Sorry for typo....
¤♡¤
Sebuah kaleng minuman bersoda yang dingin. Itulah yang beberapa detik yang lalu menempel di pipi Suzy, membuatnya membuyarkan lamunannya. Mendapati sosok Taehyung yang berusaha tersenyum ke Suzy. Apakah Taehyung sudah tidak marah padaku?
Jika boleh jujur, Taehyung masih kesal kada Suzy. Tapi bagaimanapun Taehyung harus tetap bersikap baik pada wanita itu dan membujuknya kembali agar tak pergi ke pesta besok.
"Ini, untukmu!" ucap Taehyung seraya mengulurkan kaleng minuman bersoda itu.
"Sudah tidak marah?" tanya Suzy hati-hati.
Taehyung memilih duduk di dekat Suzy dan membuka minuman miliknya sendiri. Tenggorokannya mulai kering, ia memilih meneguk minumannya sebelum menjawab Suzy.
Rasanya nikmat, dingin dan merosot ditenggorokannya yang tengah kekeringan.
"Tidak. Itu hakmu untuk memilih. Tapi akan lebih bagus kau tetap tidak pergi. Dan sebagai gantinya aku akan mengajakmu makan malam," lalu Taehyung melirik Suzy. Membuat wanita itu hanya ternganga dan segera mengatupkan mulutnya.
"Aku tetap akan pergi. Boleh, kan? Aku janji hanya sebentar saja, kok." pinta Suzy, memohon dengan sangat.
"Aku bukan siapa-siapamu, jadi kalau mau pergi silahkan." Taehyung berujar santai. Suzy sendiri hanya menatap jengah dan risau. Ia mulai tak enak. Seperti ada sesuatu yang di sembunyikan Taehyung dibalik sikap acuhnya padanya. Dan dibalik Taehyung yang sempat terkeukeuh melarangnya pergi.
"Ya sudah. Aku akan tetap pergi," sempat lupa dengan pertanyaannya sejak melihat Taehyung. Jadi suzy bertanya kembali, "mau apa datang ke sini?"
"Aku hanya mau memastikan dirimu aman. Dan masih utuh," kalimat terakhir Taehyung terdengar menyeramkan. Membuat Suzy bergidik ngeri dan mengangkat sebelah alisnya naik.
"Maksudnya?" tanya Suzy syok.
"Tidak!" Jawabnya buru-buru sebelum dia mengajak Suzy pergi, "mau pulang tidak?"
"Iya, aku memang mau pulang. Kenapa?"
"Aku antar ya," tawar Taehyung.
Diantar Taehyung? Siapa yang mau menolak pesonanya. Tentu saja Suzy mau. Tapi sepedanya?
Tenang saja, Taehyung lebih memilih menaruh motornya disini dan mengantar Suzy dengan sepeda berwarna hitam itu."Sepedaku?"
"Naik sepedamu!"
Suzy sempat terdiam kikuk. Bagaimana mungkin?
"Jangan khawatir. Aku bisa naik sepeda, meskipun sudah hampir sepuluh tahun aku tidak naik sepeda lagi." Taehyung tertawa kecil lalu menarik tangan Suzy dan mengajaknya ke parkiran tempat sepeda Suzy berada.
Taehyung dengan kaos hitam, celana jeans panjang itu terlihat serasi ketika berjalan dengan Suzy yang juga mengenakan kaos berwarna navy yang dimasukan ke dalam jeansnya dan rambut yang tergerai.
Keduanya sampai di sepeda milik Suzy. Sepeda yang lebih terlihat seperti untuk pria, semodel sepeda gunung yang beberapa minggu yang lalu Suzy beli dari gajinya bekerja di toko nona Shin. Taehyung langsung menarik standar sepeda Suzy. Memeganginya lalu menaikinya. Suzy hanya terdiam dengan perasaan tak yakin. Sepuluh tahun yang lalu? Itu sangat lama.
"Kau yakin, Tae?" tanya Suzy dengan ekspresi takut.
"Ayolah, naik saja. Kau tidak akan jatuh. Kalau kau jatuh, aku akan menangis untukmu." celetuknya sebelum ia menaikkan kakinya menempel ke atas pedal.

KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULARITY {TAEZY} [END]
Fanfictionkisah pria dengan banyak sisi yang membuatnya harus merasakan dunia sendirian. tentang ia yang tak percaya akan cinta, tawa, dan kebahagiaan. ia hanya bisa bersembunyi dibalik banyak wajah. Sikap yang lebih dingin dari es dan tak mau terbuka. ada sa...