Setelah sekian lama Baekhyun di Japan. Akhirnya sekarang dia kembali lagi ke negara kelahirannya.
Pertama datang Baekhyun merahasiakannya darimu. Dia tiba tiba datang membawa sebuket bunga dan yang paling buat kamu terkejut Baekkie mu itu bawa satu ekor anak kucing.
"Heh? Kucing siapa?" Tanyamu heran.
"Kucing kita," jawabnya singkat.
"Cewek? Cowok?"
"Cewek."
Tanpa di persilakan masuk, Baekhyun langsung masuk. Dia membawa kucing itu masuk juga ke dalam rumahmu.
Pikiran tentang kucing itu bersih atau tidak itu tercantol di otak mu. Kamu waktu kecil pernah punya kucing, tiga harinya kamu sakit demam. Ibumu mengira itu penyebab bulu kucing walaupun sering di mandikan tapi kan bulu kucing nggak selamanya terhindar dari kotoran.
Jadi karena itu kamu nggak boleh terlalu dekat sama yang namanya kucing.
"Kamu dapet kucing itu dimana?"
"Ini beli yang bukan dapet."
"Kenapa beli yang cewek?"
"Imut aja gitu yang."
"Aku nggak boleh dekat dekat sama kucing," lirihmu.
"Yaudah toh. Nanti biar aku taruh di rumah sepupu aku. Kucingnya banyak, ada penitipan kucing disana juga," kata Baekhyun dingin.
"Kamu marah?" Tanyamu hati hati.
Baekhyun menaruh kucing itu dan berdiri menatapmu. Dia memberikan setengah senyuman. "Aku seharusnya yang nanya gitu ke kamu. Kamu marah aku bawa kucing masuk?"
Kamu terbungkam oleh perkataannya. Dia menopang pipimu. "Aku minta maaf kalau kamu marah."
"Baek, aku justru senang. Tapi aku pernah sakit gara gara kucing," ucapmu pelan.
"Sakit? Hati?"
"Bukan."
"Terus?"
"Demam."
Baekhyun dengan cepat ke luar dari rumahmu dan masuk dengan membawa kandang kucing. Baekhyun memasukan kucing itu pelan kedalam kandang.
"Namanya... Nie!" Ujarnya.
"Nama yang bagus."
Baekhyun menjahili telinga Nie. Dengan sangat cepat Nie mengigit jari tangan Baekhyun.
"Apa itu sakit?" Tanyamu.
"Tidak. Sini coba! Nie sangat jinak!" Triak Baekhyun.
Kamu mendekati Baekhyun dan Nie. Tiba tiba Baekhyun menarik tubuhmu ke arah dada bidangnya itu. Dia meraih tanganmu dan memasukannya ke dalam kandang Nie.
Nie mengigit jarimu pelan dan mengelus kelopak tanganmu. Benar kata Baekkie kalau Nie jinak. Malah sangat jinak.
"Gimana? Nie jinak kan?" Tanya Baekhyun ke kamu.
"Iya! Tapi aku nggak berani dekat dekat dengannya," jawabmu.
"Tidak apa. Aku akan membawanya ke rumah sepupuku nanti."
Baekhyun membantumu berdiri. Dia menarik tanganmu menuju sofa. Matanya sangat berkilau pagi ini.
"Kau kenapa?" Tanyamu.
"Aku merindukanmu. Sangat," jawabnya yang langsung memeluk tubuh mungilmu.
"Aku juga merindukanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
°EXO as your best friend°
Fanfictionyou as their friend Exo as your best friend #89 in Fiksipenggemar: 150418 #34 in EXO: 190518 #12 in Sweet: 020618 #09 in Bestfriend: 020618 #12 in Fangirling: 180818 #8 in Fangirling: 210319