SORRY FOR TYPO...
¤♡¤
"Jadi, apa rencana yang akan kita buat sekarang?" suara Sehun memecah keheningan.
Taehyung masih berkalut dengan ponselnya. Ia masih mencoba menghubungi Suzy yang sampai detik ini belum mengangkat panggilannya. Bahkan membalas pesan singkat Taehyung saja tidak. Membuat Taehyung semakin khawatir.
"Begini," Min Yoongi, detektif kelas pertama yang dikenal lihai dan cerdas dalam membuat strategi itu angkat bicara. Membuat Sehun dan Taehyung tertarik untuk menyimak, "aku akan datang ke pesta, menyamar sebagai anak buah Felix. Itu mudah, karena aku sudah membuat salinan sandi kode dari kartu anak-anak buah Felix. Dan Sehun, kau tidak bermasalah. Kau bisa masuk ke sana sebagai tamu undangan."
Sehun mengangguk paham. Sementara Taehyung masih bingung darimana pria itu mendapatkan kode-kode seperti itu. Sampai Taehyung yang tengah memutar otaknya memilih bertanya.
"Darimana kau dapat kode-kode rahasia itu?" Pertanyaan Taehyung Yoongi anggap sebagai lelucon. Karena bagi detektif kelas pertama, hal semacam itu sudah biasa dan lihai. Ditambah minggu lalu dia berhasil menangkap anak buah Felix meskipun berakhir kematian.
"Itu mudah. Aku mendapatkannya dari anak buah Felix. Dan sebenarnya aku mencoba menyadap rumah Felix. Tapi ternyata sulit," jelasnya, singkat dan lugas. Wajah dingin berkalut serius itu terlihat meyakinkan bagi Taehyung. Ditambah pangkat kelas pertama yang hanya orang-orang hebat dibidangnya yang mampu mendapatkannya. Dan Min Yoongi salah satu pria berwajah dingin datar yang keren.
"Jadi sekarang, tugasku apa? Aku tidak punya banyak waktu. Aku harus cepat-cepat pergi ke sana." Taehyung terkeukeuh keras.
"Tunggu sebentar. Kau harus tahu ini, Tae. Felix mengadakan pesta ini hanya untuk mendapatkan Suzy. Baginya Suzy ancaman terbesar. Saat seseorang mengetahui bisnis kotornya, ia tak pernah segan untuk menghabisinya bahkan membunuhnya. Dan pesta ini, diperuntukan memancing Suzy datang. Ia sengaja menggunakan MiRae. Dan sejujurnya, ualng tahun Mi Rae adalah kemarin. Ia tak membuat pesta. Jadi anggap ini hadiah terakhir Suzy," gertaknya. Membuat Taehyung tak bisa berkedip. Rasanya seperti di ujung tanduk, perasaannya. Ia tak bisa membayangkan betapa buruknya hari ini. Ia tak pernah mau Felix melukai orang-orang di sekitarnya setelah kedua orang tuanya.
Taehyung yang semula tegap berdiri mulai lunglai, menghembuskan napas terberatnya lalu menjatuhkan pantatnya di kursi yang untungnya berdiri tepat di belakangnya. Ia menutup wajahnya. Lalu menatap ke arah Min Yoongi tajam.
"Jadi, kita akan diam saja disini menunggu pesta dimulai?" kata Taehyung dengan nada bicara tak santai.
Min Yoongi, berjalan perlahan mendekati Taehyung yang duduk disana. Lalu menepuk bahu Taehyung pelan, "kita akan ke sana. Taehyung, aku harap jalankan tugas sesuai rencana. Kau datang ke sana agak terlambat. Aku dengar, Suzy akan datang terlambat kesana."
"Maksudmu?" Taehyung memekik dan mengerutkan dahinya heran.
"Suzy bilang dia menerima paket?" tanya Yoongi serius. Diangguki oleh Taehyung cepat, "aku pikir itu paket yang di kirimkan Felix untuk Suzy. Memancingnya agar datang menggunakan namamu. Dia juga menuliskan pukul 9 disana. Tertanda dia harus datang pukul 9. Jadi pastikan dia tidak datang pukul 9!" Pintanya. Sangat paham dengan ucapan Min Yoongi, Taehyung pun mengangguk. Yoongi tahu betul bagaimana gerak-gerik Felix. Meskipun tak banyak, karena dia memiliki beberapa mata-mata disana. Tak banyak yang bisa di lakukan karena disana begitu ketat. Ketahuan berkhianat maka nyawa taruhannya!
Lantas ia bangkit dan terkesiap melangkah pergi. Membuat sebuah kalimat mengejutkan sekaligus ide yang brilian. "Bagaimana jika aku pergi ke rumah Suzy sekarang saja. Aku rasa dia belum berangkat. Jadi kita bisa mencegahnya datang ke pesta."
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULARITY {TAEZY} [END]
Fiksi Penggemarkisah pria dengan banyak sisi yang membuatnya harus merasakan dunia sendirian. tentang ia yang tak percaya akan cinta, tawa, dan kebahagiaan. ia hanya bisa bersembunyi dibalik banyak wajah. Sikap yang lebih dingin dari es dan tak mau terbuka. ada sa...