Pagi ini lumayan cerah, matahari belum menampakkan dirinya. Burung-burung berkicauan, udara yang segar, dan suasana dingin di pagi hari adalah perpaduan yang sangat pas. Hinata terbangun dari tidurnya karena alarm yang berbunyi, ia merenggangkan otot-ototnya, sehingga terdengar bunyi 'tak' yang cukup keras. Gadis itu nampak terdiam sejenak saat menyadari dirinya sudah di atas kasur yang empuk, seingatnya ia tertidur pulas di mobil Naruto.
Tanpa berpikir panjang, ia segera bangkit dari tempat tidurnya dan masuk kedalam kamar mandi karena tubuhnya yang sangat lengket. Setelah selesai dengan urusan membersihkan tubuh, Hinata memakai pakian yang ia pilih di pagi hari yang cerah ini. Pakaian berbahan dasar kaos dan berlengan panjang, di padukan dengan celana santai selutut. Sangat santai dan lumayan modern menurut Hinata.
"Nee-chan terlihat sangat cantik hari ini." Sebuah suara yang sangat familiar mengejutkan Hinata.
"Hanabi-chan, ketuk pintu dulu jika mau masuk."ucap Hinata dengan tegas.
Hanabi berjalan memasuki kamar kakaknya dengan santai. "Itu tidak perlu, lagipula.. Hari ini apa yang akan nee chan lakukan seharian?" tanya Hanabi.
"Dirumah saja, apa kau akan pergi keluar?"
"Tidak tahu, oh.. Nee chan di tunggu Naruto-nii san."kata Hanabi.
"Naruto-kun?"
"Iya, lebih baik nee chan cepat keluar dari kamar. Naruto-nii san sudah menunggu di ruang keluarga,"kata Hanabi.
Hinata mengangguk, dengan cekatan ia mengikat rambutnya menjadi satu. Setelah selesai dengan urusannya, Hinata langsung pergi menuju ke arah ruang keluarga disusul dengan Hanabi yang berjalan di belakang Hinata. Saat Hinata memasuki ruangan, ia melihat Naruto yang kini sedang duduk di sofa sambil membaca koran yang masih baru.
Pipinya memanas saat melihat Naruto yang kini memakai pakian yang begitu santai, hanya dengan memakai kaos oblong bewarna putih dan celana jeans yang ketat sehingga menampakkan lekuk kaki Naruto yang sempurna untuk ukuran seorang pria. Astaga, Naruto nampak terlihat begitu.. Seksi?
"Apa yang kau lihat, nee chan?" pertanyaan Hanabi membuat Hinata kembali pada dunia nyata.
"Ohayou, hime.."sapa Naruto.
Hinata menjadi tersenyum, "Ohayou, Naruto-kun."
"Ekhem!"Hanabi memberenggut kesal karena merasa terabaikan.
Naruto menatap Hanabi dengan tatapan kesal, Hanabi membalas tatapan Naruto dengan tatapan membunuhnya. "Kalian nikmatilah waktu kalian, aku harus mengurus beberapa hal."tanpa berkata apa-apa lagi, Hanabi langsung pergi meninggalkan kedua sejoli itu di satu ruangan.
"Naruto-kun tidak bekerja?"tanya Hinata membuka topik pembicaraan.
"Tidak, seminggu ini aku free."jelas Naruto.
"Benarkah?! Itu bagus,"
"Bagus karena aku bisa meluangkan waktu untukmu, begitu?"
Hinata menjadi salah tingkah, "B-bukan..Em, maksudku itu bagus jika kau akhirnya Naruto-kun punya waktu untuk beristirahat."jelas Hinata.
Naruto terkekeh saat melihat tingkah Hinata, "Aku senang bisa meluangkan waktu untumu, seminggu ini aku ingin menghabiskan waktu bersama mu."ujar Naruto.
Hinata menatap Naruto dengan perasaan semangat, "Benarkah? Er, lalu kenapa tidak menghabiskan waktu dengan kushina-kaa san dan Minato-tou san?"tanya Hinata penarasan.
Bukankah itu ide bagus jika kau di beri kesempatan libur, kau bisa gunakan liburan itu dengan berkumpul bersama keluargamu seharian.
"Kaa-san dan Tou-san sedang ada di luar negri, mereka sedang.. kau pasti paham." Hinata terkekeh saat mengerti maksud Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Sunrise!!√
FanfictionDisclaimer : Masashi Kishimoto. Warning : OOC, Typo, etc. Pair : Naruhina. Genre : Romance Di cintai orang yang kita cintai memang menyenangkan bukan? Hinata Hyuuga adalah salah satu orang yang paling beruntung. Gadis berparas Ayu nan rupawan i...