"Nisa sendirian dong?"
"Bentar aja, buang hajat aja koq. Suerr" ucap ummah sambil membentuk jari nya seperti huruf V.
" Emmmm iya deh, sekalian mau ambil minyak kayu putih buat Nisa"Ummah dan khoir pun pergi meninggalkan nisa sendirian.
.
.
.Santri putra yang mendapatkan kesempatan istirahat ini, tidak mau melewatkan nya. Mereka semuanya tidur, berbeda dengan umar. Dia menelaah kitab nya dan menambal kitab nya yang kosong. Sampai tidak terasa, umar berkali kali menjatuhkan kepalanya karna mengantuk. Akhirnya, umar menutuskan unruk mengambil wudhu.
Umar beranjak dari duduknya, saat ia ingin memakai sandal, ia bingung karna tak menemukan sandalnya. Dia baru teringat kalau sandalnya ia taruh di tempat putri tadi, karna dia terburu buru. Setelah menyadari hal itu, umar pun menepuk pelan jidatnya.
"Astaghfirullah lupa" lalu ia melangkahkan kakinya menuju tempat santri putri.
Dia menundukkan wajahnya. Karna ia takut kalo di tempat santri putri ada yang tidak tidur dan melihat nya.
Namun, di sebelah sandal Umar hanya terdapat sepasang sandal saja. "Dimana yang lain?" Hati umar bergeming. .
Ia pun penasaran siapa yang maaih ada di dalam. Umar pun celinguk an seperti maling, dan ia melihatkaki yang tertutup mukenah.
"Mukenahnya nisa? " Hatinya semakin tak enak. "Kenapa nisa masih ada di dalam masjid? Tumben berani, biasanya dia tak ingin di tinggal sendiri di masjid kalo ngajinya masih berlangsung" gumam umar.
Seperti di kagetkan orang, umar tersadar dari lamunannya. Ia sadar bahwa ia sedang melakukan zina fikiran. Ia pun menggelengkan kepalanya, lalu berlalu meninggalkan tempat santri putri.
Saat berjalan meninggalkan tempat santri putri, entah mengapa hati umar tergerak. Seakan menyuruh umar untuk menoleh ke arah tempat duduk nisa. Ia terkejut. Nisa tertidur? Dan wajahnya pucat. Nampak sekali bahwa nisa sedang keletihan, karna umar melihat nisa sangat nyenyak dalam tidurnya.
"Ya Allah.. ada apa dengan nisa? Apakah ia sakit? Astaghfirullah, ampuni hamba ya allah, hamba titipkan nisa padaMu." Kata umar bermolong sambil mengusapkan tangannya ke wajahnya.
اِنَّ الله عَلِيْمٌ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ
Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.(QS. Ali-Imran:119)
.
.
Gimana niiihhh ceritanyaa?
Bagi saran dong, author nya biar tambah pengalaman juga:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Salafiyah
Acak" Jika aku tau semua akan berakhir seperti ini, maka aku akan memilih untuk memendam rasa ini dari pada mengungkapkan nya" Khoirun Nisa " Nama mu telah terukir di hati ku, dan akan ku jaga ukiran ini sampai aku datang menjemput mu. Tak peduli sebesa...