Makin dikit ya yang stay di cerita ini :') dan makasih banyak yang masih stay di cerita absurd ini :*
***"Sialan!" Naruto menggeram marah, tangannya mencengkeram stir mobilnya dengan begitu erat.
Beberapa menit yang lalu, Sasuke mengirimkan sebuah pesan yang berubah gambar yang menampakkan Hinata dengan seseorang yang begitu familiar di mata Naruto. Naruto menjalankan mobilnya menuju ke arah sekolah Hinata dengan kecepatan di atas rata-rata, jalanan tidak begitu ramai dengan kendaraan bermotor. Perasaannya campur aduk, rasa antara marah, kesal, dan cemburu menjadi satu.
Ckiiit.
Mobilnya berhenti di depan gerbang sekolah yang berdiri kokoh itu, Naruto langsung keluar dari mobilnya dan menutup pintu mobil dengan begitu kasar. Ia berjalan menerobos ke kerumunan itu tanpa memperdulikan umpatan (orang-orang yang tidak sengaja ia tabrak) yang di berikan kepadanya.
"Hey! Kalau jalan lihat-lihat dong!" Seorang gadis menarik tangannya dengan kasar.
"Maaf Nona tapi aku sedang terb-" kalimat Naruto tersendat saat melihat siapa gadis yang baru saja menarik tangannya dengan kasar.
"Sakura – chan?!"
"Jangan menatapku seperti kau sedang bertemu dengan hantu, Baka!" ujar Sakura dengan kesal.
"Baiklah, tapi aku sedang terburu-buru! Oh ya, apa kau melihat Hinata – Chan?" tanya Naruto dengan cepat, ia sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari.
"Tadi aku melihatnya berada di lanti dua dan–" belum sempat Sakura melanjutkan ucapannya Naruto sudah hilang di hadapannya.
"Kuharap ini akan baik-baik saja."gumam Sakura lirih.
Naruto berjalan menuju ke lantai dua dengan cepat, ia berlari menyusuri lorong koridor lantai dua tersebut. Tepat di depan lab Ipa langkahnya menjadi terhenti saat melihat seseorang yang sangat ia kenal sedang berbicara dengan seorang pria, dan nampak begitu ceria dan mesra. Tangannya terkepal erat saat melihat pemandangan tidak mengenakkan ini, matanya mulai menggelap buta akan kecemburuan.
"Kalian terlihat mesra ya."
Suara bariton miliknya membuat Hinata dan Toneri menoleh, Hinata terkejut saat melihat kekasihnya berdiri di depannya dengan tatapan penuh kecemburuan.
"N-Naruto – Kun.." sang empunya hanya menatapnya datar.
Greb
Naruto menarik tangan Hinata dengan kasar membuat gadis itu meringis kesakitan, namun sebuah tangan kekar lainnya menarik paksa tubuh Hinata hingga membuat tubuh mungil milik gadis itu tertarik kebelakang. Hal itu membuat Naruto menggeram marah, di tatapnya pria dengan iris rembulan itu dengan tatapan membunuh.
"Jangan ikut campur!!"bentak Naruto dengan keras.
"Apa masalahmu dengannya?"tanya Toneri yang kini menarik Hinata untuk bersembunyi di belakang tubuhnya.
"Toneri – Kun, Aku tidak apa-apa.."ucap Hinata.
"Tapi–"
Hinata berjalan menuju ke arah Naruto yang kini menatap Toneri dengan tatapn nyalang, Hinata menggenggam tangan Naruto dengan lembut.
"Jangan pernah dekati gadisku lagi."ucap Naruto dengan lengan yang memeluk tubuh Hinata dengan posesif, di tambah dengan ia yang menekan kata 'gadisku'.
Setelah itu Hinata dan Naruto berjalan pergi dari tempat itu, dan meninggalkan Toneri yang terdiam dengan ucapan Naruto barusan.
M • Y • S
Sekarang Naruto dan Hinata berada di dalam mobil Naruto, hanya ada keheningan di antara mereka berdua. Tidak ada satu katapun yang terucap saat mereka sudah masuk ke dalam mobil Naruto, Hinata pun sedari tadi hanya menunduk takut Naruto tiba-tiba mengamuk. Kejadian seperti ini memang bukan yang pertama kalinya bagi Hinata, tapi untuk kali ini ia baru melihat Naruto marah dengan ekspresi yang sangat menyeramkan baginya.
"Kita butuh bicara,"ucap Naruto membuka suara terlebih dahulu, dan Hinata hanya mengangguk.
"N-Naruto – Kun.."cicit Hinata.
Naruto mengelus surai lavender Hinata dengan lembut dan membuat Hinata sedikit terkejut, perlahan tubuh mungil itu di bawah ke dalam dekapannya sembari membisikkan sesuatu kepada Hinata.
"Gomen, Hime..Aku tidak bisa mengatur emosiku tadi."bisik Naruto dengan lembut.
"Naruto – Kun tadi sangat menyeramkan saat marah"ucap Hinata dengan tatapan menyendu.
"Karena aku cemburu.."ucap Naruto yang semakin mempererat pelukannya.
"Apa kau bisa jelaskan siapa dia?"tanya Naruto sembari menangkup kedua pipi tembam Hinata, sehingga kini posisi mereka bertatapan satu sama lain.
"Dia adalah temanku sejak kecil, namanya Toneri.. A-aku yakin pasti Naruto – Kun mengenalnya."jawab Hinata.
Dahi Naruto berkerut saat mendengar nama yang di sebutkan oleh Hinata, "Dia pria yang pernah kau ceritakan itu kan?" Hinata mengangguk pelan.
"Aku tidak suka."
"Eh?"
"Jauhi dia.."pintah Naruto dengan mutlak.
Hinata hanya terdiam, ia tidak tahu harus merespon bagaimana. Yang jelas ia justru merasa tidak enak hati dengan Toneri bila tiba-tiba saja ia menjauhinya tanpa alasan yang jelas, namun bila tidak melakukan apa yang di perintah Naruto jelas membuat hubungan mereka retak.
"Kumohon.."
"B-baiklah."
Setelah itu Hinata bisa merasakan sebuah benda kenyal menempel di dahinya, ia tersenyum tipis dan memeluk tubuh Naruto.
Bersambung.
Halo everybody.. hehehe.
Maafkan Fara yang update nya telat banget, mumpung banyak hari libur fara sempatkan untuk menulis. Fara usahakan aja buat bisa double kalau lebih lebihnya triple update. :)))
Tata~
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Sunrise!!√
FanfictionDisclaimer : Masashi Kishimoto. Warning : OOC, Typo, etc. Pair : Naruhina. Genre : Romance Di cintai orang yang kita cintai memang menyenangkan bukan? Hinata Hyuuga adalah salah satu orang yang paling beruntung. Gadis berparas Ayu nan rupawan i...