Seorang wanita berambut (h/c) tengah berguling-guling tak jelas diatas tempat tidurnya. Ia merutuki bosan yang menyerangnya. Lain halnya dengan sang suami, Van malah sibuk bernyanyi ala pemain opera di kala mandinya.
Memang tidak apa-apa jika suaranya memang merdu. Tapi ini, malah menambah keributan di setiap nadanya.
"Ladadi~ Ladadu~ lalalala~"
"VAN BERISIK!"
"Lalalala~ LALALALA~"
"Van!"
Van terbahak mendengar geraman istrinya. "Ayolah, kau tidak akan marah hanya karena itu bukan?" Tanya Van dari kamar mandi.
"Tidak dengar, cepat selesaikan mandimu. Kau sudah setengah jam disana," balas (Name) ogah-ogahan. Saku celana (Name) bergetar, getaran pelan tersebut berasal dari ponsel yang ia miliki.
Sebuah pesan baru saja masuk, wanita tersebut mengernyitkan dahinya kala melihat deretan angka yang tak dikenal. Terutama lagi, pesan tersebut ditulis dengan bahasa asing.
Unknown
Hello, is this miss (Surname) (Name)?
You
Yes, it is. May i ask who are you?Unknown
Oh silly me, i forget to reintroduced myself. It's me Alex Topsham, the glasses boy from Liverpool. We met at college.
You
Oh, now i remember. How's your day,?
Unknown
Baik, maaf jika bahasa jepangku agak berantakan. Aku masih belajar untuk ini.
You
Jangan dipikirkan! Astaga aku tidak tahu kau masih menyimpan nomorku.
Alex
Aku kebetulan menemukannya, mi-- maksudku (Name)-san. Bisakah kita berjumpa di taman U... Euhm aku agak bingung cara menuliskannya.
You
Maksudmu taman Ueno? Tentu, tunggu aku disana.
Tut... tut...Layar yang tadinya berwarna kini menghitam seketika. Gerutuan meluncur begitu saja dari mulut (Name). Tangannya bergerak meraih jaket yang berada di balik pintu. "Van aku mau pergi sebentar! Tolong isikan baterai ponselku!"
"Eh? Kau mau kemana (Name)?"
What if Your Husband is :
Kiryuin Van
(c) Broccoli
Warn : OOC and TypoVan melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi, ia melihat sekilas kamar tidurnya. Hanya ia yang berada disana. "Haish... dia benar-benar pergi rupanya. Aku jadi penasaran dia kemana,"ucap Van sambil melaksanakan permintaan istrinya -- mengechas handphone miliknya.
Menghidupkan kembali ponsel sang istri, sebuah pesan kembali masuk. Sepertinya dikirim saat handphone (Name) mati. Van menatap kiri dan kanannya sejenak. 'Kalau kuintip sedikit tidak apa-apa kan?' Pikirnya.
Van mengetuk layar ponsel (Name), membuka pesan yang belum sempat dilihat tersebut. Alisnya menekuk tak suka melihat pesan tersebut. Ponsel sang istri langsung ia matikan, Van bergegas menuju tempat yang ia harus datangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince-sama
FanfictionPernikahan-- sebuah ikatan sakral yang menyatukan dua insan dan dua hati, dan membangun sebuah hubungan yang lebih erat. Dia, sang Idola yang menjadi kekasih mu memutuskan untuk menikahi mu, perempuan yang sangat ia cintai. Kisah cinta yang tulus d...