Edward Horan

1.2K 166 18
                                    

Suara dengungan ambulan nampak membuat keributan di sekitar perumahan mewah yang di tinggali oleh Niall dan juga Jocelyn.Air mata Jocelyn sedari tadi bisa di tahan,anak semata wayangnya tengah terbaring tak sadarkan diri dan itu semua tiba-tiba tanpa ada penyebabnya.

"Edward akan baik-baik saja Jo," ucap Niall sambil menggosok-gosok pundah Jocelyn pelan,"kau jangan menangis terus menerus"

"Bagaimana aku tidak bisa berhenti menangis Ni!" Jocelyn menepis usapan tangan Niall pada pundaknya,"Edward tidak sadarkan diri sedari tadi malam dan tanpa alasan yang jelas pula bagaimana aku bisa tenang?"

"Permisi tuan dan nyonya," seorang petugas rumah sakit dengan baju serba putih menghampiri Niall dan Jocelyn yang tampaknya sedang bertengkar,"apakah tuan dan nyonya ingin ikut dengan ambulan atau menyusul dengan mobil sendiri"

"Kami berdua akan menyusul," ucap Niall cepat sebelum Jocelyn membuka suara,"tolong usahakan yang terbaik untuk anak saya"

Petugas rumah sakit itu hanya mengangguk dan izin pamit,Jocelyn duduk di sebuah kursi yang menghadap ke balkon rumah,fikirannya berkecamuk antara bingung,sedih dan juga inging marah.Jocelyn ingat sekali sebelum Edward pergi tidur dia dan Edward-juga Niall sempat bermain bersama dan pagi-paginya ketika Jocelyn ingin membangunkan Edward,Edward sudah tidak sadarkan diri.

Niall yang melihat Jocelyn duduk di dekat balkon rumah hanya bisa menghela nafas berat,ada apa lagi dengan keluarganya kali ini?kenapa banyak hal-hal aneh yang beberapa hari ini menimpanya dan titik tertingginya adalah pada Edward,jujur Niall muak dengan semua ini.

"Ayo kita ke rumah sakit," ucap Niall pelan,"kau ingin menemani Edwardkan?"

Jocelyn bangkit dari duduknya dan mengikuti langkah Niall dari belakang.Meskipun mereka berdua diam hanya satu di fikiran mereka masing-masing,apa yang membuat Edward seperti itu.

-

Edward tengah berjalan-jalan di sebuah tempat yang ia tidak ketahui akan tetapi tempat itu terlihat sangat nyaman dan enak untuk di tempati,suara burung berkicau,air gemercik dan banyak sekali tumbuhan bunga di sini.

"What are you doing here?" sebuah suara berat membuat Edward tersentak,seorang lelaki dewasa berkisar dua puluh tahunan membuat Edward membelakkan matanya,"you are Edward eh?"

"Yes I am," Edward mengangguk dengan masih terkejut,lelaki keriting ini seperti ini lihat tetapi Edward lupa,"Who are you?"

"I am Harry," ucap Harry," kau sedang apa di sini?"

"Aku juga tidak tahu," Edward menggelengkan kepalanya,"tadi malam aku masih bermain dengan Mum dan jug Dad akan tetapi sekitar jam dua belas malam ada yang membangunkanku dan menyuruhku ikut dengannya selama perjalanan aku terlelap dan tahu-tahu saja aku sudah di sini.Kau tahu ini di mana?"

Harry terdiam melihat Edward yang menatapnya penuh harap lalu mendesah melihat mata hijau Edward yang sama persis dengan mata yang ia miliki,Harry merunduk untuk mensejajarkan tingginya dengan tinggi Edward.

"kita akan cari tahu sama-sama," ucap Harry akhirnya,"kau jangan takut"

"aku peracaya padamu Harry," Edward tersenyum lebar,"kau teman Mum-kan? aku mengingatmu sekarang Mum selalu bercerita tentang teman kecilnya yang bernama Harry,betapa hebatnya Harry dan sekarang aku senang bertemu denganmu dan kalau kau ada waktu aku ingin kau menceritakan ceritamu tentang Mum dan kau"

"Your wish is my command captain," Harry terkekeh geli melihat Edward yang tertawa,sambil merangkul Edward untuk pergi,fikiran Harry berkecamuk.Siapa yang telah membawa Edward ke tempat ini?Dan ada apa sebenarnya?

--

hai...

kembali lagi dengan Jocelyn,Niall,Harry dan juga Edward

sebenarnya author sendiri bingung kenapa author buat ini.Tiba-tiba tadi malam kefikiran bikin triloginya Say'Goodbye',Say'Hello sama ini belum tau judulnya,jadi kesimpulannya ini sequel (lagi)

kalau banyak yang mau aku bakal buat sequelnya kalau peminatnya cuma dikit ya aku biarin gini aja makasih ya xx

oh ya semangat puasanya!

Say 'Hello'; completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang