Bab 6

1.4K 190 8
                                    

Vote minimal 50
Komentar 50 juga deh buat lanjut update :D









*******







Author POV





"Dasar anak sialan!!! Kau sengaja tidak pulang hah!!!!"

Entah setan apa yang merasuki dirinya saat ini, Rou terus berlari menjauhi Ibunya yang sudah berteriak layaknya orang gila. Dengan tubuh yang bergetar ketakutan, Rou terus berlari. Walaupun sejujurnya tubuhnya mulai sakit, bahkan kepalanya terasa berdenyut dengan keras. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk duduk dibawah pohon mangga yang berada dipinggir jalan raya. Nafasnya terengah keras, tenggorokan Rou terasa perih karena meminta air.

Keadaan Rou yang begitu mengkhawatirkan tidak membuat orang lain iba melihatnya. Semua mata memandang aneh dan juga tampak tak perduli akan apa yang tengah terjadi pada Rou. Orang-orang disekitarnya seakan buta akan apa yang mereka lihat, bahkan ada yang sengaja memutar arah saat berjalan kaki begitu melihat ada gadis muda dengan pakaian yang berantakan tengah duduk diatas trotoar jalan raya.

"Rou haus.." gumam Rou pelan

Mata gadis itu terus menatap sepatunya yang begitu lusuh. Bibirnya terus mengucapkan kata-kata yang sama, seakan jika ia terus mengatakan itu akan muncul suatu keajaiban padanya. Cuaca Jakarta memang tidak bisa ditebak, seperti sekarang dimana cuaca begitu terik. Untungnya gadis itu memilih duduk dibawah pohon yang lumayan lebat, hingga membuatnya sedikit merasa sejuk dibandingkan harus berlarian terus menerus. Rou sama sekali tak menyadari jika ada sebuah mobil hitam dengan kaca yang begitu gelap tengah mengawasi gerak-geriknya.

Sudah sekitar dua jam Rou berada dipinggir jalan raya guna mengistirahatkan tubuh dan mengusir rasa takutnya. Hingga suara ponsel terdengar dari dalam tas pemberian Nathan membuatnya terkejut.

Jari-jari mungilnya berusaha mencari ponsel yang entah sejak kapan berada didalam tas putih itu, dan akhirnya ia menemukan sebuah ponsel model terbaru dengan harga yang begitu mahal berdering. Sebuah nama muncul dilayar ponsel putih yang kini menjadi pusat perhatian Rou.

"Hmm? Ini ponsel siapa?"

Kening Rou berkerut karena tengah berpikir mengenai pemilik ponsel mahal yang berada didalam tasnya. Tapi seketika ia tahu jika ini adalah perbuatan Nathan, karena tidak mungkin orang lain yang berbuat seperti ini. Tepat pada saat dering yang kesekian kalinya terdengar, barulah Rou menjawab telepon dari pelaku pengganti ponselnya itu.

"Moon!! Kamu dimana?! Astaga.. Kenapa lama sekali menjawab panggilanku?!"

"Uhm.. Rou sedang.. Uhmm"

Suara hembusan nafas yang kuat terdengar dari seberang line begitu Rou menjawab pertanyaan Nathan dengan gugup.

"Moon, dengar.. Aku tahu saat ini kamu tidak berada disekolah. Jadi, diam disana. Aku akan menjemputmu sebentar lagi. Jangan kemana-mana." ingat Nathan diseberang line

"Tapi.."

"Ada apa?" tanya Nathan lembut

"Rou haus.. Jadi Rou ingin membeli minum terlebih dahulu.." jawab Rou pelan

"Tidak. Ada pengawal yang akan membelikan kamu minum, sayang. Jadi tetap diam disana." putus Nathan

"...."

Nathan terus memanggil-manggil nama Rou melalui seberang line karena mendadak suara lembut milik kekasihnya itu menghilang. Namun, sebenarnya Rou hanya tengah terfokus pada minuman yang diberikan oleh salah satu pengawal Nathan yang entah muncul dari mana.

"Ma Moon!!"

Teriakan seseorang yang sudah sangat Rou ingat membuat gadis yang awalnya tengah fokus pada minumannya segera mencari sumber suara itu. Munculah sosok Nathan yang tampak khawatir dan nafas yang terengah-engah seperti habis berlari yang cukup jauh. Dengan semangat Rou bangkit dari trotoar dan menawarkan minuman yang diberikan oleh pengawal Nathan tadi.

"El pasti haus.."

Ucap Rou polos sambil mengulurkan sebuah botol tumblr milik salah satu perusahaan franchise terkenal di Indonesia.

Ucap Rou polos sambil mengulurkan sebuah botol tumblr milik salah satu perusahaan franchise terkenal di Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan membuatku khawatir, sayang.."

Nathan terus mengucapkan kalimat yang sama berulang kali setelah membawa tubuh ringkih Rou kedalam dekapannya. Ia tak memikirkan pendapat dan tatapan orang yang berlalu lalang memperhatikan mereka. Bahkan ada yang terang-terangan memotret dan merekam apa yang tengah terjadi didepan mereka. Sosok Nathanael, seorang pengusaha muda yang begitu terkenal tengah memeluk seorang siswi SMA dan menceramahi beberapa pengawalnya yang tampak bersalah dipinggir jalan.

"Tapi.."

"Kamu bahkan memutus panggilanku. Aku berpikir jika terjadi sesuatu yang buruk padamu.."

"Maafkan Rou, El.."

"Jadi.. Kenapa kekasihku ini memutuskan panggilanku tiba-tiba?"

"Maaf.. Rou hanya senang menerima botol ini.." ucap Rou berusaha menjelaskan pada Nathan yang tengah mengomel karena kelalaian para pengawal yang ia tugaskan untuk menjaga Rou. "Apa?" wajah Nathan sangat lucu begitu mendengarkan jawaban Rou yang begitu polos baginya.

Bagaimana bisa untuk gadis seumuran Rou terlihat bahagia, hanya karena sebuah botol minum yang menurut Nathan tidak seberapa. Seketika wajah Nathan yang awalnya menunjukkan raut terkejut berubah menjadi senyum geli, pria tampan itu segera mengecup gemas bibir merah muda milik Rou hingga menimbulkan suara yang cukup keras.

"Kau benar-benar menggemaskan, sayang."

Setelahnya hanya suara decakan kagum dan terpesona akan sikap Nathan pada gadis muda yang tengah merona karena perlakuan Nathan padanya. "Jangan mencium, Rou.." gumam Rou dengan pipi bulatnya yang merona.

"Hahaa.. Itu bukan ciuman, sayang.. Nanti akan aku ajarkan oke? Dan sekarang. Sebaiknya kamu menjelaskan kenapa kamu bisa berada disini dengan pakaian yang kotor dan berantakan."

"Uhmm.."

"Jelaskan saja didalam mobil.. Ayo.."

Inilah yang begitu Nathan sukai dari Rou, gadis yang berhasil meluluhkan hatinya selalu menurut dan jarang membantah apapun kata-kata Nathan. Bahkan dengan lugunya Rou berdiri dengan bingung menatap mobil yang berbeda dari pagi tadi yang dikendarai Nathan.

"Kenapa, Moon?" tanya Nathan dengan senyum geli dibibirnya

"Ini mobil siapa, El? Kenapa El memasuki mobil orang lain?"

Seketika tawa itu pecah. Tawa keras dari Nathan terdengar, semua mata pengawal pribadi Nathan menatap tak percaya dengan apa yang tengah terjadi pada Tuan Muda mereka.

"Astaga, sayang.. Kamu membuatku semakin mencintaimu saja."






*******











Genggsss..
Apa kabarr?? Maaf telat update 😣
Tapiiihhh.. Tenang.. Selama puasa ini aku akan update setelah jam berbuka. Hehheee...
So, selamat berbuka semuaa..

My MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang