Bab 8

1.5K 161 2
                                    

Author POV



Suara decak kagum terus terdengar dari bibir mungil yang kini bagai terpesona akan apa yang tengah ia lihat. "Kau suka, Moon?" tanya Nathan pada gadis yang masih asik menikmati suasana ramai dan hiruk pikuk orang berbelanja di GI.

"Terima kasih, El.."

"Apapun untukmu, sayang.."

Kini mereka berdua tengah berkeliling dengan es krim coklat ditangan Rou. Bahkan hanya untuk berjalan-jalan seperti ini, Nathan tetap dikawal oleh pengawalnya hingga menimbulkan rasa penasaran pengunjung di mall itu.

"Ingin membeli sesuatu, sayang?" tanya Nathan pada Rou yang masih asik mengagumi isi mall

"Tidak.. Rou sudah senang bisa kesini. Terima kasih, El.." jawab Rou dengan senyum manisnya

Deg..

Jantung Nathan seakan dipompa begitu cepat saat melihat senyum lebar Rou. Ini pertama kalinya ia melihat senyum Rou semanis itu. Bahkan gadis dihadapannya tidak lagi tersenyum tipis. Rou yang merasa aneh dengan sikap Nathan yang tiba-tiba mematung, mendekati pria itu dan menempelkan telapak tangan pada dahi Nathan dengan lembut. Awalnya Nathan tersentak kaget saat mendapatkan perlakuan penuh perhatian dari Rou, tapi sedetik kemudian ia menikmati belaian kekasihnya.

"El baik-baik saja?"

Nathan segera berdeham guna menjernihkan tenggorokannya yang terasa begitu kering saat ini. Dengan cepat pria itu menormalkan raut wajahnya yang semula ingin tersenyum lebar karena perhatian kekasihnya. "Tidak, sayang.. Lebih baik jika kita mencari tempat makan malam.." ajak Nathan.

"Uhm.." gumam Rou menyetujui Nathan

Mereka berdua begitu menarik perhatian semua mata pengunjung. Jelas saja, seorang Nathanael tengah berada di mall dengan seorang gadis yang selalu berada dirangkulan pria tampan itu setiap waktu. Bahkan terlihat jelas bagaimana tatapan penuh cinta dari Nathan pada gadis yang terlihat begitu dimanjakan oleh pria tampan berpengaruh di Indonesia itu.

"Nah.. Kamu ingin makan apa, sayang?"

"Rou boleh memilih?" tanya Rou ceria

"Tentu saja.."

"Uhmm.."

Terlihat sangat menggemaskan. Itulah yang ada dipikiran Nathan melihat bagaimana lucunya Rou yang tengah fokus berpikir. Kepala Rou miring, dan jari telunjuknya mengetuk dagunya berulang-ulang. Wajahnya yang serius dan bibirnya yang berkomat-kamit dengan pelan benar-benar membuat Nathan gemas. Sejak kejadian dikantornya, Nathan semakin menempel dengan Rou. Bahkan kata-kata pria itu yang mengajak Rou menikah hanya mendapatkan respon berupa senyum malu-malu dari gadisnya. Nathan sendiri sudah berganti pakaian dari setelan mahalnya menjadi pakaian simpel ala anak-anak muda seusia Rou. Rambutnya yang semula tertata rapi kini menjadi berantakan karena ia ingin terlihat seusia Rou.

"Jadi Rou benar-benar boleh memilih tempat makannya?" yakin Rou lagi

"Iya, sayang.. Jadi?"

Wajah Rou terlihat ceria saat menjawab sebuah nama restauran cepat saji yang memang terkenal di Indonesia. "Rou mau makan di Macdonalds!!" ucap Rou ceria.

Suara tawa Nathan terdengar melihat bagaimana antusiasnya Rou saat mengatakan keinginannya. Ia berhasil membuat Rou tidak tertutup lagi dan lebih ceria dari sebelumnya. Entah sudah berapa banyak gambar dan video yang tersebar diseluruh media sosial mengenai Nathan. Bahkan ketika Nathan tertawa saat berbicara pada Rou, semua gadis dan wanita terpekik hingga menahan nafas begitu melihat bagaimana tampannya pria terkaya itu saat tertawa.

"Baiklah.. Ayo kita mengisi perutmu terlebih dahulu, sayang.." ajak Nathan yang disambut anggukan bahagia Rou

"Wahh.. Ramai sekali.."

My MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang