Bahagia dan juga ceria, dua sifat yang selalu gadis mungil itu inginkan. Gadis dengan wajah cantik namun tertutupi oleh rambut panjangnya dan juga kaca mata bulat miliknya membuat semua orang menyingkir tak ingin mendekatinya. Hingga semua terkuak m...
Entah apa yang membuat Nathan menjadi semakin aneh pagi ini. Begitu Rou terbangun, gaya bahasa Nathan menjadi semakin aneh. Pria tampan itu bahkan menggunakan aku-kamu dengannya. Seperti saat ini.
"Kamu yakin ingin sekolah, Moon ?"
"Uhm"
Desahan keras terdengar dari Nathan yang menyerah pada gadis kecil dihadapannya. Mereka tengah sarapan bersama, sarapan yang membuat gempar seluruh pelayan di istana megah milik Nathan. Tuan muda mereka begitu lembut pada gadis bertubuh yang masih mengenakan seragam SMA. Nathan memang termasuk orang yang sedikit tertutup dan jarang berbicara dimanapun, termasuk di rumahnya sendiri.
"Baiklah.. Tapi, ingat. Jika kepalamu pusing harus segera menghubungi, oke ?"
"Iya, El." jawab Rou sambil menikmati susu strawberry yang sangat ia sukai
Nathan menyukai ekspresi gadis dihadapannya, Rou memang tidak tersenyum. Namun, wajahnya yang terlihat lebih cerah dan sedikit merona membuat Nathan yakin jika Rou merasa lebih baik dari kemarin.
"Aku sudah selesai.." gumam Rou dengan sedikit terbata
"Oke. Ayo berangkat."
Ketika Rou beranjak dari kursinya, tangan besar Nathan segera menggenggam erat jemari mungil Rou. Tetapi mata Nathan menyipit tak suka melihat seragam Rou.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa rokmu sangat pendek, Moon ?" desis Nathan tak suka
"Memang seperti ini.."
Jawaban Rou sangat jujur, bahkan hanya seragam Rou yang masih utuh tanpa sentuhan penjahit lagi. Rok milik Rou hanya 5cm diatas lutut, kemeja yang ia kenakan pun terlihat longgar.
Tetapi keposesifan Nathan membuat pria itu tak suka melihat kulit Rou terlihat jelas. Dengan menekan kekesalannya, Nathan tetap berusaha mengerti jawaban gadis mungil yang sebatas dada tegapnya.
"Ya sudah. Lebih baik kita berangkat sekarang. Aku tidak mau kekasihku terlambat. Ayo.."
"Hmm.."
*******
"Ingat, jika ada yang sakit cepat hubungi aku. Jangan memaksa diri."
"Hmm.. Aku mau tasku saja.." gumam Rou pelan sambil memilin tali tas barunya
Sebelum mereka sampai ke sekolah Rou, Nathan memberikan paper bag dengan isi tas yang membuat mata Rou membulat kaget. Gadis itu terkejut akan pemberian Nathan yang begitu mahal.
"Tidak, Moon. Tasmu mulai sekarang adalah tas yang kamu gunakan. Jangan menolakku. Oke ?"
Rou terus menatap tas lamanya yang berada didalam mobil mewah Nathan. Tas jeans biru pudar pemberian Ayahnya yang selalu ia rawat dan gunakan kemanapun.