Chapter 20

416 41 0
                                    

Hana kembali

3 hari setelah keputusannya bersama ibunya. Hana sering berkunjung kekuil tempat ia pertama kali pergi ke masa lalu. Hana selalu berdoa pada dewa agar mengizinkannya kembali pada Ryuji.

" Rin, bolehkan aku mencintainya? Mencintai pria yang telah membawaku dan menjagaku serta mengorbakan nyawanya padaku. Aku berharap para dewa mengabulkan keinginanku. Bukankah kau mengatakan sebelumnya bahwa kau membutuhkanku..?" guman Hana dalam hati saat berdoa.

Tiba-tiba sebuah cahaya putih menyulumuti tubuh Hana dengan terang dan sebuah suara terdengar di telinga Hana.

" Jika itu keputusanmu aku akan membawamu lagi. Namun ada satu hal yang harus kau ingat ini bukan keputusan akhir dari kisah ini "

Sekejap saja tubuh hana menghilang bersama dengan cahaya putih yang terang benderang tersebut.

💮💮💮

Hana merasakan tubuhnya kembali. ia merasakan jika ia sedang tertidur. Hana pun membuka matanya perlahan-lahan. Dilihatnya kamar asing yang dirindukannya. Ia membuang matanya menatap sekeliling. Terlihat seorang anak perempuan tertidur di sisi ranjang.

"Ayumi.. " panggilnya dengan lembut sembari mengelus-elus kepala Ayumi dengan lembut.

Ayumi yang tertidur terbangun karena merasakan sentuhan tangan seseorang dikepalanya. Ayumi pun memutuskan untuk bangun dan membuka matanya.

Dilihatnya seorang wanita yang tadinya tertidur menatapnya dengan tersenyum

" Nonaaaaa... anda sudah sadar...? " tanyanya dengan riang. Hana mengganguk menginyakan. Ayumi pun segera keluar memanggil dayang Nao.

Hana sangat senang sebab dewa mengabulkan doanya untuk kembali bertemu Ryuji. Ia berusaha bangun dari ranjangnya tapi  badannya agak kram dan kaku.

Mendengar kabar dari Ayumi, dayang Nao beserta bawahannya berlari menuju kediaman Hana. Bahkan kabar tentangnya yang sudah sadar cepat tersebar.

" Nona..." teriak Dayang Nao ketika masuk kedalam kamar. Hana hanya hanya melihatnya dengan tersenyum

" Dayang Nao, aku merindukannmu.." serunya. Tanpa terasa air mata Dayang Nao keluar dari pelupuk matanya.

" Dayang Nao, kau kenapa? Mengapa kau menangis? " tanya hana

" Tidak Nona, saya merasa terharu Nona sudah sadar.." jawabnya. Hana hanya kembali tersenyum mendengarnya.

Hana sudah merasa kalau ia sudah  pergi cukup lama. Sebabnya ia terus tersenyum tanpa tahu ada hal yang menantikannya ketika ia sadar

" Ayumi, sudah berapa lama aku tertidur? Badanku terasa kaku dan kram.." keluh Hana menepuk-nepuk pundaknya

" Mm,, Nona sudah tertidur hampir seminggu lebih "

" benarkah? Itu sangat lama pantas saja badanku terasa ngilu seperti ini, dimana Ryuji aku ingin menemuinya..? "

Raut wajah semua orang berubah 180 derajat. Wajah bahagia mereka berubah menjadi murung mendengarnya. Hana yang menyadari itu terheran

" Ada apa? Apa ada yang terjadi pada Ryuji..? apa dia baik-baik saja? Apa ia terluka? Bagaimaana dengan lukannya? Ia sudah menyelamatkannku.. " tanya hana bertubi-tubi. Dilihatnya Ayumi. Ayumi tampak sendu.

" ada apa? Apa yang terjadi..? " tanya Hana kembali dengan penasaran

" Maaf Nona, anda tidak bisa bertemu lagi dengan tamu pria,," ujar Dayang Nao

" Mengapa? Bukankah Ryuji penjagaku..? ia harus ada di sini,, Ak..Akuu.." tanyanya dengan terputus. Hana tidak ingin Dayang Nao tahu perasaanya pada Ryuji

" Nona akan segera menjadi Ratu dan Kaisar melarang tamu pria untuk bertemu Nona hingga acara pernikahan dilaksanakan.." ujar Dayang Nao pelan

" Ratu..? siapa? Aku..? " tanya hana. Semua orang yang berada dikamarnya mengganguk pelan.

DuaRrr....

Hati Hana serasa meledak mendengarnya. Bukan ini yang Hana inginkan saat kembali. Ia ingin bertemu Ryuji. Hanya Ryuji yang Hana inginkan bukan menjadi Ratu. Tubuhnya kembali lunglai.

" Nona, apa anda baik-baik saja..? " tanya dayang Nao yang melihat perubahan Hana

" Dayang Nao, ceritakan apa yang terjadi saat aku pingsan..? " tanya hana.

Dayang Nao pun meceritakan semua kejadian yang terjadi bagaimana Kaisar mengeluarkan titahnya untuk menjadi Ratu. Hana hanya bisa menangis mendengarnya.

" Aku ingin bertemu Kaisar, Tolong dayang Nao , aku mohon.." tutur hana dengan memelas

" Baiklah, aku akan menyampaikannya pada Kaisar.." jawab Dayang Nao

😢😢😢

Kau Adalah Wanitaku(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang