Kamu, namamu Xyla, seorang anak yang ceria. Malam ini, kamu tengah berada di tengah hutan, berdiri di antara pepohonan yang menjulang tinggi. Sendirian. Penglihatanmu terbatas, hanya terbantu oleh cahaya rembulan yang menyorot kegelapan malam.
Dengan tubuh bergetar dan kedinginan, kamu menguatkan diri untuk bergerak, berusaha keluar dari dekapan wilayah mencekam. Kamu menyeret kaki perlahan dengan jarak sekaki demi sekaki, mencoba tak menghiraukan suara kertak ranting dan dedaunan kering. Tiba-tiba, sesuatu terjatuh di hadapanmu!
Gedebuk!
Dan, waktu seolah terhenti.
A-apa itu? Dia ... bergerak? pikirmu. Matamu melotot lalu kedua tangan gemetarmu menutup mulut ketika sosok bergerak itu melewati sorotan rembulan. Tampak kulit belang berdaging melaju meliuk-liuk, menjauhimu dengan cueknya. Kamu menahan napas ... 1 ... 2 ... 3 ... 4 ... 5 ..., tersisa penampakan ekor hewan panjang itu yang akhirnya menghilang dari pandangan.
Kamu mengembuskan napas agak lega sembari mengencangkan jaket untuk melindungi diri dari serangan angin hutan yang berkesiur. Setelah 11 menit terdiam, kamu memacu diri untuk kembali bergerak. Ayo, Xyla, kamu pemberani. Dirimu berharap tak ada ular--atau hewan apa pun--yang jatuh lagi dari atas pohon, termasuk benda mati, seperti daun dan ranting.
Setelah 47 menit melangkah melewati pepohonan raksasa, akhirnya kamu menemukan lokasi yang ditinggali lebih sedikit pohon raksasa sehingga sinar bulan lebih leluasa menyoroti permukaan bumi. Cukup melegakan. Namun, saat matamu menjelajahi tanah sekitar, tertangkap gambar mengerikan.
Tubuhmu gemetar hebat ketika melihat jari-jari hitam menyembul dari dalam tanah kemudian melambai-lambai menyambutmu.
The Dead Man's Fingers seolah berbisik, "Xyla ... Xyla ... kemarilah ...."
Image by Michael Gabler (dengan penambahan efek Magis "Midnight" via PicsArt)
* * *
Xyla, seorang anak yang ceria, disingkat paksa menjadi Xylaria. Dead man's fingers yang dilihat Xyla adalah salah satu spesies dari genus fungi (jamur) yang bernama Xylaria. Kasihan deh, Xyla. Itu jamur, cuma jamur. 😂 Saking takutnya, kamu sampai punya pikiran negatif saat menemukan jamur itu.
Di bawah ini foto asli jamur yang dilihat Xyla dan bernama ilmiah Xylaria polymorpha.
Image by Michael Gabler
Jamur yang menjadi bagian dari family Xylariaceae ini dijuluki dead man's fingers karena biasanya muncul dalam bentuk jumbai tiga sampai enam jari. Posisinya memang sering membungkuk dan memberi kesan buku-buku jari hitam layaknya jari orang mati.
Sebenarnya, kulit jamur yang tertutup bubuk halus pucat ini awalnya berwarna putih atau keabu-abuan, tetapi kemudian menggelap menjadi cokelat gelap hingga hitam, terkadang dibayangi warna biru/hijau. Meskipun begitu, bagian dalamnya putih ala-ala buah manggis.
Ada pula jenis Xylaria lain yang bernama ilmiah Xylaria longipes. Kalau jamur ini dijuluki dead moll's fingers.
Image by Jerzy Opiola
Xylaria tumbuh tegak menyerupai tali, gada (alat pukul yang bagian ujungnya membesar), atau membentuk seperti stroma. Selain tumbuh pada substrat kayu, jenis Xylaria ini juga bisa ditemukan pada tangkai dan batang herba.
Jamur ini berhabitat di Afrika, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Utara. Diperkirakan, ada lebih dari 50 jenis Xylaria di Afrika. Kurang tahu kalau di daerah/negara lain (belum nemu sumber referensinya 😀).
Cukup segitu dongeng tentang Xylaria ini ya, Xyla. Jangan takut lagi. 😊
* * * *
Sumber gambar:
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons//31/Dead_man%27s_fingers_Xylaria_polymorpha.jpg
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6d/Xylaria_longipes_2013-09-17_3.jpg
Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Xylaria#cite_note-A-1
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Xylaria_longipes
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Xylaria_polymorpha
KAMU SEDANG MEMBACA
XXX
RandomHow do you think about X? Let's learn together. Warning! Kadang sadar EBI, kadang kagak sadar-sadar. ?