Langit malam dan Bintang yang bertaburan di langit itu menghiasi langit Jepang, suara helikopter mendarat terdengar begitu kencang dari atas gedung. Seorang pria tampan keluar dari helikopter tersebut, rambut silver nya sedikit berantakan karena angin kencang yang menerpa wajahnya.
Banyak orang yang berbaris membentuk dua barusan dan menyisakan bagian tengah, saat ia keluar dari Helikopter semua orang membungkuk kepada pria itu.
Salah satu dari sekian orang yang menyambut pria itu, berjalan ke arahnya dengan membawa sebuah pakaian di tangannya."Selamat datang, Tuan muda." sapanya dengan sopan.
"Apa sudah kau siapkan apa yang ku butuhkan, Rin? " suara bariton pria itu terdengar begitu dalam.
Gadis berambut merah maroon itu mengangguk, di serahkan nya pakaian yang terlihat begitu berkelas pada pria tersebut. Dilihat dari segi manapun, pria itu adalah orang penting.
"Bagus, Hem.. Sudah lama aku tidak kembali ke Jepang."
"Tuan, mobil pribadi yang saya siapkan sudah menunggu di bawah. Kita harus segera pergi, kakek anda sudah menunggu di mansion. " ucap gadis itu dengan tegas.
"Baiklah, itu tidak buruk. Aku juga sudah lelah dengan perjalanan jauhku,"
"Mari ikut saya."
Rin—nama gadis itu— berjalan di samping pria tampan itu, mereka menaiki lift dari lantai 30 ke lantai 1.
Tidak begitu lama lift itu behenti di lantai 1 dan pintu lift itu terbuka lebar, pria itu berjalan terlebih dahulu di ikuti dengan Rin.Sesampainya mereka di depan gedung tersebut, sebuah mobil yang terlihat paling mencolok sudah menunggu mereka di depan gedung. Seorang pria yang memakai jas hitam itu menyambut Rin dan pria itu dengan sopan, kemudian ia mempersilahkan mereka masuk ke dalam.
"Apa yang membuat anda tiba-tiba saja memilih pulang kemari, tuan muda? " tanya Rin saat mereka sudah berada di dalan mobil.
"Oh, aku memiliki acara penting besok." jawab pria itu dengan nada yang begitu ramah.
"Tidak seperti biasanya," ucap Rin dengan begitu santai.
"Kau menyindirku? "Pria itu menatap tajam gadis berkaca mata itu.
"Tidak, aku sedang memujimu." ketus Rin.
"Hah, kau tadi berbicara begitu formal tapi sekarang? " suara dengusan terdengar.
"Karena disana banyak orang-orang, lagipula sepupu tiriku ini kan orang penting." ucap Rin sembari membenarkan kaca matanya.
"Sampai kapan kau akan menjadi asistenku? " pria tampan itu menatap gadis yang berada di samping nya. Namun bukannya mendapat jawaban, gadis itu hanya diam tak menjawab.
Mobil mercedes benz itu membela jalanan kota, berjalan dengan kecepatan di bawah rata-rata. Sekitar setengah jam kemudian mobil itu memasuki perkarangan rumah yang lebih mirip dengan istana, tepat di depan pintu masuk mobil itu berhenti.
Sopir yang tadinya mengendarai mobil itu langsung keluar dan membukakan pintu untuk mereka berdua, saat Rin dan pria tampan itu keluar mereka langsung di sambut dengan banyaknya maid di rumah itu.
"Selamat datang, Tuan Muda." sapa pelayan itu dengan tubuh yang di bungkukkan 180°, mereka berjalan melewati para maid tersebut Denham begitu santai.
Tepat saat mereka sudah masuk ke dalam rumah itu, aroma maskulin menyambut mereka. Seorang pria paru bayah yang berumur sekitar 50 tahun itu berdiri tegak di depan mereka, senyum lebar terpampang jelas di wajahnya saat melihat siapa mereka berdua.
"Astaga, putraku.. Kemarilah!" pria itu merentangkan kedua tangannya lebar, dan..
Hap!
Kedua laki-laki berbeda umur itu berpelukan seolah-olah mereka sudah lama tidak bertemu, tetapi kenyataannya mereka baru bertemu setelah sekian lamanya.
"Me voy a casa, padre "
"Por qué vienes a casa ahora, estúpido? " pria paru bayah itu mengelus rahang milik laki-laki itu.
"Pero estoy seguro de que papá debería haberme extrañado mucho. "
"Bisakah kalian berhenti mengucapkan bahasa Spanyol? Aku sama sekali tidak paham," ucap Rin sehingga membuat kegiatan kedua anak dan ayah itu terhenti.
"Ya, Tou - san sangat merindukan mu, Toneri. "
M • Y • S
Di sisi lain..
Hinata begitu gelisah, sedari tadi gadis itu sama sekali tidak mengalihkan pandangan matanya dari layar ponselnya.
Tring.
3 pesan masuk.
UzuNaru: Hime, apa besok kamu ada, acara?
UzuNaru: Apa besok kamu sibuk?
UzuNaru: Aku tahu kamu belum tidur, segeralah tidur.. Ku sayang kamu💋
Blush
Pipi Hinata memerah seketika setelah membaca pesan terakhir dari Naruto, ia tersenyum tipis.
HyuHin: Uhm, besok aku ada acara Alumni dengan yang lain. Aku tidak bisa tidur, bagaiamana dengan Naru-kun sendiri?
Balasan datang tak begitu lama.
UzuNaru: Oh, siapa saja yang datang? Aku antar ya besok..
HyuHin: besok hari spesial, semua Alumni akan datang. Oke, baiklah.
UzuNaru: Semua?
HyuHin: iya, ah.. Aku tinggal dulu. Tou - sama bisa marah bila aku tidur larut malam. Tolong jemput aku jam tujuh pagi saja ya..
UzuNaru: Siap, Hime!
Setelah itu Hinata langsung pergi mengisi baterai handphone nya dan segera merebahkan tubuh nya di atas kasurnya yanh cukup empuk.
"Oyasumi, Naru-kun."
Bersambung.
Shion tidak ada, datanglah Toneri. Menurut Fara sih konflik disini gak terlalu WOW banget, kalau boleh jujur.. Nulis cerita NaruHina versi yang konfliknya gak TERLALU banget itu bukan aku banget.
Biasanya kan aku nulis cerita NaruHina dengan konflik yang.. Em, pasti taulah yang pembaca Setia Fara dari zaman 'Knotty of love' itu aja nulisnya amatiran banget.
Sok tau banget kehidupan rumah tangga kesannya :')
Trus ya fara pikir-pikir, coba keluar zona nulis cerita tentang konflik rumah tangga.. Coba nulis vers NaruHina masa masa pacaran.
Halah, single dari lahir aja udah sok tau konflik pacaran. :'''
Btw, adakah pertanyaan dari kalian tentang cerita ini? Tulis aja di kolong komen ini 👉👉
Tata~
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Sunrise!!√
FanficDisclaimer : Masashi Kishimoto. Warning : OOC, Typo, etc. Pair : Naruhina. Genre : Romance Di cintai orang yang kita cintai memang menyenangkan bukan? Hinata Hyuuga adalah salah satu orang yang paling beruntung. Gadis berparas Ayu nan rupawan i...