Chapter 10

476 50 0
                                    

Cemburu

Malam ini adalah malam terakhir Pangeran Hanada di istana Kaisar Renji. Ia meminta hana menemaninya berjalan-jalan di malam hari mengelilingi istana.

Pangeran Hanada menceritakan sebuah lelucon yang lucu membuat Hana tertawa mendengarnya. Karena ini malam terkahirnya Pangeran Hanada meminta para pelayannya untuk tidak mengikutinya.

Pangeran Hanada membawa Hana ke sebuah taman di istana keduanya duduk menatap bintang-bintang di langit malam .

" Rin, jika kau ingin bintang katakan padaku, aku akan pergi memetiknya untukmu.. " ujar Pangeran Hanada

" Hehehe, itu tidak mungkin pangeran tempatnya sangat jauh " jawab Karin

" Tapi aku akan berusaha memetiknya hanya untukmu "

" sudahlah pangeran jangan berkata seperti itu.. itu terdengar konyol " ujar hana dengan tertawa kecil

" Hanada..." panggil suara berat dari arah belakang mereka. Keduanya berbalik dan memberi hormat

" Kau harusnya pergi tidur Pangeran, besok kau akan pulang.." ujar Kaisar Renji

" aku masih ingin bersama Rin, Kaisar " keluh Pangeran Hanada

" Rin juga ingin istirahat, tapi kau terus saja datang mengganggunya " marah Kaisar

" tapi Rin tidak menolakku.. " bela Pangeran Hanada

" sudalah Pangeran.. " sambung Kaisar. Pangeran hanada tampak kesal

" Kau membuatku kesal Kaisar.. " marahnya.

Hana terkejut melihat Pangeran hanada dengan beraninya memarahi Kaisar. Ia berusaha menenangkannya.

" Memangnya Rin istrimu, sehingga kau melarangku bersamanya.." ujarnya dengan ketus

" Dia milikku, dia milik Kaisar Renji " jawab Kaisar Renji dengan mantap seraya menarik Hana dan merangkulnya

" Dia milikku, dia milik Kaisar Renji " jawab Kaisar Renji dengan mantap seraya menarik Hana dan merangkulnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Apa kau puas..? " goda Kaisar Renji. Pangeran Hanada hanya berdengus kesal.

" baiklah,, dia milikmu,, aku akan menunggu undangan dari Kerajaanmu, bisa saja aku akan mendapat seorang kekasih dari kalian berdua.. " ujar Pangeran Hanada seraya pergi.

Hana sangat malu mendengar perkataanya bagaimana bisa Pangeran  Hanada berkata seperti itu.

Kau Adalah Wanitaku(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang