Maukah kau percaya padaku, barang sekali saja?
percayalah, pendoamu begitu banyak
Dan aku putus asa karenanya
Doaku masih saja centang abu
Barangkali doaku tertimbun doa doa orang lain yang juga memintamu
Tapi bapak pernah berkata,
"jangan pernah putus asa. Cobalah lebih sering mengirim doa. Barangkali nanti doamu tertumpuk paling atas."
"Kita memang tak pernah tahu, doa siapa yang akan dipilih untuk dikabulkan. Bisa jadi nanti doamu akan segera terbaca dan terbalas."
"Ada dua hal yang perlu kau tau, nduk. Percayalah dan perbanyaklah."
.
Jadi, aku tak boleh menyerah kan, Mas?
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam - Diam
PoetryKumpulan tulisan iseng di waktu luang. Tentang diam - diam suka, diam - diam benci, diam - diam sakit hati, dan diam - diam bahagia sendiri. Dan tentang doa - doa yang masih setia bersemayam di semesta. Melihatnya bahagia, sudah cukup bagiku mengeta...