"Udah clear masalahnya, kata beliau gitu. Ngga usah diperpanjang, cuma ya emang disayangkan aja," kata Bima, "di wilayah mayoritas muslim, lagi gelar kajian, dimaki-maki sampe dibubarin gitu. Ngga paham lagi gue lah. Dangdut beredar bebas, konser musik puluhan kali didatengin ke sini dari luar negeri sana. Malah kajian buat kenyamanan bersama, dicekal?"
Bima terdengar kecewa pada negerinya sendiri. Tapi terlihat lebih kecewa dengan dirinya sendiri yang tidak bisa berbuat apa-apa pada situasi memuakkan seperti sekarang.
"Iya sih," timpal Fajar, "cuma ya... gue pas denger berita beliau dipersekusi, kesel banget juga."
Hamas menyenggol siku kiri Shiddiq dengan siku kanannya.
"Persekusi apaan dah? Bukan alat musik kan?"
"Itu mah perkusi kaleee," kata Shiddiq yang langsung googling apa arti persekusi. "Nih, menurut Wikipedia; Persekusi adalah perlakuan buruk atau penganiyaan secara sistematis oleh individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain, khususnya karena suku, agama, atau pandangan politik."
"Ooo, pantesan pada rame bahas gituan yak sekarang," kata Hamas. "Rusuh udah ini negara."
Fajar tertawa, "Nyimak berita juga lo, Mas?"
"Yeileh, kalau lewat di pesbuk ya gue baca bentaran," balas Hamas, juga tertawa.
"Eh, kalau yang berita Ustadz Somad dilarang ceramah? Dijegal lagi, udah denger?" ucap Shiddiq lagi. CNN-nya Shalih Squad nih bocah satu... Haha.