17. Pembatalan Pesanan

688 142 39
                                    

Serial HAMASSAAD season 7 – 17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serial HAMASSAAD season 7 – 17. Pembatalan Pesanan

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 19 September

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

"Barangsiapa yang menerima pembatalan transaksi yang diminta oleh seorang muslim, maka Allah akan memaafkan kesalahan-kesalahannya pada hari kiamat nanti."

[ HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Ibnu Hibbah, dan Baihaqi dari Abu Hurairah. Hadits ini dinilai shahih oleh As-Sakhwi dalam Al Maqashid Al-Hasanah, no. 465; oleh Al-Albani dalam Al-Irwa', no. 1333, dan dalam Silsilah Shahihah, no. 2614, dan oleh Muqbil Al-Wadi'i dalam Shahih Musnad, no. 1373 ]

-::-

"Ya kali dah," kata Hamas pada Saad ketika mereka jalan bersama menuju kantin kampus yang pastinya penuh kalau jam makan siang gini. "Gue belajar, bruh!" tambah Hamas, agak tidak terima ketika Saad bilang bahwa dia harus bersyukur berapa pun nilai yang dia dapat, "masa kudu remed?!"

"Ya terus?" tanya Saad. "Antum mau komplen ke dosen? Kalau saat itu juga antum disuruh jawab ulang dan hasilnya sama aja, gimana? Malu dobel nanti."

Hamas menggaruk kepalanya, kesal tapi tidak terungkap.

Masalahnya, dia belajar buat ujian semester ini. Dari jam dua tuh dia bangun.

Belajar sampe jam tiga, tidur lagi.

Lah, kena remedial? Mendingan dia ngga usah belajar sekalian!

"Makan apaan nih?" tanya Saad begitu kantin terlihat.

Gerobak mi ayam langganan mereka ramai dirubung mahasiswa. Saad melihat Bima mengangkat tangan kirinya ketika mendapati Saad dan Hamas sedang berdiri bingung memilih ke kanan atau ke kiri.

"Assalamu'alaykum," sapa Saad pada Bima. Keduanya berjabat tangan, lalu adu pundak sekelebatan.

"Wa'alaykumussalam," jawab Bima.

Tadi mereka memang bertemu di masjid kampus, tapi Saad ke perpustakaan dulu baru ke kantin.

Hamas? Ya dia mah ikut aja Saad ke mana.

"Makan apaan?" tanya Saad.

"Gado-gado. Mau?" jawab Bima.

Saad malah menoleh pada Hamas. "Gado-gado mau ngga, Mas?"

"Itu doang?" Hamas memandang berkeliling. "Pecel ayam aja dah. Gado-gado mah kaga nampol."

Hamas tuh gitu. Kalau badmood, lapar melanda.

"Ya udah," Saad mengangguk. "Pesenin gue sekalian. Teh tawar anget aja minumnya."

Hamas nyengir senang. "Siap, bosku!"

[✓] HAMASSAAD Al AufiyaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang