Typo Bertebaraan ~~
-----Mario duduk dikursi dekat Ranjang Altha. Ia memegang tangan gadis itu, mengusapnya dan menciumnya sesekali
"Tha.. Lo tau? Semua temen-temen pada nyariin lo, mereka pada nanya 'keadaan lo gimana' terus 'Apa lo udah sadar' dan banyak lagii"
Mario menatap Harsha, seakan ia berbicara dengan gadis itu
"Lo denger itukan? Lo harus sadar, lawan rasa sakit lo, meski gue tahu kalo itu memang sakit. Harusnya lo ngehindar dan ngebiarin gue yang ke peluri Sialan itu" ucap Mario tertahan
Sedangkan dibelakangnya, Jojo, Kevin dan Rafa menunggu mereka berdua"Udah lah Mar, apa yang terjadi itu biarin. Jangan kepikiran sama hal kek gitu lagi.. Gamain tinggal dimasa lalu terus" ucap Jojo yang berjalan dan berdiri di sampingnya
"Asal lo tau, kalo kalian memang punya ikatan, kalian pasti merasakan hal yang sama. Disaat lo sakit.. Altha pasti juga merasakannya. Lo juga harus berjuang bantuin Harsha, jangan ngeluh, anggep Harsha cuman tidur lama dan perlu kita tungguin" tambah Kevin.
Perkataan itu membuat Mario tersenyum, ia sangat bersyukur dapat bertemu dengan mereka semua
"Makasih" ucap Mario sambil tersenyum
-----
Malam ini, tepatnya di kantor Ronni. Mereka semua berkumpul. Kecuali The Girls dan Istri mereka
"Okeyy, terima kasih karena kalian sudah berkumpul disini" ucap Ronni sebagai Pembuka
"Kita bakal langsung ke inti. Jadii.. Kita berlimaa sudah memutuskan, kalau.." ucap Dio menggantung sambil melihat sekeliling
"Kita bakal segera pindah ke luar negeri" lanjut Surya
Sontak saja semua orang yang ada di sana terkejut
"Paa.. Tapi.. Kenapa?" tanya Aldo tak percaya
"Kalian harus tau, bukan maksud kita untuk memisahkan Mario serta teman-temannya dengan The Girls. Tapi papa rasa sudah cukup untuk kali ini. Papa ingin semua yang terbaik buat kalian. Jadi lusa kita bakal berangkat" jelas Ronni
"Tapi.. Altha belum sadar" ucap Mario
"Saya tau, saya bakal bawa Altha untuk pengobatan ke luar Negeri" jawab Ronni
"Dan Mario, Rafa, Jojo, Radit dan Ronero.. Kami semua sangat berterima kasih untuk semua yang telah kalian lakukan bagi The Girls. Jika The Girls membuat salah, tolong maafkan" ucap Panji berterima kasih
The Boys terdiam
"Dan kalian harus melanjutkan kehidupan kalian disini. Jangan terpaku hanya pada satu perempuan. Bukan maksud kita untuk menjauhkan, tetapi memang ini sudah waktunya untuk kembali" ucap DanilRafa tersenyum paksa sambil mengangguk
"Baiklah, kalau begitu kamii..."Ceklekk...
Pintu terbuka, mereka yang ada didalam terkejut, pasalnya yang datang adalah Siska, Sisil, Laura dan juga.. Angel.
