Dena?

43 7 0
                                    

"Kak, perempuan tadi siapa sih? " tanya varen.

"Dia sekertaris ku."

"Tapi, mengapa sikap dia begitu possesive pada mu?"

"Aku juga tidak tau Aren," jawab Jimin santai.

Mereka sekarang berada di dalam ruangan Jimin. Duduk diatas sofa empuk dengan tubuh saling berhadapan.

"Untuk apa kakak memanggilku, kemari"

"Oya, aku sampai lupa. Kamu tunggu sebentar. " Jimin kembali menegakkan tubuhnya dan berjalan kearah mejanya.

"Apasih, kak. " karena penasaran akhirnya Varen menghampiri Jimin.

"Nih buat kamu. " Jimin menyerah kotak yang terletak dimeja.

"Ini apa, " tanya Varen sambil mengambil barang itu.

"Ini kamu pakai nanti malam"

"Memangnya mau kemana? "

"Ke ulang tahun adik temanku"

"Hem baiklah, boleh aku buka sekarang? "

"Tidak jangan dulu, ketika dirumah saja kamu buka," perintah Jimin.

---------------------

"Mengapa Aren, lama sekali. " Jua berada di kamar Varen. Ia begitu kesepian ketika tidak ada Varen.

Jua memegang dan melihat beberapa bingkai foto Varen di dinding. Dari foto masa kecil dengan kedua orangtua kandungnya dan beberapa foto yang lain bersama keluarga barunya. Setelah puas ia melihat foto Varen. Ia berjalan menghampiri ranjang Varen. Ia menduduki ranjang tersebut, dan mulai membaringkan tubuhnya.

Terasa sekali harum stoberi bantal Varen.

"Wangi mu ngangenin Ren, " gumam Jua.

Akhirnya mata Jua mulai tertutup perlahan. Hingga ia benar benar hilang kesadaran.
.
.
.

Badan kekar Jua menggeliat diatas kasur Varen. Tidak terasa sudah tiga jam ia tertidur di kamar Varen. Ia menyapukan matanya ke setiap ruangan.
Terlihat perempuan cantik bergaun hitam merapikan penampilannya di kaca.

Penampilannya malam ini, begitu mempesona. Gaun yang ia pakai sangat cocok ditubuhnya. Rambut yang ia biarkan gerai begitu saja menambah pesonanya.

Jua bangkit dari ranjang, menghampiri perempuan itu. Ia menghirup aroma tubuh perempuan itu. Aroma yang begitu memabukkan setiap pria.

"Jua kamu sudah bangun?" tanya Varen.

"Eh, iya." Jua memegang tengkuknya.

"Kamu, mau kemana Ren"

"Ke pesta dong"

"Pesta? di ajak siapa?" tanya Jua.

"Kak Jimin." Varen memutar tubuhnya menghadap Jua "Bagaimana cantik tidak"

"Cantik, tapi mengapa aku tidak di ajak, "

"Tidak tau, sudah la Ju aku mau kebawah menghampiri kak Jimin. " Varen meninggalkan Jua sendirian di dalam kamar.

"Kak V, mau kemana, " tanya Varen ketika melihat penampilan rapi V di ambang kamarnya.

"Pesta."

"Wah, sama dong. Aren juga mau ke pesta bareng kak Jimin," antusias Varen.

"Oh, Jimin ikut. Yasudah ayok ke bawah. " V menuntun Varen melewati tangga menuju ke bawah.

"Kamu sangat cantik," batin V.

Different (JioVaren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang