Chapter 13

427 41 0
                                    

Penculikkan (2)

Serapat apapun para dayang menyembunyikan hilangnya Hana. Kaisar segera akan mengetahuinya. Bahkan ia mendengarnya saat ia tak sengaja mendengar dari seorang prajurit yang sedang bergosip dengan temannya.

Ia tampak geram dan segera menuju kediaman Hana.
Namun yang ia lihat hanya  kamar kosong dengan para dayang yang sedang menunduk ketakutan.

" Katakan apa yang terjadi...? "marahnya

" Maafkan Kami Yang mulia, kami tak bisa menjaga Nona Rin, seseorang telah menculiknya " ujar Dayang Nao

" Siapa..? "

" Kami juga tidak tahu Yang mulia, tapi hamba yakin penculikkan itu terjadi tadi malam saat semua orang tertidur.. " sambung Dayang Nao

" Bagaimana mungkin seorang penyusup dapat dengan mudah masuk ke istana..??" seru Kaisar. Ia kemudian berpikir sebentar dan menari nafas.

" Perintahkan Ryuji untuk segera menghadapku sekarang .." pintanya dengan keras. Dayang nao mengangguk dan segera  pergi.

Kaisar kembali ke kediamannya dengan emosi meluap-luap. Ia tidak suka seseorang menyusup istananya dengan mudah,. Seolah-olah meremehkan kekuatannya. Ia yakin seseorang itu sangat mengenal lingkungan istana dengan baik.

" Yang mulia,, Tuan Ryuji datang menghandap.." seru seorang prajurit.

" suruh ia masuk.." jawab kaisar
Ryuji masuk kedalam singgasana Kaisar Renji. Ia memberikan penghormatan pada Kaisar sebelum menayakan tujuan kedatangannya.

" Yang mulia, adakah sesuatu yang mendesak sehingga anda memanggil hamba sepagi ini..? " tanya Ryuji

" Aku ingin kau mencari Rin, seseorang telah menculiknya tadi malam.. " sahut Kaisar.

Ryuji syok mendengar penuturan Kaisar. Ia sedikit kehilangan keseimbangan saat mendengarnya

" Mohon ampun Yang mulia,, apa berita itu benar..? " tanya Ryuji memastikan

" Pergi dan carilah sebelum kabar ini tersebar keluar Istana, seseorang akan memanfaatkan situasi seperti ini.."

" Baik, hamba akan melaksanakan Titah yang mulia.." seru Ryuji dengan serius.

Setelah pertemuannya dengan kaisar. Ryuji melangkahkan kakinya menuju kamar Hana. Hatinya benar-benar terasa panas seakan akan meledak keluar. Kamar hana terlihat sepi tak ada satupun dayang yang berjaga bahkan adiknya Ayumi juga tidak ada.

Ryuji mulai berjalan dan memeriksa setiap sudut kamar mencari petunjuk namun ia tidak mendapatkan apapun. jika hana menyadari ia diculik ia pastinya berteriak dengan keras meminta pertolongan.
Ryuji pun bergegas menuju dapur istana.

" Apa yang di makan Nona Rin sebelum tidur..?" tanyanya pada para pekerja. Namun mereka hanya saling pandang tak tahu

" Aku rasa Tuan sebaiknya, bertanya pada Ayumi karena dia orang terakhir yang bersama Nona setelah makan malam.." sahut seseorang diantara mereka.

Ryuji pun kembali berjalan menuju tempat tinggal para dayang. Ia berhenti di depannya. Ia meminta seseorang memangil Ayumi untuk keluar. Tak lama kemudian Ayumi keluar dengan wajah ketakutan. Sepertinya ia tahu akan dimarahi sang kakak.

" Apa yang kau lakukan bersama Rin sebelum ia tidur..? " tanya nya tanpa basa basi pada adiknya

" Mmm,, Ayumi menghidangkan teh hangat untuk Nona, karena Nona Rin sedikit kedinginan.." jawab Ayumi dengan tertunduk

" Apa kau yang membuatnya..?"

" Ng,, seorang pelayan membantuku.."

Setelah mendengar  jawaban Ayumi. Ryuji langsung meninggalkan ayumi begitu saja tanpa membalas pertanyaannya. Ayumi hanya bisa pasrah jika kakaknya memarahinya atau mengacuhkannya seperti itu.

" Sudah kuduga seseorang menaruh obat tidur didalamnya.. pelayan itu pasti kaki tangan penculik, berani sekali mereka memasuki istana seperti itu." Gumam Ryuji dalam hati

" Rin,,, ku mohon tunggu aku di sana, aku akan menjemputmu.." sambungnya

Kau Adalah Wanitaku(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang