Warning : Mau skip part ini silahkan, karena part ini menceritakan persahabatan.
***
"Nee - san mau pergi ke butik?" tanya Hanabi saat melihat Hinata berpakaian rapi.
"Iya, bisakah kau menjaga mansion untukku." Hanabi hanya mengangguk, Hinata memakai tas selempangnya.
"Baiklah kalau begitu, aku harus pergi.." ucap Hinata.
"Hati-hati!" pesan Hanabi.
Hinata mengangguk dan langsung berlari menuju arah mobil pribadinya, disana sudah ada sopir yang selalu mengantarkannnya.
"Ohayou, Hinata - sama." sapa Deidara, sopir pribadi Hinata.
"Dei, bisakah kau mengantarkan ku ke butik?" tanya Hinata, Deidara mengangguk.
"Silahkan masuk kedalam." ucap Deidara mempersilakan Hinata masuk, Hinata berterimakasih dan langsung masuk kedalam mobil.
Disusul dengan Deidara yang duduk di bangku pengemudi, perlahan-lahan mobil itu berjalan dan pergi menjauh dari perkarangan Mansion Hyuuga.
15 menit kemudian..
Mobil itu berhenti di depan butik milik Hinata, butik iti terlihat begitu ramai dengan pengunjung. Hinata mengucapkan terimakasih kepada Deidara dan ia langsung pergi masuk kedalam butik, tepat saat Hinata masuk ke dalam butik banyak orang yang menatapnya.
"Bukankah dia Hinata Hyuuga? Kudengar dia itu pemilik butik sekaligus perancang busana yang di koleksi butik ini."
"Lihat! Itu kan Nona Hinata."
"Dia cantik yah? Kurasa aku harus mendapatkan nomer telfonnya."
Bisik-bisikan itu semakin terdengar jelas saat Hinata mulai berjalan masuk, Ia tidak begitu memperdulikan itu. Baginya yang paling penting sekarang adalah..
"Hinata Hyuuga,"
Suara itu menyambutnya saat ia masuk kedalam ruangan khususnya, disana terdapat seorang perempuan berambut pink yang sekarang melipat kedua tangannya di depan dada.
"Sakura - chan, kau sudah datang?" tanya Hinata berbasa-basi.
"Menurutmu? Kenapa kau lama sekali," gerutu gadis pinky itu.
"Aku hanya terlambat dua menit, itu bukan masalah." ucap Hinata membela diri.
"Baiklah, mana rancangan baju yang imgin kau tunjukkan kepadaku?" tanya gadis.
Hinata mengangguk dan setelah itu ia berjalan menuju ke arah satu pintu yang terletak di dalam ruangan tersebut. Ruangan itu memiliki luas dua kali lipat dari ruangan yang sebelumnya, banyak pakaian wanita yang tersusun rapi.
Salah satunya ada yang memikat, pakian itu di taruh di sebuah lemari kaca, Hinata mengambil kunci dari tasnya. Ia membuka lemari kaca tersebut, dan mengambil sebuah dress.
"Bagaimana menurutmu, Sakura? Aku sudah merancangnya susah payah, ini memang terlihat biasa dari luar.. Tetapi jika kau memakainya, kau akan mengalami sensasi luar biasa dari tekstur nya. Kain ini begitu lembut bila kau pakai, menjahitnya pun tidak sembarangan." jelas Hinata.
Gadis yang bernama 'Sakura' itu menyentuh kain pakian tersebut, sedikit terkejut saat menyentuhnya. Namun kemudian ia tersenyum lebar,
"Perfect! " ucap Sakura.
"Ah, syukurlah.. Aku kira kau tidak akan suka." ucap Hinata bernafas lega.
"Kau itu perancang busana andalanku, sekaligus sahabatku.. Mana mungkin aku kecewa dengan semua karyamu yang memaukau ini.." kata Sakura.
"Kapan kau akan memakainya?" tanya Hinata seraya menata rapi pakian yang baru saja ia tunjukkan kepada Sakura.
"Besok," jawab Sakura singkat.
"Kau akan pergi ke pantai untuk pemotretan mu dengan Sasuke - san?" tanya Hinata lagi, pakaian yang ia buatkan khusus Sakura itu sudah terbungkus rapi.
"Yah, pemotretan ini kontrak dari perusahaannya, jadi dia juga ikut." jelas Sakura.
"Bukan karena dia kekasihmu?" goda Hinata, Sakura merona namun segera ia sembunyikan dengan senyum.
"Y-ya, itu termasuk."
"Oh, Hinata - chan. Apa benar kau sudah berpacaran dengan Naruto?" tanya Sakura, saat mereka berjalan keluar dari ruangan itu.
"Da-darimana kau tahu?" tanya Hinata terkejut.
"Sasuke berkata kepadaku, dia di beritahu Naruto." jelas Sakura.
"Ah, itu.." Pipi Hinata merona, gadis itu menjadi gugup dan malu bila membicarakan hubungannya.
"Jadi benar yah? Selamat yah! Kenapa kau tidak memberi tahuku dan Ino?! Itu berita besar! Kau itu juga Putri dari Hyuuga, pasti nama mu bisa masuk di televisi.. Di tambah dengan Naruto yang dengan perusahaannya yang sempat menggencarkan dunia bisnis!" ucap Sakura panjang lebar.
Hinata menggaruk rambutnya yang tidak gatal, yang di ucapkan Sakura semua itu betul.
"Lalu Hiashi - jii san bagaimana? Apa dia sudah tahu?" tanya Sakura antusias.
"Sudah, bahkan Tou - sama merestui hubungan kami." jawab Hinata, mendengar jawaban Hinata membuat Sakura tersenyum lebar.
"Itu bagus! Penantianmu selama ini terbalas," ucap Sakura sambil menepuk nepuk bahu Hinata.
Sakura Haruno, salah satu sahabatnya yang begitu periang dan aktif. Kekasih sekaligus tunangan dari Sasuke Uchiha, sahabat dekat Naruto.
"Oh ya Hinata, aku mau memberi tahumu sesuatu."
"Apa?"
"Aku dengar dari salah satu staff di tempat modelingku yang lama, kalau Shion Miko sudah kembali dari Amerika Serikat.. Sekarang dia berada di Jepang, aku dengar dia kembali ke Jepang karena dia ada pemotretan disini selama satu bulan." jelas Sakura.
Hinata terpaku mendengar ucapan Sakura, "Shi-Shion Miko yang itu?" tanya Hinata.
"Iya,"
Dunia seakan runtuh mendengar nama yang di sebutkan oleh Sakura, wajahnya pucat pasi.
Bersambung.
Nggak bosen bosennya fara bilang..
Jangan lupa pencet 🌟 + komennya juga kalo bisa. (´⌣'ʃƪ)Lika liku dimulai? Hayoloh.. 🙄
Merasa berdosa saya ke mbak Shion yang selalu dibikin pemeran jahat di cerita fara yang sebelum- sebelumnya.
Eh tapi kira-kira disini Shion nya jahat apa nggak yah? Hem.. Stay di cerita ini dong, 😂
Paipai~
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Sunrise!!√
FanfictionDisclaimer : Masashi Kishimoto. Warning : OOC, Typo, etc. Pair : Naruhina. Genre : Romance Di cintai orang yang kita cintai memang menyenangkan bukan? Hinata Hyuuga adalah salah satu orang yang paling beruntung. Gadis berparas Ayu nan rupawan i...