Siapa Sih??

59 8 35
                                    

Kalo pohon aja bisa berdarah apalagi Leo.Leo nggak berdarah diluar,tapi didalem. percaya sama gue,elo gatau gimana rasanya. -Leo

"Pengumuman pengumuman,ehem ehem woi woi,tes wan tu tri"

"Woy ketos cepet elah, daritadi gitu mulu"Vanya menyenggol rekan seperjuangan OSIS nya itu yang dari tadi sibuk mengetes toa sekolah.

"Eeh iya wkwk " balas SW.

"Weka weka,disangka chat?"

"Biar kayak di weptun weptun entuh lhoh Va,ngikik onlain wuakakak"jelas SW,entah itu bisa disebut lawakan atau tidak,kalo maw ketawa boleh lah,kalo ngga ya gapapa.

"Woy niat ngumumin apa stand up lu pada?mic nya nyala ketos bego"Leo berbisik pelan dari luar kantor guru, mengingat didalam kantor itu guru guru berjejeran duduk dan melakukan tugasnya masing masing.
Ada yang ngopi ngopi cantik,ada yang ketawa sampe lebar HAHAHA padahal kalo dikelas mukanya suram bet kaya aspal perempatan,ada yang sok sibuk ngetik ngetik di laptop, ada yang diem aja gitu kek foto model,ada yang maen gitar seenaknya kaya lagi konser(sumpah kalo ini mah guru gua ada sungguhan)

"Eh iya duh cepet umumin makanyaa"Vanya memukul tangan SW yang memegang kertas mandat dari kepsek yang harus sampai kepada murid hari ini juga.

"Gua agak heran kenapa dia bisa jadi ketos,dan dia jadi wakilnya,dan gua milih kalian"Leo menatap datar kawan kawannya itu.

"Karena kita pinter"seru Vanya dan SW dengan volume minimal yang bisa mereka bertiga dengar setelah mematikan mic penghubung toa untuk sejenak.

"Serahlo syaland, cepet umumin"Leo memilih untuk menjauh dari kantor dan memilih mendengar pengumuman dari speaker yang didalam kelas.

"Iyak pengumuman penting bagi seluruh siswa siswi SMA Bintang Raya,bahwa jum'at depan bakal diadakan Perjusa(Perkemahan Jumat Sabtu) untuk lokasi masih dirahasiakan yaa,bagi yang merasa dirinya Pinru(pimpinan Regu) dan wakapinru harap segera menghadap ke Pembina Pramuka,yang PI ke kak Ayum,yang PA ke kak Max.makasih"

Kepala sekolah kami,Bu Ayum memang bisa dikatakan multifungsi, terkadang dia terlihat datang pagi dan menggantikan jadwal guru piket yang belum hadir,kadang dia terlihat menyapu halaman,berkhotbah,berpidato,berpuisi,bahkan sempat meraih juara satu dalam lomba menyanyi tingkat kabupaten.
Dan dia tidak segan segan untuk menjadi pembina Pramuka bagi regu putri,dia pun biasanya membangga banggakan dirinya yang sejak sd sudah dilatih Pramuka dan sudah memiliki tanda kecakapan apalah itu.

Vanya,yang merupakan wakapinru terpaksa menghadap dan menjabat sementara sebagai wapinru karena wapinru nya, Natasha sedang mengikuti lomba basket di luar negri,dan ia menunjuk Erina, siswi cantik blasteran Jepang Indonesia ini menjadi wakapinrunya.

Setelah mencatat hal hal yang sekiranya perlu disiapkan berkaitan dengan kemah Pramuka kali ini,Vanya memanggil regunya untuk berkumpul sejenak dan memperbincangkan semua hal tentang Pramuka,dan entahlah nampaknya semua orang juga tengah berkumpul dengan maksud dan tujuan yang sama.

Satu Minggu kemudian.

"Wuduh tangan Vanya pegel nyoong"seru Vanya pada Leo yang tengah duduk memainkan smartphonenya.

"Ngapa?"tanyanya dengan masih tetap fokus pokus trulala pada game yang sedang booming itu.

"Gila,habis nulis keperluan camp buat regu 9 orang pegel euy"

Setelah terjadi pertikaian kecil antara ingin membuat grup untuk keperluan Pramuka di media bercakap cakap wasap atau di lain membuat Vanya yang bertanggung jawab sebagai wapinru menengahi dan membuat jalan tengah yang sejujurnya justru merepotkan nya teramat sangat.

Merebut Senja [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang