Matahari semakin meninggi, ada pertemuan tak sengaja di bilik waktu. Kepadamu, tanpa sengaja mataku tertuju padamu, sendu. Entah apa yang sedang kau pikirkan. Beban?
Tanpa ku tau, setelahnya, kita berjumpa. Pada ruang yang kita sebut tawa. Sebuah episode yang menyenangkan, sangat menyenangkan.
Kau dengan segala leluconmu yang menggodaku, perlahan kau menyusuri setiap celah dalam otakku. tanpa sekalipun permisi. Tanpa kemudi.
Dan aku menjadi seseorang yang lain. Yang ingin dilihat olehmu. Yang ingin kau tak meragu. Yang ingin kau selalu di dekatku.
Dalam lingkaran perasaan, aku mulai terjun kedalamnya. Kau dengan sejuta bahagiamu dan aku dengan kesendirian bersama doa doa tersemat didada. Berharap kau selalu tersenyum itu sudah cukup mewakilkan bahwa kau sedang baik baik saja.
Tenang. Doaku untukmu, belum terbatas walau tak terbalas. Sejuta harap, masih melekat meski aku tak kuat.
Namun, yang terpenting bagiku, melihatmu, sudah cukup membuatku lega. Aku baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam - Diam
PoetryKumpulan tulisan iseng di waktu luang. Tentang diam - diam suka, diam - diam benci, diam - diam sakit hati, dan diam - diam bahagia sendiri. Dan tentang doa - doa yang masih setia bersemayam di semesta. Melihatnya bahagia, sudah cukup bagiku mengeta...