2

166 11 4
                                    

"Beraninya kalian"
(suaraku penuh emosi dan penekanan)

"Plakk"

terdengar suara tamparan yang mendarat keras di pipi sebela kananku, tamparan itu membuat kepalaku terdorong jatuh membentur lantai yang aku injaki yang kemudian membuat tubuhku tumbang tak berdaya di atas lantai yang kotor dan penuh debu ini, badanku gemetaran berusaha untuk bangkit dari lantai yang kotor itu. perlahan aku membungkuk dan berdiri sambil memandang sinis seorang pereman yang menampar  pipi kananku itu denagn keras, badanku kembali gemetar hebat saat aku memandang orang yang memukulkuitu, wajahnyaterlihat mengerikan dengan sorotmata yang tajam, tubuhku terbungkuk kaku saat melihat orang itu, perlahan hidung dan bibirku mulai mengucurkan sedikit darah yang kemudian membasahi selembar kain hitam yang menutupi wajahku.
    Aku benar benar tidak sanggup lagi penglihatanku mulai buram, pendengaranku samar samar mulai menghilang, tubuhku kembali jatuh amburuk di lantai kotor itu,  samar samr aku mendengar suara wanita yang tadi membungkuk ketakutan dihadapan ketiga pereman tersebut.

"NONA BANGUN... NONA.. NONA..NONA BANGUN," ( suara wanita itu terdengar ketakutan dan penuh rasa cemas)

Aku hanaya diam tak mampu menjawab perkataan wanita cantik itu,  tubuhku tak dapan merespon apa-apa yang aku rasakan hanayalah  pusing yang teramat sakit di kepala bagian kananku.
     Wanita cantik itu kembali berteriak dengan sangat keras, namun kali ini bukan ke arahku melainkan ke arah pereman pereman itu,

"DASAR KALIAN BAJINGAN KURANG AJAR" ( suara wanita cantik itu terdengar sangat marah)

"tak tak tak tak "

aku mendengar suara langkah kaki seseorang tengah menaiki anak tangga sambil berlari, suara itu terdengar samar-samar di telingaku, aku berusaha membuka mataku, terlihat seorang laki laki  tengah berlari menghampiriku yang sedang tergeletak kaku di lantai,  aku mendengar suara laki laki itu memanggil manggil diriku,

" Bangun..bangun.. Haiii bangun"(suara laki laki itu terdengar risau dan cemas)

Aku tak mampu merespon perkataan laki laki itu tubuhku hanya diam dengan pandangan yang buram, dan pendengaran yang mulai hilang.

" kaparat kurang ajar apayang kalian lakukan, akan ku hajar kalian "(suara laki laki itu terdengar keras)

Aku tak sanggup lagi mataku mulai memejam, telingaku tak dapat mendengar apapun, kini tubuhku benar benar tak berdaya, kesadaranku perlahan hilang.
*
*
*
*
Mentari pagi bersinar terang membasauh kedua bola mataku yang terkesan sembab dan memar akibat tamparan keras yang menghujam kedua pipiku tadi malam, bola mataku bergerak kekiri dan kananku tampak sebuah ranjang berwarna merah muda dengan banyak boneka di atasnya, tempat ini sangat asing bagiku, perlahan aku membuka selimut yang menutup tubuhku,  kini aku tak menggunakan pakaiyan hitam yang kukenakan utk menutup auratku tadi malam.
Yang ada sekarang hayalah selembar baju kemeja berwarna putih taransparan, dan celana pendek yang hanaya menutupi separu dari pahaku,   hal itu membuatku terkejut,  jantungku berdegub kencang saat melihat pakeyanyang aku gunakan itu segera aku bangun dari ranjang berwarna merah muda tersebut dan mencari cari pakeyan hitam yang aku kenakan untuk menutupi tubuhku,  tapi aku sama sekali tak melihat keberadaan baju itu di dalam ruangan penuh boneka ini, aku mencarinya didalam sebuah lemari hitam tapi yang ada hanayalah pakaiyan pakaiyan yang tak layak aku kenakan, pakaiyan terbuka dengan warna taransparan haya itu yang ada di dalam lemari tersebut,...aku binggung apa yang sebenarnya terjadi saat ini.

Tok.. Tok.. Tok..

Terdengar suara pintu yang diketok ketok dari luar, aku sangat cemas dan ketakutan karna aku hanaya menggunakan pakaiyan minim yang terkesan kekurangan bahan itu .

GO TO CINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang