Sudah sebulan, kejadian kepergian Varen berlalu. Ternyata karena kejadian itu, terjadi perubahan drastis dalam keluarga Firianda.
Jua menjadi anak yang pembangkang juga pendiam. Sedangkan Jimin tidak pernah lagi tinggal dirumah orang tuanya.
"Yah, hubungi V lagi agar ia membawa Varen pulang! " Syasya begitu histeris, karena perubahan keluarganya.
"Ma, ini lagi aku telfon. Tapi gak diangkat terus"
"Kaya mana kalau Varen tidak kembali. Aku kangen keluarga kita yang dulu pah, " Syasya terus menangis dan berteriak.
"Tenang, aku akan menyuruh orang untuk melacak keberadaan mereka"
Ditempat lain, Jua terus memikirkan bagaimana bertemu Varen. Ditaman sekolah ini, ia mengeluarkan semua penderitaan nya. Dia tidak melakukan apapun, hanya berdiam diri. Ia mengeluarkannya dengan berteriak dalam hati.
Jua yang bukan lagi Jua yang dulu. Prestasinya turun drastis, jarang masuk kelas, mengerjakan pr dan yang lainnya, pakaian nya saja tidak serapi dulu. Tetapi tetap saja banyak yang menyukai Jua.
"Gue ikhlas kalau V bawa dia kemana pun. Tapi sekali aja gue pengen ngucapin perpisahan." Jua terus memberi pesan pada Varen, tetapi tidak dibalas olehnya.
"Ren dimana pun elo. Gue harap elo bahagia."
"Ju, aku tau kamu sedih. Inget bukan kamu aja yang sedih." ucapan gadis itu membuat Jua menoleh kebelakang.
Tiara dengan senyum manisnya mendekati Jua.
"Tapi gue pengen salam perpisahan."
"Aku juga pengen Ju. Varen itu temen aku satu-satunya disini, aku gak punya temen yang lain selain dia jua." Tiara menatap manik mata Jua.
"Kita kayanya sama-sama gak punya temen deh sekarang, " ucap Jua seraya memalingkan wajahnya.
Jua mengangkat tangan kanan nya dan meletakkan di bahu Tiara,Tiara sontak melihat tangan jua yang terdapat dibahu nya kemudian menolah kearah Jua.
"Sekarang lo temen gue,"ucap Jua membalas Senyuman Tiara tadi.
Tanpa disangka Jua memeluk Tiara. Tiara membalas pelukan Jua, ia menghirup aroma di bahu Jua.
Nyaman, Jua membayangkan ia memeluk Varen begitu erat. Hingga terdengar isakan pelan dari bibir Jua. Tiara hanya mengelus punggung Jua.
Jua melepas pelukan itu, tetapi matanya tetap melihat Tiara.
Tanpa mereka sadari ada bunyi kuat dalam tubuh mereka, apakah itu jantung mereka?.
"Mungkin saatnya aku pindah Ren. " batin Jua.
🔹🔹🔹
Semenjak sebulan pergi, Varen tidak diperbolehkan V keluar rumah.
Semenjak menjawab sebagai nyonya Firianda. Ya, tanpa sepengetahuan keluarganya, Varen dan V telah menikah.
Mereka menikah bukan tanpa sebab. Hal yang paling menyakitkan di hati Varen. Telah hilangnya mahkota yang ia jaga selama ini untuk Jimin. Ternyata direbut oleh V.
Flashback
Tok, tok
Varen melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 3 malam.
"Siapa yang bertamu sepagi ini. Ia segera turun dari tempat tidur dan berjalan menghidupkan lampu.
"Astaga kak, kakak kenapa? " setelah membuka pintu,ia terkejut melihat V yang tampil acak-acak dan sempoyongan.
Varen membopong V menuju kamar V.
Ia sedikit kesusahan membuka pintu kamar V. Ia segera mempobong V menuju tempat tidur.
"Kenapa mabuk si, ngerepotin," umpat Varen kesal.
Setelah membuka sepatu V, Varen segera menuju keluar. Tetapi ia berhenti ketika mendengar ucapan V.
"Aku mencintaimu Ren akan ku jadikan kamu milikku"
Varen mendekat ke arah V. Ia memegang dahi V, rupanya tidak panas.
Ketika ingin melangkah kembali. Tangan Varen ditarik V. Jadinya Varen menimpa V.
"Akhh, " teriak Varen menatap V.
"Diam sayang." V mengelus pipi Varen, kemudia ia membalikkan badan Varen alhasil ia menimpa Varen.
"Kakak mau apa," tanya Varen gemetaran.
"Mencoba mu." V menunjukkan seringainya.
"Kak jangan." tangis Varen tak dapat di tahan.
Permulaan dari mencium bibir Varen, hingga menjalar kemana-mana.
Terjadilah penyatuan pada malam buruk itu.
"Hiks, hiks. Kak Jimin sakit kak, " ucap Varen.
Ia segera turun dari ranjang dan mengambil pakaian nya yang berantam kemana-mana. Ia melihat sekilas ke arah V, ternyata bisa-bisa V tidur dengan lelap.
Varen segera memasuki kamar nya. Ia menangis, menjerit merasakan kesakitan ini. Kesakitan lahirbatin!!.
"Aku benci, haaaa! " teriak Varen.
Ia merasakan ada yang keluar dari hidungnya, ketika ia pegang, ternyata darah keluar dari hidungnya.
"Biar kan aku mati dalam dosa ini. " sedetik kemudian tubuh Varen ambruk. Dalam keadaan telanjang bulat, ia pingsan dengan darah banyak mengalir dihidungnya.
Flashback off
Setelah kejadian itu, Varen kembali depresi berat. Apalagi ia telah menikah dengan V.
Ia seperti orang bisu sekarang. Sama sekali tidak berbicara,terlebih ia tidak melangkah kemana pun.
Makanya V menyiapkan pembantu yang mengurusi Varen, memberinya makan dan memandikannya.
Varen yang dulu telah hilang. Ketika dipanggil ia tidak menyaut, banyangan matanya selalu kosong.
Bisa saja tiba-tiba ia menangis, berteriak dan tertawa.
Jiwa nya telah hilang,pergi mungkin tak akan kembali.
V merasakan juga penderitaan Varen. Semenjak kejadian itu juga, Varen selalu ketakutan melihat V.
V bingung harus melakukan apa. Ia ingin menelfon keluarganya. Tapi ia takut kemarahan keluarganya,akibat ini. Sehingga ia memblokir semua nomor telfon yang ia punya.
V menangis di pintu kamar Varen, ketika melihat Varen mengeluarkan air matanya tanpa suara.
"Maafin, kakak Ren, " ucap V. Setelah itu ia keluar dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (JioVaren)
FanfictionBagaimana rasa nya, jika hidupmu dipenuhi dengan kerumitan??. Keiza Varen, gadis sederhana yang memeliki sejuta cerita. Entah keberuntungan atau kesialan yang ia alami, hingga ia dipertemukan dengan 3 lelaki tampan yang memiliki banyak perbedaan. ...