Sorry for typo...
¤♡¤
Dengan langkah terburu-buru, Suzy berlari melewati jalanan sepi di pinggiran kota. Napasnya terasa hampir putus, kedua kaki jenjangnya sudah tak kuat menahan tubuhnya. Sesekali dia menoleh ke belakang, mendapati dua pria yang mengejarnya sekarang dari beberapa menit yang lalu. Suzy berpacu dengan waktu dan nyawa.
Siapapun selamatkan aku ... aku berjanji.
Diantara umpatan doa di benaknya, Suzy menyembunyikan sebuah janji yang ia ucapkan dalam hati. Hanya dia, hatinya dan tuhan yang tahu.
Dan tiba-tiba saja, dari gang kecil di dekat komplek perumahan Taehyung berdiri seorang pria. Entah siapa Suzy tidak bisa melihat jelas, pria itu menggunakan topi dan jaket menatap ke arahnya. Suzy sendiri tak bisa memastikan siapa pria yang berdiri di depannya itu. Hingga langkah Suzy mendekat dan tepat di samping pria itu, sebuah tangan menariknya kasar. Itu adalah tangan pria yang Suzy lihat sedetik yang lalu. Napas keduanya memburu hebat, bahkan suara kesunyian seperti hilang ditelan rasa lelah yang dua orang itu rasa. Suzy masih bingung siapa dia dan kenapa dia membantunya lolos dan ikut berlari. Hingga angin besar menerpa kulit mulusnya, menyentuh lembut surai hitam Suzy yang terbang ditiup angin. Topi si pria terjatuh, menampakan wajah dingin dengan manik mata hitam tajam, wajahnya yang dingin-Kim Taehyung.
"Tae?" Gumam Suzy di sela-sela napasnya yang terengah. Taehyung tak menoleh dan terus menarik tangan Suzy berlari hingga keduanya masuk ke sebuah gang kecil di dekat minimarket. Taehyung menarik tubuh Suzy dalam dekapannya bersembunyi dibalik tembok besar yang menghalanginya dari jalan.
Suzy merasa harus beristirahat. Jantungnya memompa hebat, Taehyung bahkan bisa merasakan hembusan napas Suzy yang berat yang menyentuh kulit wajahnya. Karena mereka sekarang saling berhadapan. Taehyung sesekali menoleh ke samping melihat jalanan yang sepi, bahkan rasanya ini horror.
Ada langkah ribut diluar sana. Sepertinya itu dua orang yang mengejar Suzy.
"Kenapa kau-," Taehyung segera menempelkan telunjuknya di bibir Suzy, mengisyaratkan gadis itu tetap diam dan jangan banyak bicara. Suzy memekik heran, susah payah meneguk salivanya kembali.
"Dimana wanita itu?" Kata salah seorang pria berpakaian serba hitam. Mereka melihat ke sekeliling, tak ada apapun selain suara angin dan burung yang bersiulan.
"Sepertinya dia sudah jauh. Ayo kita kembali saja." Ucap temannya. Lalu keduanya saling merangkul dan pergi dari sana. Setelah dirasa aman, Taehyung menarik telunjuknya dari bibir Suzy, ia berdiri di ikuti Suzy. Keduanya kompak menoleh ke jalanan. Sepi, bagus!
"Ayo, mereka sudah pergi." Suzy masih harus mengatur napasnya.
"Terima kasih sudah menolongku. Kenapa kau ada di sana?" tanya Suzy penasaran.
"Aku beli minuman setelah dari rumah temanku. Apa yang terjadi?" tanya Taehyung dengan nada penasaran. Suzy tak menggubris dan hanya diam.
"Baiklah, aku pergi. Kalau kau tidak mau bicara." Taehyung memutar tubuhnya meninggakkan Suzy.
Suzy menarik tangannya ke atas mengisyaratkan Taehyung agar tidak pergi, ia mengangkat sebelah kakinya dan tiba-tiba ia terjatuh di tanah.
"Aww!"
Pekikan Suzy membuat Taehyung berbalik dan mendapati gadis itu tergeletak ditanah dengan tangannya yang memegangi kaki kanannya. Taehyung menghela napas pendek, ingin mencibir tapi tidak bisa. Ia berjongkok, melihat kondisi kaki Suzy. Memar, sepertinya dia terkilir karena berlari lebih dari tiga ratus meter.
"Sepertinya kakimu terkilir," gumam Taehyung yang kemudian mengurut-urut kaki Suzy sepengetahuannya saja. Karena ia tak ahli dalam hal medis.
"Aw ... sakit. Pelan-pelan!" Suzy memukul pundak Taehyung membuat pria itu meringis sebal.

KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULARITY {TAEZY} [END]
Fanfickisah pria dengan banyak sisi yang membuatnya harus merasakan dunia sendirian. tentang ia yang tak percaya akan cinta, tawa, dan kebahagiaan. ia hanya bisa bersembunyi dibalik banyak wajah. Sikap yang lebih dingin dari es dan tak mau terbuka. ada sa...