singularity 17

1.8K 209 28
                                    

Sorry for typo..

¤♡¤

"Jadi pasangan gelang ini adalah milik Suzy?" gumam Taehyung dengan tatapan tajam melihat dua benda yang sama persis ditangannya itu. Ia duduk di tepi ranjang di kamarnya, setengah menunduk seraya melihat dua gelang itu lebih tajam. Dan Taehyung baru sadar kalau gelang yang ia simpan dua tahun ini memiliki satu huruf juga- 'B'.

"B? S? Apa artinya Bae Suzy?" celetuknya bicara sendiri. Ia melangkah kecil ke nakasnya, lalu meletakkan benda itu disana.

Lalu ia berlalu keluar dari kamarnya, menuju lantai bawah dan menuruni tangga dengan santai. Taehyung keluar dari rumahnya, menghampiri bunga-bunga miliknya ditaman kecil depan rumah. Begitu cantik dan harumnya semerbak. Taehyung selalu merasa tenang ketika berhadapan dengan banyak bunga miliknya. Lalu ia berjalan mengambil air dan menyiram bunga-bunga miliknya. Malam ini begitu tenang. Semua orang seperti terlelap ditelan gelapnya malam hari. Ketika banyak orang menghabiskan waktu untuk tidur dimalam hari, Taehyung lebih suka menemani bunganya atau melukis diluar sana. Karena menyendiri lebih ia sukai dibandingkan hiruk-pikuk orang-orang diluar sana yang membuatnya muak.

"Lihatlah bu, bunga ini sudah tumbuh dengan baik. Sama sepertiku, aku tumbuh tanpa kalian. Aku menjaga bunga-bunga ini karena ibu menyukai bunga Mawar." Taehyung memetik sebuah bunga dan menatapnya sendu. Taehyung memang memiliki banyak bunga mawar dirumahnya, itu karena ibunya yang memang begitu menyukai Bunga Mawar.

.
.

Dengan segala keresahannya, Suzy berlari ke kelasnya. Ia sudah terlambat karena ibunya lupa membangunkannya. Dia juga tidak ke rumah Taehyung karena ia pikir pria itu sudah berangkat lebih dulu. Tuhan melindunginya, ia sampai tepat di kelasnya. Dan ketika ia menempelkan pantatnya di kursi, dosennya datang. Jam dimulai hingga dua jam. Dibelakang Suzy ada Taehyung yang tengah tertidur di atas mejanya, itu benar-benar kebiasaannya setiap hari. Dia masuk kelas tapi tidak untuk menyimak bahkan mendengarkan, tak ada yang bisa membuatnya mau berubah. Meskipun ia beberapa kali sudah masuk ke ruangan konseling untuk diperingati.

Saat dosen mereka tengah lengah, Suzy memiringkan kepalanya dan memutar kepalanya sedikit kebelakang mencoba melihat Taehyung. "Tae, maaf aku tidak ke rumahmu."

"Aku tidak peduli," gumam Taehyung di tengah tidurnya.

Baik, Suzy tidak mau berdebat. Dia segera meluruskan pandangannya ke depan. Menyimak setiap ucapan pria berkacamata di depannya itu.

Jam selesai dan ini waktunya para mahasiswa mengisi perut mereka dengan makanan setelah hampir dua jam di isi dengan ocehan dosen yang entah mereka dengar atau tidak. Hari ini Nayeon libur, dia mengirim pesan singkat pada Suzy kalau dia sakit. Jadi Suzy harus bisa membiasakan diri sendiri kembali.

Gadis itu duduk dibangku panjang kantin, sementara yang lainnya terlihat mengobrol, tertawa dna bercengkrama bersama teman ataupun pasangannya disini. Sepertinya memang Suzy yang sendirian disini. Suzy hanya menatap sekelilingnya merana, merasa dirinya yang paling menyedihkan. Hingga Mi Rae mendatanginya kembali. Entah apa yang ingin dia lakukan pada Suzy karena selalu mengganggunya.

"Suzy!" Yang dipanggil menoleh dengan wajah heran. Mi Rae duduk di hadapan Suzy.

"Apa aku bisa bicara sesuatu denganmu?" Kemudian Mi Rae bersandar di bangku seraya melipat kedua tangannya di dada dna menatap Suzy tajam. "Ayolah ini menyenangkan dan menguntungkan."

Suzy hanya memekik heran, menarik sebelah alisnya lalu tertawa kecil. Tawa yang membuat Mi Rae tak suka. Tawa yang Mi Rae anggap sebagai hinaan dari Suzy.

"Maaf Mi Rae, sepertinya aku tidak bisa. Aku sudah berjanji pada Taehyung untuk tidak dekat-dekat denganmu" sesalnya.

Mi Rae berdecak kesal mendengar Suzy bicara begitu, "ckckck! Kau seharusnya jadi dirimu, Zy. Jangan bergantung pada Taehyung. Dia itu aneh, dia bahkan tidak suka bergaul."

SINGULARITY {TAEZY} [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang