Different (JioVaren)

pencarian

Jarak bukan halangan.
Yang kutahu, apabila aku berjodohnya dengan. Sejauh apapun dia pasti kami akan bertemu.

~Jiofemin Firianda~

Seorang lelaki tampan sedang termenung di sebuah Taman. Duduk sendiri, menunggu ia datang. Baru kali ini, ia merasakan sesuatu yang begitu menyesakkan dadanya.

"Aku nunggu kamu ditaman ini, " lirih nya.

Kehilangan gadis cantik itu, membuatnya gila.

Wajah yang awalnya mulus,menjadi segitu berantakan. Kantung mata, rambut halus disekitar rahang menambah kesan sexy nya.

Ia tidak pernah memikirkan untuk mengurus dirinya, sejak gadis itu hilang.

Hingga seseorang menepuk bahunya pelan. "Sampai kapan si kamu nungguin dia disini. Berusaha dong cari. Jangan diam doang, " ujarnya dan duduk di sebelah lelaki itu.

"Kata Aren, dia suka banget sama tempat ini. Aku rasa dia bakal kesini."

"Dengar ya Jimin, kalau kamu cinta sama dia kejar jangan diam aja, minta bantuan ayah mu untuk membantu. "

"Aku sudah tidak tinggal dirumah. Aku benci padanya. Karena ulahnya jadi begini."

"Tidak baik kamu bilang seperti ini. Ayah mu pasti juga tidak tahu kalau jadinya seperti ini. "

"Tapi Nes, aku udah membentaknya." Jimin menatap Vanesa dengan terluka.

"Minta maaf padanya Min. Bilang yang sebenarnya mengenai semua hal. Termasuk soal dena. Aku tidak mau lagi berpura-pura menjadi dena. Aku yakin kakak ku pasti sedih melihatnya. "

"Maaf kan aku sudah membuat mu terikut masalah ini. " jimin memegang tangan Vanesa.

"Setelah kematian Dena ku kira kau tidak akan merasakan cinta lagi," ucap Vanesa sembari membayangkan sesuatu.

Jimin menatap danau didepan mereka, "Sebenarnya, sebelum mencintai dena lebih dahulu aku menyukai Varen, tapi entah mengapa aku tidak bisa mengungkapkannya. Dan kurasa semua telah terlambat."

🔹🔹🔹

"Saya kembali demi kamu." Dia segera masuk kembali ke Rumah yang telah ia tinggalkan. Sebelumnya, ia melihat taman depan rumah. Dimana ia kembali terbayang gadis cantik yang selalu merawat bunga kesayangannya.

Dengan perlahan ia membuka handle pintu. Keadaan rumah ternyata berubah drastis. Sepi, seperti tidak ada orang.

"Tuan, jimin. Baru sampai, " seorang pelayang menyapa.

Jimin hanya tersenyum. "Papah mana?"

"Ada dibelakang, sekarang bapak dan ibu sering banget berantem den. Ibu sekarang sakit-sakitan. "

Aku segera melangkahkan kaki ku kebelakang. Ku lihat Papah sedang berbincang atau lebih tepatnya membentak seseorang didepannya.

"Mah, ngertiin papah dong. Susah cari nya. "

"Gak akan susah pah, aku akan bantuin."

Merek berdua terkejut karena kedatangan ku. Mamah langsung berlari kearah ku. Ia memelukku begitu erat. Ia menangis. Aku menyesal telah meninggalkan nya.

"Maafin, Jimin Mah." tangis tak dapat kubendung lagi.

"Kamu jangan pergi lagi. "

"Iya mah." aku mengurai pelukan ku. Kemudian menghampiri orang yang terpaku menatap ku.

Setelah didepannya. Aku langsung memeluk kakinya. Meminta maaf atas keegoisan ku selama ini.

.....

"Papah udah cari, tapi masih susah dilacak. Seperti nya V mengubah indentitasnya. "

"Untuk apa dia berbuat seperti itu?"

"Papah juga tidak tahu."

"Aku akan mencari nya kesana, " putus Jimin, segera bangkit dari duduknya.

"Kamu pikir gampang mencarinya. Disana luas nak. "

"Yang ku tahu, apabila aku berjodoh dengan nya sejauh apapun dia kami pasti akan bertemu. " Jimin segera melangkahkan kaki nya keluar Rumah.

Berjodoh?

"Jimin menyukai Varen adiknya sendiri."

"Mamah udah tahu ketika Jimin pergi meninggalkan rumah." Syasya menghampiri suaminya yang terkejut.

Ia duduk disebelah suamanya, "Pah, sebenarnya mamah mau nikahin Varen sama Jimin. Jimin itu bertanggung jawab banget. Juga mamah liat Varen suka sama Jimin."

"Jimin kan udah punya Dena mah. Lagian rasanya gak enak gitu nikahin Varen sama Jimin. Walau Varen bukan anak kandung kita."

"Pokoknya Varen harus ditemuin dulu ya Pah. Perasaan mamah gak enak. Takut Varen kenapa-kenapa."

"Iya sayang."

"Sayang sayang. Kaya anak abg aja, " kekeh Syasya.

Maaf ya semuanya, kalau aku lama banget update.

Soalnya masih bingung mengenai alur, juga males banget bikin ceritanya wkwkwkk.

Nanti aku kasih extra part deh.

Baca juga cerita ku yang kedua ya!!!