Sorry for typo..
Happy reading~♡♡
~
"Kenapa kau masih membiarkan ibu dirawat di sini sayang?" tanyanya.
Suzy masih meniupi bubur di mangkok yang ia pegang. Lalu menyuapi ibunya.
"Aku dapat pekerjaan baru. Bayarannya lumayan untuk biaya ibu selama di sini." Wanita paruh baya itu membuka mulutnya kala bubur itu datang. "Aku juga diberi kuliah gratis oleh nona Shin."
"Sungguh?" Ia tak percaya.
Suzy tersenyum seraya mengangguk. "Pekerjaannya tidak sulit. Hanya menjaga orang."
"Menjaga orang? Orang tua atau bayi?" Suzy terdiam. Ia berpikir seribu kali untuk memberitahukan ibunya.
"Bukan keduanya, bu. Sudah nanti kalau waktunya tepat aku ceritakan lagi ya. Aku sudah harus berangkat." Bubur itu sudah habis. Suzy meletakkannya begitu saja di meja kecil dekat sofa. Lalu beranjak mengambil tasnya.
Suzy menghampiri ibunya lalu mengecup kening wanita itu lembut. "Hati-hati ya!"
Suzy mengangguk lalu segera keluar dari ruangan bau obat ini.
.
Sepeda Suzy sudah sampai di depan gerbang rumah Taehyung. Ia meletakkannya bersejajar dengan motor milik Taehyung.
Sepertinya pria itu belum berangkat kuliah. Suzy merapikan bajunya lalu melangkah santai hendak masuk. Belum ia membukanya, pintu di deoannya sudah terbuka dan membawa sosok Taehyung dengan kaos biru dan tas gendong berwarna hitam di punggungnya.
Ia melihat ke Suzy lalu ke arah jam tangan yang melingkar di tangannya.
"Sudah mau berangkat ya?" tanya Suzy. Taehyung menjawab dengan memalingkan wajahnya lalu berjalan ke arah motornya.
"Tunggu dulu. Kau pasti belum sarapan kan? Ayo aku masakan makanan untukmu." Suzy menarik tangan Taehyung. Tetapi Taehyung hanya berdecit kesal. Ia tak suka di ganggu. Sepertinya Suzy lupa dengan beberapa pointnya yang di ajukan Taehyung waktu itu.
Jadi ia menangkis tangan Suzy darinya lalu memakai helmnya. Ia memutar kunci motor itu, menstarternya seraya memundurkan kendaraan itu keluar dari garasi dan halaman rumahnya.
Suzy hanya diam mematung saat Taehyung melihatnya tajam lalu beberapa detik kemudian pria itu sudah melaju kencang meninggalkan Suzy dengan segala keheranannya.
Tak mau berlama-lama melamun, Suzy berjalan ke dalam rumah Taehyung. Ia harus mengambil barangnya yang tertinggal di dalam sana. Kemarin dia menjatuhkan gelangnya.
Suzy mencari ke setiap sudut rumah. Ia tak ingat kemana saja kemarin berjalan. Jadi dia bingung di mana persisnya gelang itu jatuh. Dia melihat di bawah meja makan, di bawah kursinya bahkan hingga ke balik pintu atau sudut manapun.
"Di mana ya gelangku, kenapa aku bisa lupa sih." Gerutunya dengan wajah yang mulai panik. "Kenapa aku bisa lupa yah. Kenapa tidak ada juga, apa jatuh dijalan ya?" Suzy meletakkan kedua tangannya di pinggang lalu memutar tubuhnya berbalik ke ruangan tamu.
Karena yang di cari tak ada, Suzy memilih pergi dari kediaman Kim Taehyung. Ia harus pergi kuliah, ini adalah kesempatannya mengenyam pendidikan yang lebih layak. Makanya saat nona Shin menawarinya hal ini, ia teramat bahagia.
Ia menutup pintu rumah Taehyung rapat dan menguncinya. Sudah dipastikan dengan melihat sikap Taehyung tadi, Suzy semakin yakin rumah mewah ini tidak pernah dikunci. Padahal rumah suzy yang hanya sebesar ruangan tamu Taehyung saja harus ia kunci rapat meskipun tak ada yang berharga di dalamnya. Tetapi Taehyung justru membiarkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULARITY {TAEZY} [END]
Fanfictionkisah pria dengan banyak sisi yang membuatnya harus merasakan dunia sendirian. tentang ia yang tak percaya akan cinta, tawa, dan kebahagiaan. ia hanya bisa bersembunyi dibalik banyak wajah. Sikap yang lebih dingin dari es dan tak mau terbuka. ada sa...