Kenapa Harus?

54 7 4
                                    

Aku membenci saat dimana aku melihatmu menangis,
Karena aku tau, saat itulah aku harus bersamamu.
Dan melupakan cara untuk membencimu. -Leo

"Kunaon?Vanya udah gede atuh mang.
Vanya juga punya hak buat tau orang tua asli Vanya teh saha.
Kenapa mamang selalu ngelarang Vanya ngeliat KK sama akte lahir Vanya sendiri?" Vanya menekankan intonasinya berbicara dihadapan pamannya yang bahkan sudah merawatnya sejak lahir.

"Sudah atuh,sekarang Vanya naik trus istirahat." Mang Arga menghela nafasnya panjang sebelum menjawab pertanyaan keponakannya ini.

Pintu terbuka,spontan Vanya juga mang Arga menoleh.
Alven menampakkan diri dengan air muka kebingungan melihat seisi rumah menatapnya tegang.

"Aya naon?"

Alven lebih dibuat bingung melihat Vanya justru pergi ke kamarnya dengan pintu yang dibanting, begitu juga ayahnya yang memasuki kamar tanpa menggubris perkataannya.

Vanya menghepkaskan tubuh nya kasar diatas kasur.
Tiba tiba ponselnya berbunyi sambil menunjukkan satu notif wasap di lockscreen nya.
Lekas ia mengambil ponsel yang ia letakkan diatas nakas dan membaca pesan yang barusan terkirim.

Monyoong💩

Monyoong💩
Va,besok Leo gabisa anter
Sama jemput.
Sama mang Arga aja ya.
•20.07

Write a message|

Vanya berdecak dan menghela nafasnya kesal. Seolah pesan barusan menjadi penyedap mood nya yang sedang memburuk itu.

*TING*

Monyet Sakti 🐒

You:
Va,besok Leo gabisa anter
Sama jemput.                        
Sama mang Arga aja ya.   
20.07✓✓

    Pesan yang belum dibaca

Monyet Sakti🐒
Yy, bsok Vnya naik angkot aja.

Write a message|


"Jujur gua gak mau kaya gini,tapi semua yang buat gua lakuin semua ini."

-

"Elo bohong tapi,udah bohong bego lagi. Ga abis pikir gua"SW menyambut  perkataan Leo dengan perasaan heran.

"Ya sekarang percuma lah, Kenny aja udah bener bener bener sama Vanya.
Sampek dikirimin kado sama surat tiap hari,udah gitu dianya pinter,ganteng ga kay..."

"Gua mending ngerjain soal fisika 100 daripada ngomong sama elu" SW memotong pembicaraan Leo yang sebelumnya sudah diprediksi olehnya.

Lawan bicara nya hanya mengangkat bahunya tak peduli.

"Sekarang gua nanya,elu tau darimana kado kado tuh dari si keni?"

"Ya Vanya lah,masa Wijaya"jawab Leo enteng.

"Itu bapak gua,cumi"SW melempar snack kentang yang sedari tadi ia lahap.sedang Leo hanya terkekeh.

"Trus Vanya tau dari?"

"Kepo lu kek dora."

"Lu mau dibantuin apa mau ternak lele sih monyet" kata SW sambil merampas HP nya yang barusan dibegal paksa oleg Leo.

Merebut Senja [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang