Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Serial HAMASSAAD season 7 – 3. Beruntungnya Perempuan
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2018, 14 Mei
Note: Info for typo(s) are LOVE 💕
-::-
Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritaspenghuninya adalah para wanita." Mereka bertanya, "Kenapa para wanita menjadi mayoritaspenghuni neraka, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Disebabkankekufuran mereka." Ada yang bertanya kepada beliau, "Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?" Beliau menjawab, "(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, 'Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu'.
[ HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907 ]
Siang ini, selesai menyimak tausyiah di Masjid Istiqlal, Hanun berkesempatan mengunjungi restoran pizza yang terletak tak jauh dari sana. Hanun berada di sana atas keputusan sponsor terkait; Hamas Bin Haritsah, yang rupanya hari ini juga menghadiri kajian yang sama, bersama sahabatnya; Saad Bin Umar, tentu saja.
Sepupunya Hamas itu senang sekali diajak makan siang di resto pizza. Ya senang, karena bagi Hanun...
Pizza is Love. Pizza is Life!
"Pizza!" respons Hanun dengan pandangan menelusuri lembar demi lembar menu yang diberikan oleh pelayan resto. Hanun selalu begitu, melihat menu di lembar menu pizza, seperti melihat cinta pada pandangan pertama. "Lo mau yang mana, Mas?"
"Yang extra cheese aja," jawab Hamas. "Minumnya milkshake cokelat. Lu apaan, Ad?"
"ikut aja," jawab Saad, kalem.
"Eh, gue tambah lasagna, Kak, kalau gitu. Pizza gue ukuran medium aja. Lau paan?" ucap Hamas. "Saad minumnya milkshake stroberi dah."
"Green tea yakult aja nih, Ad," Hanun menunjuk satu gambar. "Enak banget ini sumpah."
"Ya udah iya itu aja, Kak," ucap Saad, biar Hanun senang aja dia sih.
"Gue juga green tea yakult. Heuheu."
"Gue juga dah."
"Ikutan aja lo, Mas. Potokopi dua rebu wey..."
"Lah kan gue sponsornya?"
"O iyak, ampun, ndoro!"
Tertawa, Hanun menutup buku menu, lalu mengangkat tangan, memanggil pelayan resto. Dan begitu pelayan resto menghampiri mereka, Hanun kembali membuka buku menu di tangannya.