Sorry for typo...♡♡♡
Flashback On.
"Sniper satu ... siap!"
Sebuah senapan laras panjang, menunjukkan sinar merah ke tubuh seorang pria. Ada dua disana, satu berkemeja putih dengan tubuh tinggi dan alis cukup tebal. Dan pria di hadapannya berkemeja hitam dengan tatapan jengah dan muak melihat lawan bicaranya.
"Sekarang?"
"...,"
"Siap!"
Taehyung yang memalingkan wajahnya setelah memukul Sehun langsung terkejut ketika mendapati sinar merah menyala di perut Sehun. Seperi sebuah tanda. Matanya melotot dan menatap Taehyung diam-diam. Hingga kedua kakinya bergetar hebat, ia memilih mendekati Sehun dan ingin menyelamatkan Sehun. Karena ketika dia menoleh ke arah cahaya itu, ada sosok hitam dibalik semak-semak taman dekat kantin tempat mereka berdebat.
Sehun? Seseorang akan menembaknya.
Lalu Taehyung mengangkat langkahnya berjalan sebisanya. Tapi nihil, suara ledakan dari senapan itu berhasil menembus perut Sehun sampai hampir mengeluarkan seluruh isi perut pria itu.
DOR!
Kedua kaki Taehyung terhenti seketika ketika mendengar bunyi nyaring menyakitkan telinganya itu. Matanya yang berkaca-kaca menahan air mata itu akhirnya tumpah seketika, lolos dan mengalir di pipinya. Dan tubuhnya terasa melemas seketika, jantungnya berdegup begitu cepat seperti akhirnya ingin berhenti.
Sementara Sehun yang hendak berdiri menahan Taehyung langsung menempelkan pantatnya kembali dilantai. Tak jauh berbeda dengan Taehyung, ia merasa lemas dan seperti oksigen berada di paru-parunya semua. Ia menatap Taehyung serius, ingin mengatakan sesuatu, tapi ia malah melihat cairan merah yang menetes di lantai bahkan hampir mengalir di sana. Cairan merah, darah. Darah?
Flashback Off.
"SEHUN!" teriak Taehyung yang kemudian bangkit lebih cepat meskipun tubuhnya masih bergetar. Dia meraih kepala Sehun. Menggoyangkan tubuh pria itu yang terkujur lemah tak berdaya dnegan darah yang masih mengalir dari perutnya. Bahkan darah pekat itu sampai merembes ke kemeja putih Sehun sampai hampir sebagian sudah berwaran merah, Taehyung bahkan mendapatkan noda darah dari Sehun. Kedua mata Sehun nampak sayup dan bibir merahnya memutih pucat.
"Sehun, aku mohon bangun! Bertahanlah, aku akan membawamu ke rumah sakit," kata Taehyung terburu-buru.
"Ja ... ngan. Aku, aku. Hanya," nada bicaranya terputus-putus karena dadanya tiba-tiba sesak dan berat. Seperti ada sesuatu yang menghalangi jalur masuk udaranya.
"Jangan bicara, aku mohon. Tenang saja, aku akan membawamu ke rumah sakit disini." Taehyung benar-benar kebingungan. Sudut matanya tiba-tiba saja menitihkan cairan bening menyebalkan itu.
Sehun memegangi lengan Taehyung erat. Ia terbatuk, mulutnya memuntahkan darah sedikit.
"Aku, aku mohon ... maafkan Ken. Dia benar-benar tidak bersalah. Atas nama Ken, aku minta maaf. Aku tahu kau membenciku sekarang, tak," Sehun terbatuk kembali dan memegangi dadanya sebelum melanjutkan ucapannya, "tak apa, aku mengerti. Jadilah anak pintar. Jangan salahkan dirimu atas segala hal yang buruk. Ingatlah dan jangan sesali apapun."
Taehyung menggeleng dan sekarang air matanya lebih leluasa mengalir di pipinya. Ia tahu Ken bersalah atas keluarganya. Tapi Sehun? Dia bahkan tak memiliki salah apapun padanya. Apapun yang Sehun lalukan selalu terlihat baik dimata Taehyung. Yang jelas Taehyung merasa takut jika Sehun harus meninggalkannya. Ia terlalu takut dan dia terlalu dekat sekarang, apa salahnya jika dia terlalu dekat dengan Sehun? Sampai akhirnya membuat dirinya bersedih tak beralasan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULARITY {TAEZY} [END]
Fanfickisah pria dengan banyak sisi yang membuatnya harus merasakan dunia sendirian. tentang ia yang tak percaya akan cinta, tawa, dan kebahagiaan. ia hanya bisa bersembunyi dibalik banyak wajah. Sikap yang lebih dingin dari es dan tak mau terbuka. ada sa...