Angel sudah sadar sebelum Rapat itu dimulai dan datang dengan infus yang masih melekat, dengan bantuan sebuah alat yang membuat infus itu diatas
"Angel"
"Benarkah kita bakal pindah?" tanya Angel ia merasa kalau air matanya sudah di pelupuk mata
Panji terdiam sebentar, lalu mengangguk sebagai jawaban. Ia sebenarnya juga tidak tega dengan anak perempuannya itu
"Sejak kapan lo udah bangun?" tanya Dirta sambil menghampiri adiknya
"Tapi kenapa?" tanya Sisil
"Sudah waktunya untuk kalian fokus pada apa yang ada didepan. Jangan bermain-main lagi.."jelas Danil
Laura mendongak, sembari menutupi matanya yang sudah berair. Siska diam-diam mengusap pipinya yang sudah basah
"Apa kita tidak bisa bertemu lagi dengan mereka?" tanya Siska
"Mungkin tidak secara langsung.." jawab Dio
"Kalo Angel gaikut?" tanya Angel
Panji tersenyum. Ia menghampiri anak gadisnya dan mengusap pipi Angel yang sudah basah
"Angel.. Dengarkan, bukannya kita bermaksud untuk menjauhkan kalian, tapi ini sudah waktunya bagi kalian untuk menyambut masa yang lebih baik lagi. Masa depan kalian. Jangan buat kejadian seperti ini terulang dua kali, Jelas papa tidka mau hal itu terjadi" jelas Panji dengan tegas
Mereka semua tau apa artinya itu. Cepat atau lambat, sebuah pertemuan yang kita lihat, pasti ada perpisahan. Entah itu lama atau tidak
"Baiklah, kami akan bersiap besok" ucap Mario
-----
Mario duduk di sisi ranjang Altha hampir dua bulan gadis itu belum sadar. Mario setia mengusap Tangan Altha dan menciumnya"Hei.. Lo betah banget si tidur? Gak kangen ya sama gue? Hahaha.." ucap Mario, ia tersenyum tak percaya
Dari sisi luar, Aldo dan Kevin bisa lihat ketulusan dari Hati Mario. Mereka tidak bisa bayangkan jika sampai Altha sadar dan ia tidak bertemu Mario
Mario berdiri, mengambil sebuah kotak kecil dari saku jaketnya, ia membuka kotak itu dan memakaikan benda yang ada didalamnya ke Jari manis Altha sebelah kanan
"Gue udah lama beli ini. Sebenernya udah lama juga pengen gue kasih, tapi gue gatau kapan waktunya yang tepat. Tapi karena waktunya udah kepotong, jadi gue berikan sekarang" ucap Mario sambil mengusap kening Altha
Mario mendekatkan diri, ia mengecup kening Altha lama, lalu berpindah ke telinga sebelah kirinya
"Lo tau? Sampe kapanpun, lo bakal jadi Seorang cewek yang ada di hati gue. Cincin itu membuktikan bahwa lo punya gue, gada cowok lain yang bisa lo miliki selain gue. Sampe selamanya. Dan kalo udah waktunya, gue bakal cari lo sampe kemanapun" ucapnya berbisik
"I Love You"
Mario menghirup dalam-dalam aroma Altha, ia tidak akan melupakan aroma tubuh itu. Iapun berdiri tegak dan mengusap sebulir air matanya dan keluar dari ruangan itu
Di luar, Empat sahabatnya sudah menunggu dengan pakaian rapi dan juga Koper
"Baiklah, mobil kalian sudah siap di luar" ucap Danil
Setelah berpamitan dengan Terpaksa. Mario dan yang lainnya pergi dari sana dan kembali pulang ke Malang
-----
"Tanpa lo ketahui, gue milih lo dari Jordan. Maafkan gue karna gua gak nemuin lo. lo tau, lo juga bakal jadi seorang cowok yang hanya buat gue. Gue gabakal biarin cewek manapun sama lo. Gue juga kangen sama lo, kangen sama semua hal yang lo lakuin buat gue, ataupun semua hal yang kita lakuin bersama. Makasih buat semuanya dan gue janji kalo gue bakal nemuin lo juga kalo udah waktunya.
Byee...
I Love You Too Mario"
-----
Tamat
????
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Bad Girls [COMPLETE]
FanfictionKumpulan cewek cantik, tajir, lumayan pinter dan Bad Girls. Sahabat dari kecil sampe mereka tumbuh dewasa dan selalu bersama. Ada alasan tersendiri kenapa mereka jadi Bad Girls, salah satunya untuk mencari kesenangan mereka Bolos pelajaran, Ba...