Passwordnya Kak?

6 1 0
                                    

"Gila ya lu anjir, bales dendamnya taruhan perasaan orang"
- SW
.
.
.

Leo tengah termenung di kamar bernuansa abu abu itu. Ia memutar mutar kursi hitam didepan meja belajar yang sangat penuh dengan sticky note dan coretan. Iya, mustahil kalau itu kamar Leo, Leo tengah menghabiskan sabtu siangnya di rumah SW. Namun ada yang aneh, tak biasanya Leo membiarkan hening menemani detikan jam yang berdetak teratur.

"Keputusan gua bener kan?" Gumamnya

"Woe diem diem bae, kesambet baru tau lu" ucap SW sembari membawakan sekresek snack dari indomaret.

"Mikirin apaansi?" Tanya SW

"Keputusan gua bener ga sih ?" Leo menoleh pada SW

"Yamana gua tau kadal" jawab SW sambil melempar chitato kepada Leo

"Emang kenapa elu ngerasa keputusan elu bener?" Tanya sw

"Ya ngapain gua berjuang terus? Dia juga ga nganggep gua sebagai cowok, cuma sebatas sahabat aja" ujar Leo yakin

"Ya Vanya udah temenan ama lu bertaun taun anjim, wajar lah ya" jawab SW

"Tapi dia juga sering jodoh jodohin gua sama Athalla kan? Yauda sekarang gua wujudin" tambah Leo setelah mendengar jawaban SW

"Oh ngerti dah gua" jawab SW sambil melahap Lays yang ia buka beberapa saat lalu

"Hah? Ngerti apaan?" Tanya Leo penasaran

"Jalan pikiran otak lo yang bodo itu"

"Anjing ya" jawab Leo sambil melempar kotak pensil yang diiringi kekehan puas SW setelah mengejek kapasitas otak Leo

"Lo masih suka sama Vanya" ucap SW yakin

"Apaan suka, gak" jawab Leo yakin

"Lo pacaran sama Athalla buat ngewujudin omongan Vanya garagara lo cemburu sama Kenny yang deketin Vanya mulu kan." Ujar SW jujur dan lugas

Leo terdiam. Ia tidak bisa menjawab apapun

"Anjirlah, #SaveAthalla, #AthallaPutusinLeoAja. Gila ya lu anjir, bales dendamnya taruhan perasaan orang" canda SW sambil terkekeh

**
"KEN!" Vanya meneriakkan nama Kenny dari pintu gerbang sekolahan

Mendengar suara yang tidak asing Kenny pun berbalik dan melambaikan tangannya dengan senyum yang lebar.

"Tumben dateng siang?" Kenny memulai obrolan saat langkahnya dan Vanya telah sejajar

"Ya ngapain juga dateng pagi kalo gak diabsen" ucap Vanya sambil terkekeh

"Iyasihh hari ini udah acara lulusan ya" jawab Kenny

"Iyaa, eh betewe soal yang di toko buku..-"

"Kenapa? Udah buka hati?" Ujar Kenny sambil membenarkan jambulnya

"Pengen buka hati, tapi lupa passwordnya jadi gajadi hehe" ucap Vanya yang mengundang toyoran dari Kenny

"Pake fingerprint coba, kan jaman udah modern" ujar kenny sambil menoyor orang didepannya itu.

"Yauda nanti Vanya coba pake fingerprint ya" jawab Vanya sambil terkekeh. Sedangkan Kenny hanya tertawa sambil mengusap rambut Vanya

Dari kejauhan, Leo memandang mereka berdua dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Benci? Ia tidak berhak karena justru ia yang memutuskan untuk pergi. Menyesal? Ia  juga tidak berhak karena ia yang sudah membuat semuanya terjadi.

"Liatin apaansi?" Athalla muncul disamping Leo

"Ngga, ngga ngeliatin apa apa kok yuk ke kantin" Leo tersenyum dan berjalan duluan ke kantin diikuti Athalla dibelakangnya

***
Helawwwwwwww gaisss
Gila udah gasabar buat ngabisin nih novel wkwkwk (novel sebelah belom jadi woee makanya beban banget 🤣🤣)
*Salah siapaaa ditinggalin /plak

Enjoy ya gaisss🐍
Author mau lanjut ngetik lagi byee

-menulis tak terbatas dan melampauinyaaaa

Merebut Senja [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang