"Gam.." panggil Afi yang masih kaget di ambang pintu. Orang yang dipanggil pun sama kagetnya melihat Afi membuka pintunya.Agam menarik tangan Afi agar masuk ke dalam kamarnya dan langsung menutup pintu hingga rapat.
"Muka lo kok memar gitu." Ujar Afi yang masih menatap Agam.
"Cuman memar, gw gk papa." Jawabnya.
"Gk papa gimana? Muka lo udah kayak hampir bonyok " cemas Afi." Kotak obat lo di mana? Sini gw obatin." Ucap Afi dengan nada khawatir.
"Gw gk papa fi..." jawabnya dengan pasti.
"Bacot deh lo, dimana kotak obat? Lo gk nyediain apa kotak obat di kamar lo?" Tanya Afi.
"Ada di laci ketiga.." ujar Agam yang menunjuk rak hitam di samping pintu masuk.
Afi langsung mengambil kotak obat tersebut, setelah itu ia mengambil kapas yang sudah ia beri betadin dan menepuk nepuk pelan ke arah bagian yang memar.
"Maaf kalau sakit.." ucap Afi di sela mengobati luka Agam. Agam hanya menatap wajah manis Afi sangat lekat.
"Kok bisa kayak gini sih?" Tanya Afi yang masih mengobati.
"Ya bisa lah... namanya juga laki." Jawab Agam santai.
"Serius gam.."
"Cuman berantem sama lawan." Jawab Agam.
"Jangan berantem lagi... nanti muka lo tambah bonyok." Perintah Afi yang langsung membuang kapasnya ke tong sampah di dekat kasur.
"Bukan laki dong, kalau gk berantem." Ujar Agam.
"Ya gk gitu juga kali.." bilang Afi yang langsung duduk di sofa bewarna hitam dengan corak kotak kotak.
"Ouh ya, dalam rangka apa lo ke rumah gw?" Tanya Agam yang masih bingung dengan niatan Afi ke rumahnya." Mau kembaliin jaket? Kan gw udah ngomong kalau jaketnya buat lo aja." Ujar Agam kemudian.
Skak mat! Mau jawab apa gw? Ya kali, gw jawab kalau gw cemas karna lo gk masuk. Batin Afi bingung.
"Kebiasaan deh lo! Kalau gw nanya suka diem. Mau gw peluk dulu biar lo jawab." Tawar Agam.
Refleks Afi memukul lengan Agam." Sembarangan lo.."
"Trus... dalam rangka apa lo kerumah gw?" Tanya Agam sekali lagi.
"Ehm...." ujar Afi bingung harus menjawab apa." Kok bisa ya..lo gk masuk trus geng lo juga gk masuk?" Tanya Afi yang langsung mengalihkan topik.
Sudah pakarnya kalau suka mengalihkan topik adalah Afi.
"Ya bisalah... namanya juga persahabatan, satu orang merasa sakit dan yang lain juga merasa kesakitan." Jawab Agam.
Afi hanya bisa diam setelah itu, dia juga sedang memikir jawaban soal pertanyaan Agam tadi. Belum selesai memikir, Agam pun bertanya lagi.
"Lo khawatir ya... karna gw gk masuk." Ujar Agam dengan senyuman jahilnya.
Afi langsung menggeleng cepat, ia langsung mengambil HP dalam sakunya yang tidak sama sekali bergetar maupun bunyi.
"Bentar ya... nyokap gw telfon." Bohong Afi.
"Iya ma..."
"Bentar lagi Afi pulang. Iya, iya.. da ma.." ujar Afi berpura pura mengakhiri sebuah panggilan.
"Maaf gam, gw gk bisa lama lama. Soalnya nyokap nelfon katanya suruh buruan pulang ada aca keluarga." Ujar Afi gemeteran.
"Oke, thanks ya udah kesini... gw anterin lo sampai bawah ya." Tawar Agam lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET LOVE
Novela Juvenil💯in Rank: Rank #7 teenlitindonesia [21-07-18] Rank#25 kamu[21-07-18] Rank#41wattpadindonesia [21-07-18] Rank#223 indonesiamembaca [21-07-08] ..... Gk bisa ada yang melawan Afi, ketika dirinya sedang marah. Bahkan geng Badboy yang terkenal membikin...