Kejadian sebelum pergi sekolah."Mar, tolong pompa in sepeda nisa gih, tuh anaknya di depan kamar" sambil beranjak tidur.
"Koq aku sih kim?kan kamu tadi yang di mintai tolong?"
"Iya aku lagi males nih..hehe gapapa laah sekali2 biar pernah kamu pompa in sepeda nya nisa.." goda hakim
"Eh apaan?iya iya bentar"Umar Prov
"Haii..dasar amar. Kenapa pake goda2 aku segala sih? Mana itu sama si nisa lagi,umurku dan umurnya kan jauh beda?" Gerutuku dalam hati,tapi aku tak marah koq..hehe tenang mar kita tetap teman.
Aku dan amar cukup dekat,bukan dengan amar saja,aku juga sudah dekat dengan beberapa santri disini semenjak pertama kali aku mulai belajar disini. Seperti hesa, Amrun, amar, mereka adalah teman yang aku percayai, terkadang aku meluapkan isi hati ku pada mereka. Curhat lah. Wkwk. Tapi aku paling dekat dengan hesa. Sebab hesa lah yang paling muda diantara amar dan amrun,jadi kalo di ajak ngapa2in cukup asik.
Akhirnya aku pun memompa sepeda nisa. Aku akan selalu sedia untuk membantu orang jika itu ada manfaatnya. Bismillah ucapku lirih sambil mulai memompa ban. Alhamdulillah selesai.
" Mbk sudah selesai" ucapku sambil cengengesan
" Hah? sudah selesai?yaudah trimakasih mas,maaf ngerepotin." Kata nisa kaget. Sambil melihat awan
Aku hanya tersenyum menanggapi nya, Dan terus menundukkan kepala ku.Aku menyukai teman ngaji nisa, ia bukan santri mukim, ia santri kalong. Yaitu ia ngaji di pondok,tapi ia berangkat dari rumah, lalu pulang lagi. Namanya Fitrotun. Akhirnya kita pun berpacaran. Tak sering kita bertemu,namun saat aku pergi ke dapur, fitrotun slalu menghampiri ku dan mengajakku berbicara. Namun belum lama kita pacaran, ternyata hakim juga menyukai fitrotin. Terlihat dari logatnya ia cemburu ketika aku berbicara dengan fitrotin
Akhirnya hakim mengirim pesan WA pada fitrotin.
"Sebenarnya kamu tuh suka siapa sih?katanya dulu suka sama aku? Nyatanya? sekarang kamu sama umar,temen baik aku sendiri? Kalau itu mau kamu,oke aku akan menjauh!""Ya allah.. dulu kan aku sudah bilang. Mas kita putus?"
"Iya tapi sebenarnya aku masih ada rasa di kamu, aku sakit kalo kamu berbincang dengan umar! Entahlah. Lupakan aku capek!"
"Kenapa mas ndk bilang dari dulu?kalo mas bilang semua ini gk akan terjadi!"
Percakapan tersebut berkahir dengan centang 2 biru pada fitrotin, yang berarti pesannya hanya di baca oleh hakim. Aku mengetahui semua ini dari hp fitrotin. Aku kembali ke kamar, aku buka majmu'at nadhom ku,ku hafal lagi hafalan ku tadi pagi. Seketika dunia ku mulai gelap.
______________________________________
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa yang akan di lakukan umar? Akankah ia meneruskan hubungan nya dengan fitrotin? Atau memutuskan nya?
Yukk ..geser ke atas👆
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Salafiyah
Random" Jika aku tau semua akan berakhir seperti ini, maka aku akan memilih untuk memendam rasa ini dari pada mengungkapkan nya" Khoirun Nisa " Nama mu telah terukir di hati ku, dan akan ku jaga ukiran ini sampai aku datang menjemput mu. Tak peduli sebesa...