Guanlin pov
Gue bingung harus ngapain, sedangkan faniya harus bertahan di sana sampai pertolongannya dateng
Gue udah nyari akal buat bantu dia naik tapi gabisa
"fan kali ini percaya sama aku coba dulu" sambil ngejulurin tangan gue ke faniya
"gabisa lin" katanya "mungkin aku kaya gini udah takdir lin"
"kalo aku ngelepasin tangan aku buat ngegapai tangan kamu, aku takut nanti malah kamu yang jadi penyebab aku jatuh. Aku juga gamau kamu jadi merasa bersalah karna aku, kalo ini terakhir kalinya kita ketemu aku mau minta maaf lin"
Kata faniya sambil senyumMukanya udah pucet banget, gue tambah khawatir jadinya
"jangan mikir yang aneh-aneh dulu fan, aku yakin kamu pasti bisa selamat"
"aku udah gakuat lagi lin aku lemes—"
BRUKK
"FANIYAAAA!"
Gue langsung buru-buru turun kelantai bawah
Sampe disana...
Keadaannya udah gasadarkan diri, kepalanya penuh darah, telapak tangannya merah.
Tanpa memikirkannya gue langsung mencari taksi dan sampe sekarang gadapet-dapet
Gaada taksi dari tadi, sedangkan faniya udah memparah gamungkin kalo gue bawa dia ke rumah sakit naik motor
Sebuah mobil yang mengarah ke gue membunyikan klaksonnya
"woi gc masuk"
Hyunjin menawarkan tumpangan buat gue, tanpa memikirkan yang lain gue langsung naik dari pada faniyanya tambah parah
05.13
Gue dari tadi cuma mundar-mandir di depan ruang UGD
Ada seorang dokter yang keluar dari ruangan yang gue yakin kalo disana ada faniya
"siapa walinya?"
"saya dok"
"maaf kalo boleh tau anda siapanya pasien?
"pacarnya dok"
"oalah, jadi gini keadaan pasien sedang memburuk ia juga mengalami gegar otak"
"lupa ingatan dok?"
"lebih tepatnya seperti itu"
"tapi dia bisa sembuh dok?"
"bisa, tapi sebaiknya jangan disuruh untuk mengingat sesuatu karna itu akan membuat kepalanya sakit"
Mendengar kata-kata itu membuat gue kesal dengan orang yang telah membuat faniya seperti ini, kenapa harus kaya gini?
Apa gue harus mulai dari awal lagi?Oke, untuk saat ini gue ga perlu ceritain siapa gue dalam hidup faniya mungkin nanti ada saat yang tepat buat ceritain siapa gue dalam hidupnya
Gue takut kalo gue ceritain itu malah buat kepalanya menjadi sakit dan gue gamau dia tambah memparah bukannya membaik
Author pov
Seseorang membuka pintu kamar, dan memperhatikan wanita yang sedang tidak sadarkan diri di ranjang itu
"fan kamu bakal baik-baik aja kok" katanya sambil memegang tangan wanita itu
Wanita itu tersadar dengan keadaan yang mungkin melupakan semua kenangan yang ia punya
"si-siapa?" tanya wanita itu ke seseorang yang ada di sebelahnya
"gue guanlin"
"kamu siapa?"
"hmm—"
Belum sempat menjawab tiba-tiba datang seorang wanita paruh baya dan seorang pemuda
"fan kamu gapapa? Mama khawatir banget sama kamu sayang"
"mama? fan?"
"kamu ga inget mama?"
Wanita itu hanya menggelengkan kepalanya, dan menatap wanita paruh baya yang di yakininya adalah mamanya dengan tatapan meminta penjelasan
"saya ini adalah mama kamu, oiya nama kamu itu faniya"
"fa-faniya?"
Mamanya hanya mengganguk
Wanita itu terus mengingat nama yang baru disebut oleh mamanya
"kalo dia siapa?" tanyanya sambil menunjuk kearah pemuda yang sedang berbicara dengan guanlin
"oh kalo dia itu abang kamu, daniel"
Faniya mulai merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya itu, tapi ia seperti melihat sesuatu di masa lalunya walau ingatannya itu masih belum terlalu jelas gambarnya
•••
Hari-hari terus berlalu, sudah hampir dua bulan faniya keluar dari rumah sakit setelah kejadian itu
Kejadian yang membuatnya kehilangan kenangannya
Sedikit demi sedikit ia mulai bisa mengingat ingatannya kembali, walau hanya sedikit
"lin"
"iya?"
"sebenernya hubungan kita itu apa sebelum gue lupa ingatan?"
"hmm... gue belom bisa ngasih tau sampai ingatan lu pulih seperti semula"
"kenapa?"
"karna kalo lu mencoba mengingat itu nanti kepala lu sakit, gue gamau lu kenapa-napa kali ini"
"gue janji, kali ini gue bakal jagain lu dan gabakal ninggalin lu"
"sebegitu deketnya kita ya lin dulu?"
Guanlin hanya mengganguk sebagai balasan dari pertanyaannya itu
Andai lu tau fan, kalo gue itu sayang banget sama lu tapi gue gamau bikin lu tambah menderita dengan cara gue ceritain semuanya ke lu. Mungkin untuk mengingat kejadian dimana bisa bikin lu kaya gini itu adalah salah satu kenangan yang mengerikan buat lu ingat dan gue gamau itu terjadi buat kedua kalinya cukup kali ini aja gue janji bakal jagain lu terus sampe keadaan lu membaik dan seperti semula -guanlin
I do not know how I will tell you, but through silence I can love you without you know it. -guanlin
tbc
Haiiiiii gayss ada yang kangen sama cerita ini ga? maaf ya kalo ga up² cerita ini
Pasti pada lupa alurnya ya?
Makin kesini alurnya makin ga jelas kan? Iya emang :(
Otak lagi buntu huhu
Vote & comment gays!💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Him
Fanfiction[FINISH] Lo gabakal tau gimana rasanya suka sama kakel hits -faniya ©2017 by naeranai