Temu demi temu kian berlalu
Satu persatu harapan tak jua mengadu
Kita bagai senyawa yang ditikam luka
Perihal kita yang terkikis dan aku menangis
Perihal aku yang merakit dan aku yang sakit
Kau benar, kita senyawa yang saling berbenturan, tak karuan
Tak bisa menyatu walau aku terus meramu
Kau dengan segala asumsimu yang berkepang kepang
Ada aku yang tak kau sadari telah remuk berkeping keping

KAMU SEDANG MEMBACA
Diam - Diam
PuisiKumpulan tulisan iseng di waktu luang. Tentang diam - diam suka, diam - diam benci, diam - diam sakit hati, dan diam - diam bahagia sendiri. Dan tentang doa - doa yang masih setia bersemayam di semesta. Melihatnya bahagia, sudah cukup bagiku mengeta...