Suara deringan telepon rumah di ruang tamu membuatku terlonjak kaget,sendok plastik yang kugunakan untuk mengaduk susu coklat untuk Edward seketika terjatuh ke lantai,dengan langkah tergesa-gesa aku beranjak dari dapur dan berlari ke ruang tengah.
"halo?" dahiku menyerengit ketika suara perempuan halus yang kudengar,siapa dia?aku merasa tidak pernah mempunyai teman perempuan yang dekat kecuali Virlie dan Rachel.
"Y-ya Hallo?" sahutku tergagap
"anda Jocelyn?"
"ya benar," aku mengangguk tanpa kusadari."ada apa ya?"
"langsung saja," nada suaranya terdengar agak tergesa-gesa dan berat."Tuan Maxwell mengalami kecelakaan agak berat dan sekarang dia sedang dirawat di rumah sakit ini,apa betul anda anaknya?"
Untuk beberapa saat aku hanya menganga lebar,Dad?kecelakaan?
"Jocelyn?" tegur wanita yang kuduga adalah suster atau mungkin dokter yang menangani Dad."apa anda masih di sana?"
"I-iya," lagi-lagi aku tergagap."bisakah anda mengirimi saya alamat rumah sakitnya?saya akan segera ke sana secepatnya"
"baiklah saya akan mengirimkannya lewat pesan," ucapnya."bisa minta nomer telepon genggam anda?"
"Ya," dengan terbata-bata aku menyebutkan nomer handphoneku."Ya terimakasih atas informasinya selamat siang"
Terdengar nada putus dari arah telefon,aku menyandarkan badanku pada dinding rumah.Ya ampun ada apalagi ini?kenapa Dad bisa sampai kecelakaan seperti itu?aku memang anak yang bodoh tidak bisa menjaga Dadnya sendiri.Ya tuhan semoga Dad tidak kenapa-kenapa.
"MOMMY!" teriakan nyaring Edward membuatku lagi-lagi terkesiap kaget."Mum! aku pulang"
"aku juga pulang,"
"Selamat datang," aku menyambut Edward dan Niall yang sudah berdiri sambil tersenyum lebar di ambang pintu,aku membalas senyuman mereka dengan setengah hati."Edward ganti baju dulu ya.Mum sudah masak banyak buat Edward"
"Baiklah kapten!" Edward berlari ke arah kamarnya yang berada di lantai dua di samping kamarku dan Niall,aku tersenyum menatap punggung kecilnya yang mulai menjauh.Setidaknya Edward sekarang membuat perasaanku leih baik dari sebelumnya
"ada apa Jo?" tanya Niall,aku menoleh lalu menggeleng pelan."kau tidak bisa berbohong Jocelyn,cerita saja padaku.Aku inikan suamimu"
"Dad kecelakaan Ni," ucapku tanpa menatapnya."dan aku harus ke LA sekarang juga"
"Sekarang?" Niall menyerengit."bagaimana dengan Edward?diakan sekolah Jo"
"I know Ni," aku mengangguk lalu menatapnya dengan tatapan memelas."kau bisakan menjaganya unyuk empat atau tiga hari kedepan?setelah Dad sekiranya agak baikan aku akan langsung pulang"
"No problem babe," Niall mencubit pipiku pelan."aku akan membelikanmu tiketnya sebentar dan kau bisa bersiap-siap"
"thank you so much Nialler," aku tersenyum
--
Sekarang aku duduk di kursi pesawatku dengan perasaan tegang.Berat rasanya meninggalkan Niall dan Edward berdua saja,aku ingin mengajak mereka berdua akan tetapi Niall sibuk dengan pekerjaannya dan Edward dengan sekolahnya.
Kuhembuskan nafasku pelan,lalu aku menyenderkan punggung pada sandaran kursi penumpang.Kurang lebih lima menit lagi pesawat akan berangkat dan meninggalkan London dan entah kenapa perasaanku sangat tidak nyaman.
"excuse me?" aku menoleh lalu tersenyum simpul kepada lelaki yah yang kurang lebih dua atau tiga tahu di atasku."apa ini tempat dudukku?"
Aku mengendarkan pandanganku pada sekeliling pesawat lalu mengangguk,"Yep seluruh kursi sudah penuh dan aku rasa ini memang tempat dudukmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Say 'Hello'; completed
Fanfic[ book 2 of 3 ] Jika kalian mengira kisah Jocelyn dan Harry sudah berakhir. Kalian salah besar. Copryight americanlt