

"Ketahuan! Jadi kalian ingin bolos dari kelas di jam pertama hah?"

Suara itu berasal dari sang namja pemilik gigi kelinci.

"Ahh, kau mengejutkan ku!" kalimat yang sama yang diucapkan kedua gadis itu secara bersamaan.

"Hehee mian.."

"..boleh aku ikut?" lanjutnya dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Dengan syarat, belikan kami makanan" cetus Soohyun dengan mengangkat tangannya keudara untuk melakukan high five dengan Jiwon.

"Baiklah, ayo kita pergi"

.

.

Hening. Tidak ada suara apapun karena kedua gadis itu masih sibuk melahap roti yang Jungkook beli.

Dengan tegukan susu terakhirnya kini Jiwon bersuara, "ahh kenyangnya" dengan raut wajah yang senang karena kini perutnya sudah terisi.

"Ku perhatikan sudah beberapa hari ini kalian selalu datang bersama" Jungkook memulai.

Day DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang