One years..
Semuanya sudah berubah,yang dulunya indah sekarang terbengkalai.
Wajahnya yang sakit,menjadi sayu ditambah kulit putih pucat. Walaupun bukan gadis lagi,ia masih terlihat lugu.
Seorang bayi cantik di gendongnya dengan kasih sayang,agar tidak menangis lagi.
"Tidur ya bayi mamah yang cantik." Varen telah melahirkan bayinya, dua bulan lalu. Walaupun tanpa seorang suami Varen masih sanggup untuk menjaga sang buah hati. Jangan tanyakan kemana V.
Dari hamil hingga melahirkan V jarang sekali pulang kerumah dengan alasan banyak tugas kantor atau pun apapun itu. Varen berusaha menguatkan dirinya,demi sang buah hati.
"Neni,ambilin selimut chika," teriak Varen. Tak lama datang Neni,pembantu muda di rumah ini.
"Mbak mau makan apa,nanti siang?" tanya Neni.
"Seperti nya saya akan makan di luar saja nanti, kamu ikut saya saja."
"Beneran ni mbak," antusias Neni.
"Iyah,udah kamu siapin aja keperluan Chika ya." Neni menghentakkan kaki kanannya dan memberi hormat seperti kepada atasan, " Siap mbak"
Dalam perjalanan mereka,hanya diselimuti dengan suara lagu dari radio. Sampailah mereka kedalam kafe. Terlihat kafe ini begitu modis,seperti hanya untuk orang berada saja, padahal tidak juga.
"Nen,mbak ke kamar mandi dulu ya. Ini kamu gendong Chika." Varen memberikan Chika pada Neni dan langsung menuju kamar mandi.
Setelah dari kamar mandi,ia tak sengaja melihat V bersama seorang perempuan cantik yang sedang makan berdua,terlihat V begitu bahagia bersama nya.
Varen hanya menatap sendu lelaki yang sekarang menjadi suaminya itu. Ia melihat Chika di gendong oleh seorang lelaki tak dikenal. Ia langsung menghampirinya.
"Maaf, bisa kamu berikan anak saya kepada saya," tanya Varen perlahan. Lelaki itu langsung melihat wajah Varen.
"Varen."
"Kakak." Air mata jatuh dari mata indah Varen. Ia langsung memeluk Varen dengan sebelah tangannya. Tangis haru keluar dari mulut mereka. Tak lama Chika juga ikut menangis.
Varen mengambalih alih Chika.
"Cup,cup sayang."
"Ini anak kamu Varen," tanya Jimin.
"Ia kak. Anak aku dari kak V," ucap Varen pelan.
"V? Siapa dia?" tanya Jimin kebingungan. Tanpa menjawab Jimin, Varen hanya menunjuk dimana ada pasangan kekasih yang sedang bermesraan.
"Maksud kamu Tae?" Varen hanya bisa mengangguk.
Jimin langsung berlari menghampiri Tae. Tanpa aba-aba, ia menarik kerah kemeja Tae dan memukul Tae tepat di wajahnya.
Tae tersungkur dan darah keluar dari hidungnya. Semua pengunjung Kafe terkejut sama seperti perempuan yang bermesraan dengan Tae tadi.
"Kamu gak papa sayang," ucap si perempuan itu.
"Anjing ya lo. Lo bawa Varen keluar negri cuman karena mau nikahin dia." Jimin kembali memukuli wajah Tae tanpa belas kasihan. Darah mengucur disudut bibir Tae. Varen langsung berlari untuk melerai keduanya tak lupa ia menitipkan anaknya sama pengasuh.
"Kak cukup,lerai Varen." Jimin tak menanggapi Varen ia malah terus memukuli Tae yang sudah lemas terkapar.
Dengan nekat Varen memeluk tubuh belakang Jimin dengan erat. Ternyata usaha tidak sia-sia, Jimin langsung menghentikan aksinya.
"Lo bangsat banget ya, kalau semuanya tau tingkah lo kaya gini, ntah la gue gak tau tanggapan mereka apa. Dan siapa wanita yang bersama. Dasar tak tau diuntung sudah mendapatkan Varen masih ingin bersama wanita lain," sejenak Jimin mengambil nafas. Jimin mengambil minuman dimeja dan menyiramkan nya kebadan perempuan itu.
"Akhh shit," ungkap perempuan itu.
"Untuk mu wanita hina." setelah mengucapkan kata itu Varen dan Jimin keluar kafe. Dengan Jimin memegang tangan Varen erat, tak lupa pula Neni terus mengikuti mereka berdua dengan Chika digendongan nya.
▫▫▫▫▫▫▫
Ya ampun, udah berapa lama aku gak update. Maaf buat para pembaca sekalian. Awalnya aku niat hiatus, cuman entah perasaan dari mana aku ingin menulis lagi. Hehehe
Insya allah kali ini aku akan serius membuat cerita.
Baca juga cerita aku yang lain ya.
Gimana reaksi kalian ketika membaca part ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (JioVaren)
FanfictionBagaimana rasa nya, jika hidupmu dipenuhi dengan kerumitan??. Keiza Varen, gadis sederhana yang memeliki sejuta cerita. Entah keberuntungan atau kesialan yang ia alami, hingga ia dipertemukan dengan 3 lelaki tampan yang memiliki banyak perbedaan. ...