singularity 22

1.5K 179 20
                                    

Sorry for typo...
¤♡¤

"Kepala polisi Choi begitu baik. Dia tekun dalam bekerja. Ketika dia ditugasi untuk mencari tahu keberadaan bandar narkoba, dia begitu antusias." Ju Myeon berujar pelan. Menjelaskan perihal pria bernama Choi itu kepada putranya yang tak lain adalah Kim Taehyung.

Yang sekarang tengah duduk di hadapan Ju Myeon dengan tangan bersidekap ke atas meja. Ayah Taehyung memang kepala polisi di Seoul dan dua tahun yang lalu dia mendapat tugas tambahan untuk menyelidiki kasus tentang narkoba yang dulu sempat heboh karena memakan begitu banyak korban jiwa. Tapi karena kejadian kebakaran yang merenggut nyawanya, kasus itu belum selesai sampai sekarang. Dan Taehyung akhir-akhir ini sering pulang pergi ke kantor polisi. Untuk apa? Bahkan dia bukan polisi.

Benar, Taehyung bukanlah polisi. Tapi sebelum ayahnya meninggal. Ia tiba-tiba saja berpesan pada Ju Myeon agar jika dirinya meninggal, Taehyung bisa membantu para polisi menangkap bandar narkoba tersebut.

"Aku tahu, aku sangat tahu. Ayahku adalah pria hebat, itu kenapa aku bersedia membantu kalian untuk penyelidikan. Aku sudah menemukan beberapa bukti ditambah orang-orang yang terlibat," jawab Taehyung santai dan kemudian mengeluarkan ponsel dari balik saku jaket hitam miliknya. Menunjukkan sebuah galeri berisi poto dua pria yang mengejar Suzy beberapa hari ini.

O, ya. Suzy sendiri tidak tahu kalau Taehyung adalah putra mantan polisi dan sekarang menggantikan ayahnya sementara. Itulah yang sedang Suzy cari dari sisi lain Kim Taehyung. Sisi yang selalu membuat hasrat penasaran Suzy muncul, baginya Taehyung seperti rubik yang sulit dipecahkan.

*

Dengan kepala yang naik turun, dan mata yang sayup-sayup sesekali terpejam. Ia harus menggelengkan kepalanya ketika sadar ia tertidur. Sudah hampir dua jam lebih Suzy menunggu Taehyung pulang ke rumah, ia membawakan makanan yang dibuat ibunya dirumah. Sengaja dia bawa karena dirumah Taehyung tak ada makanan. Tapi makanannya sepertinya sudah dingin dan tak enak jika dimakan sekarang. Suzy melirik jam tangannya. Pukul 20.30 dan dia belum pulang?

Suzy mengusap wajahnya kasar lalu menempelkan pipi kanannya ke tiang dan matanya terpejam beberapa saat. Ia terlalu lelah karena harus kuliah, pergi bekerja, mengurus ibunya lalu pergi ke sini ke rumah Taehyung. Ditambah cuaca yang sedikit bersalju sekarang, membuat Suzy harus memeluk tubuhnya sendiri ditengah kedinginan.

Dari pintu gerbang rumah Taehyung, muncul sosok pria berjaket hitam tebal dengan topi hitam di kepalanya, Kim Taehyung. Ia memekik dan menghentikan langkahnya tiba-tiba ketika mendapati Suzy tertidur di ubin dengan posisi duduk menyamping yang ia yakin itu akan terasa pegal nantinya. Wajah Suzy terlihat semakin menunduk, andai Taehyung tak segera berlari ke arah Suzy. Mungkin gadis itu akan terjatuh ke bawah. Taehyung masih memegangi Suzy, ia menarik kepala gadis itu menyandar ke pundaknya ketika ponselnya bergetar. Ada pesan singkat dari nona Shin. Ia mengabaikannya dan menyimpan ponselnya kembali di saku.

Taehyung sedikit menunduk dan menatap wajah Suzy, lalu menepuki pipi Suzy. Berharap wanita itu segera bangun agar bisa berpindah ke dalam.

"Suzy bangun!" lirihnya. Tak ada sahutan, Suzy sepertinya sudah tertidur nyenyak. Bibirnya mengatup ketika Taehyung membangunkannya dan dia malah bergusar mencari posisi nyaman. "Suzy?!"

Oke, Suzy sudah terlalu nyenyak. Dan Taehyung tidak bisa terus-menerus jadi bantal untuk Suzy. Dia mengangkat tubuh Suzy sekuat tenaga, membawanya masuk ke dalam rumah. Menuju kamar tamu dimana itu adalah tempat tidur Suzy jika gadis itu menginap karena kemalaman atau hal lainnya. Dengan kedua kaki yang lunglai, ia berjalan sebisanya. Kelelahan sudah pasti, dia berjalan hampir setengah kilo dari kantor polisi ke rumahnya dan sekarang harus mengangkat beban berat seperti Suzy. Tangan kiri Taehyung mencoba meraih pegangan pintu, menariknya kebawah lalu terbuka. Ia segera masuk, berjalan ke kasur dan membaringkan Suzy yang sekarang bergusar nyaman dibantal. Tak lupa, Taehyung juga menarik selimut tebal disana sampai menutupi dada wanita itu.

SINGULARITY {TAEZY} [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang