Wajah kusut dan masam. Kedua tangan bersedekap di depan dada. Kakinya dilipat. Tatapan sinis ia lemparkan pada tembok di hadapannya. Seakan tembok tersebut adalah musuhnya.
Topi yang senantiasa berada di kepalanya kini tergeletak pada pangkuannya. Tidak jauh darinya, ada sebuah bola kertas yang menyampah di tengah ruangan. Aura muramnya semakin menjadi-jadi.
Dan itu juga disadari sang istri, Kurusu (Name). Sekembalinya ia dari dapur, ia disambut dengan aura hitam sang suami.
Seingatnya, kemarin Syo sangat bahagia- bahkan bisa menyaingi bahagianya seorang anak kecil yang diberikan segudang permen. Sekarang aura Syo bisa menandingi suramnya rasa makanan Natsuki.
Sendok es krim yang menggantung di bibirnya ditarik. Sepertinya ia tahu apa yang menyebabkan sang suami seperti ini. 'Apa dia gagal dalam audisinya lagi?' Pikir (Name).
Maniknya tertuju pada gumpalan kertas yang tergeletak begitu saja. (Name) benar-benar yakin dengan pemikirannya barusan. Ia perlahan mendekati suaminya yang sedang menggalau.
"Syo..." Syo yang merasa dirinya dipanggil menoleh ke belakang. Yang membuat mulutnya disumpal dengan sesendok es krim.
"Hmph!"
"Jangan beri aku wajah jelek seperti itu," ujar (Name) sambil terus menyodok sendok es krim di mulut Syo.
'Astaga! Dia baru saja memberiku Indirect Kiss!!' Batin Syo memekik.
Sendok yang membungkamnya ditarik kembali. Tatapan kesal Syo lontarkan pada sang istri. Sayangnya, rona merah di wajahnya menghilangkan kesan serius yang harusnya ada.
"Aku tidak apa-apa (Name)! Berhentilah berpikiran kalau aku sedih!"
What if Your Husband is :
Kurusu Syo
(c) Broccoli
Warn : Typo and OOCWalaupun bibir berucap seperti itu. Hatinya mengharapkan istrinya akan menghiburnya. Sayangnya ia terlalu malu untuk mengakuinya.
Kedua bola mata (Name) memutar dengan jengah. Cukup sudah dengan tingkah malu-malu kucing Syo. "Sudahlah kemari saja kau bocah besar," ujar (Name) yang membuka lebar kedua tangannya.
Syo ingin sekali menghambur ke dekapan hangat milik (Name). Sayang seperti sebelumnya, gengsi menguasainya. Sang wanita berambut (h/c) mendecakkan lidahnya dengan sebal.
Tanpa aba-aba, ia memeluk erat suami yang ia sangat sayang. Wajah Syo seperti akan meledak, ia tak menyangka bahwa dia akan mendapatkan afeksi dari istrinya.
Dan Syo juga tidak menyangka bahwa (Name) adalah wanita yang cukup peka(?).
Pelukan yang ia berikan sedikit melonggar. (Name) menahan bahu Syo, memaksa kedua mata mereka untuk saling menatap. "Kau... gagal lagi bukan?" Tanya sang wanita.
Kedua manik Syo membulat. Kepalanya kini menunduk, bahunya bergetar pelan. (Name) yang melihat ini kembali merengkuh Syo, membiarkan wajah sang suami tenggelam di dadanya.
"A-aku gagal..." ujar Syo dengan suara yang bergetar.
"Tidak apa-apa."
(Name) merasakan bajunya mulai basah. Ia juga mendengar isakan yang tak terlalu jelas dari Syo. Tangannya membelai rambut Syo perlahan.
"Ta-tapi... hiks.. a-aku ingin mendapatkan ... hiks ... peran itu..."
"Aku tahu, kau sudah berusaha dengan baik, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince-sama
FanfictionPernikahan-- sebuah ikatan sakral yang menyatukan dua insan dan dua hati, dan membangun sebuah hubungan yang lebih erat. Dia, sang Idola yang menjadi kekasih mu memutuskan untuk menikahi mu, perempuan yang sangat ia cintai. Kisah cinta yang tulus d...