20. Kemudahan yang Melalaikan

781 129 39
                                    


Serial HAMASSAAD season 7 –  20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serial HAMASSAAD season 7 – 20. Kemudahan yang Melalaikan

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 26 September

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

"Pizza! Pizza! Kita makan pizza!"

Hanun bicara dengan rasa senang yang membuncah. Tangannya bertepuk-tepuk seraya sepasang matanya terarah pada beberapa loyang pizza yang diantar oleh pelayan.

Hamas dan Saad yang baru tiba dari shalat Asar berjamaah di masjid yang ada di pusat perbelanjaan itu, bergegas duduk di depan Hanun yang sejak tadi menunggu di resto pizza karena dia sendiri sedang dalam periode.

Jadi, Hanun mengajak Hamas untuk menemaninya makan pizza. Hamas doang sih, tapi tahu kan, Hamas dan Saad itu satu paket. Makanya Hanun ngeiyain permintaan Hamas untuk ajak Saad juga. Hari ini Hanun mau traktir pizza. Tumben kan tuh, biasanya dia ditraktir Hamas. Tapi mungkin lagi ada rezeki ya, jadinya Hanun traktir-traktir. Pikirnya, ngga apa-apa deh nraktir Saad yang rajin ibadah, nanti kalau Saad sehat gara-gara makan pizza yang dia traktir, dia kan bakalan kecipratan pahalanya juga. Hehe.

"Alig ini orang," kata Hamas sembari menyeruput chocolate milkshake yang dia pesan. Matanya melirik Saad yang juga ikutan meminum minumannya. "Siap-siap lu, Ad..."

"Apa?" tanya Hanun kemudian. Tapi kemudian senyum. Bikin Hamas bergidik ngeri.

"Bentar, gue tebak," kata Hamas.

"Ngga usah nebak-nebak lu, jangan kayak Roy Kiyowo," kata Hanun, jahat. Tangannya mengangkat satu potong pizza.

"Temen lu ada yang nyebar undangan lagi ya kan?" kata Hamas, tanpa perasaan.

Ya abisnya gimana ya...

Kalau Hanun udah nelepon minta ditemenin makan, pasti ngga jauh-jauh; Hanun lagi STRES!

Udah, gitu aja dah. Hanun ngga bakalan minta temenin makan kalau dia lagi hepi-hepi aja. Dia makan sendiri palingan.

Hamas kesel tapi gimana gitu, haha. Kasihan juga. Lagian Hanun stresnya ngga jauh-jauh dari jodoh!

"Tebakanmu sungguh mengejutkanku," kata Hanun, menggigit potongan pizza di tangannya. Dia melirik Saad. "Makan, Ad. Jangan malu-malu, elah..."

"Elu, kak, yang harusnya malu. Ettdah, ini depan Saad, lu mangap kaga tahu diri..." kata Hamas, geleng-geleng kepala.

Hanun ketawa. "When you eat pizza," Hanun menggerakkan tangannya membentuk pelangi, "do not care baut other things. Pizza is love, pizza is LIFE!"

"Bodo," komentar Hamas, manyun. Dia mengambil satu potong pizza dan menyuap ke mulutnya sendiri.

"Kak Hanun bukannya udah nyebar undangan juga ya?" tanya Saad, melahap satu potong pizza lainnya.

[✓] HAMASSAAD Al AufiyaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang