Chapter 1

1.3K 91 0
                                    


Pertemuan

Hana terus memandangi jam tangannya dengan kesal beberapa kali. Berusaha mengecek email dari teman-temannya di ponselnya.

Ia sudah beberapa kali mengirim pesan bahwa ia sudah menunggu mereka sejak tadi. Tapi teman-temannya tak kunjung datang.

" Di mana mereka? Aku sudah capek menunggu " ngerutu Hana sambil memandang keramaian yang ada di depannya.

Hari ini Hana dan teman-temannya berencana akan melihat festival kembang api yang di adakan di depan kuil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Hana dan teman-temannya berencana akan melihat festival kembang api yang di adakan di depan kuil .

Di tempat ini banyak sekali tenda-tenda yang menjual aneka makanan dan minuman hingga hiburan bagi pengunjung untuk menikmati saat festival berlangsung.

" hey,, itu mereka.." gumam Hana.

Ia melihat kedua temannya muncul dari kejauhan. Hana pun melambaikan tangan pada mereka dan teman-temanya pun membalas lambaiannya.

" aku akan memarahi kalian karena datang terlambat.." tukas Hana dalam Hati.

Tiba-tiba saja pandangannya mulai pudar, Hana mencoba untuk menahan kepalanya, ia berjalan mundur tapi rasanya kepalanya bertambah pusing. Hana pun akhirnya terjatuh dan pingsan.

***

" Nona... Nona... " panggil sebuah suara misterius

Hana pun membuka kelopak matanya perlahan-lahan. Tampak sebuah wajah seorang anak perempuan menatap ke arahnya dengan khawatir

"  mengapa Nona tidur di sini ? " tanyanya

" Nona...? siapa..? aku...? " kata Hana dalam hati

" mengapa Nona tidur di depan kuil seperti ini, ayo bangun aku akan membantu Nona " pintanya lagi

Hana menuruti perkataan anak perempuan itu begitu saja, menduga-duga apa yang sedang terjadi.

" terima kasih, maaf merepotkanmu, akan akan pergi sekarang " ucap Hana memohon diri

" hehehe, Nona mau kemana malam-malam begini, ayo kita masuk.. " ajak anak perempuan misterius itu dengan tertawa

" tentu saja, aku akan pulang ke Rumahku.. " jawab Hana.

Anak perempuan itu hanya tertawa mendengar perkataan Hana.

" Nona, sangat lucu " celutuknya.

Hana bingung dengan reaksi anak perempuan itu. Hana pun memandang area sekitar kuil Hana heran ini bukan kuil tempat dia menunggu teman-temannya  tadi. Ini kuil yang berbeda. Ada apa ini?

" dimana ini..? " sontak kata Hana dengan Kaget

" tentu saja di rumahku, Nona lupa ya kemarin kami menjemput Nona dari desa, ayolah Nona sebentar lagi waktu makan malam Kak Ryuji akan memarahi kita " tarik anak perempuan itu pada tangan Hana.

" tentu saja di rumahku, Nona lupa ya kemarin kami menjemput Nona dari desa, ayolah Nona sebentar lagi waktu makan malam Kak Ryuji akan memarahi kita " tarik anak perempuan itu pada tangan Hana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana hanya mengikutinya masuk kedalam rumah yang berada di samping kuil dengan pikiran yang masih bingung. Mereka pun masuk ke dalam ruangan yang agak besar.

Terlihat seorang pria sedang duduk di sana.

" Kak  Akira,, aku sudah menemukan Nona Rin, rupanya Nona tadi tertidur di depan Kuil " kata anak perempuan itu pada seorang pria yang sedang meminum secangkir teh di tangannya

" Rin,, kau membuat Ayumi khawatir padamu " kata laki-laki yang bernama Akira

" Rin,, Siapa lagi ,,? Aku,,? " tanya Hana dalam hati

" ayo duduk Nona, Kak Ryuji sedang membuat makan malam untuk kita " pinta anak perempuan itu

" Maaf, siapa namamu? " tanya Hana dengan Hati-hati

" Hehehe... Nona lupa lagi ya,, namaku Ayumi "

" Oh, Ayumi, maaf sebelumnya tapi namaku Hana bukan Rin " ujar Hana dengan lembut

" Kau aneh sekali Rin, sudahlah ayo duduk disini " panggil Akira

Hana masih bingung dengan yang baru saja terjadi tapi ia tetap mengikuti perintah Akira untuk duduk di sampingnya

" apa yang sebenarnya terjadi,, " guman Hana dalam hati.

Hana pun menepuk-nepuk pipinya berusaha menyadarkannya bahwa yang sedang di lihatnya hanya mimpi

" apa yang kau lakukan..? " tanya Akira yang meraih tangan Hana yang terus menepuk pipinya

Hana terkejut melihat wajah akira didekat wajahnya, wajahnya tampak memerah seketika

" Ak,,, Aku baik-baik saja.. " kata Hana dengan terbata-bata

" Kau demam,,? " kata Akira seraya menempelkan keningnya pada kening Hana membuat wajah keduanya sangat  dekat. Sontak wajah Hana kembali memerah

"aku baik-baik saja " tolak Hana pada dada Akira yang kekar

" hehehe,, ok aku mengerti, tak mungkin orang sepertimu yang punya kekuatan tersebut akan sakit " kata Akira dengan tersenyum kecil

" Kak Akira jangan menggoda Nona terus " tegur Ayumi

" Nona... tunggulah sebentar aku akan membantu Kak Ryuji menyiapkan makan malam " sambung Ayumi

Ayumi pun meninggalkan Hana dan Akira berdua di ruangan itu. Hana benar-benar kikuk dengan situasinya ini apalagi saat laki-laki itu menempelkan keningnya dengan kening Hana sesat.

" apa yang sedang kau lakukan Akira..? " tanya Hana mencoba mencerna situasi yang di hadapinya.

" melihatnya kau sudah tahu bukan..? aku sedang merawat sarung pedangku.. " jawab Akira

" Pedang...?, apa yang akan kau lakukan dengan pedang itu.? " tanya Hana dengan Heran

"  kau ini aneh, tentu saja untuk membela diri dari orang jahat, semua samurai harus memilikinya bukan? "

"  Samurai? Pedang? ..." ungkap Hana dalam hatinya. Rasanya kepalanya tiba-tiba berputar rasanya pusing dan Hana pun pingsan kembali

Kau Adalah Wanitaku(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang