Memori lama

905 27 12
                                    

19 mei 2011
7:20

Jakarta

"Assalamualaikum!"

Hmm, seperti suara Ranty, tapi ngapain dia ke rumah gue pagi pagi buta gini.
Ah sudahlah, mungkin itu temannya mamah.
Tidur lagi aja deh.

Tok tok tokkkk!!

Yaelahh, siapa lagi nih yang berusaha bangunin gue pagi pagi gini.

Vio "Iyaaaaa masuk aja, ga di kunci kok"

Ranty "viooooo, ayooook siap siapp kita pergi ke kelapa gading"

Vio "hah, mau ngapain lo ? Kita kan ga ada janji hari ini rannn. Gue lagi males mau kemana mana hari ini. Pengen puas puas tidur"

Ranty "ya Allah, tega banget lo yo, gue jauh jauh dari bekasi ke rumah lo, tapi semua nya sia sia. Jahat banget sih lo. Kenapa sih, beberapa minggu ini lo tuh lebih sering di rumah aja, berdiam diri di kamar, kayak orang yang ga punya kehidupan. Kayak seperuh jiwa lo tuh pergi."

Vio " ga kenapa napa rann, gue cuman lagi mager aja buat kemana mana, lagian kan gue emang harus nya sering di kamar, demi kesehatan gue juga"

Ranty " tapi tuh, lo ga seperti dulu lagi yoo, lo ga seceria dulu. Jangan jangan ini karna dia lagi"

Vio " dia ?? Diaa siapa ?? Gue ga kenapa napa kok rann."

Ranty "sudahlah yoo, lupakan dia yang tidak ada kemungkinan mengisi masa depan lo, lupakn dia yang kita aja gatau apakah dia masih ingat lo atau malah tidak memikirkan lo sama sekali. Yoo, kalo dia cowok baik baik, dia ga akan lari atau pergi ninggalin lo, ketika lo sekarat 1 bulan lalu"

Kata kata vio menusuk, tulang rusukku, dan tiba tiba saja hati ku terasa sesak saat mendengarnya, tak sadar bahwa tiba tiba saja, air mataku jatuh. Tidak Ranty, lo gatau siapa fathan, dia adalah laki laki yang tidak akan meninggalkan gadis malang sepertiku tanpa memberikan rambu rambu. Lo gatau cara fathan memberikan perhatiannya pada ku ketika kami berjarak ribuan mill jauhnya.
Ketika dia memutuskan untuk pergi belajar ke california saja, harus ada perjanjian yang dia buat untukku di atas meja bundar putih bermatrai. Dan tak mungkin seorang fathan telah melupakan janjinya untuk membuatku menunggu.

Ranty " yoo lo gapapa kan ?? Maaf kalo perkataan gue melukai hati lo. Tapi gue ga berniat untuk nyakitin lo yoo, tapi ini demi lo yo, gue ga mau setiap detik kebahagiaan lo harus di hancurkan oleh masalalu yang ga pasti akan ada di masa depan lo.

Vio "iyaaa gue paham ran. Tapi untuk sekarang, tidak ada yang bisa mengerti bagaimana hancurnya gue, dan berapa kali gue berjuang untuk menerima semua keadaan yang gue sendiri belum sepenuhnya terima"

Ranty "dari pada lo sedih terus terusan gini, mending lo temanin gue beli baju dingin dan barang barang persiapan untuk ke amerika nanti"

Vio "hah amerika ? Lo mau ke amerika ?? Ngapain ran ??"

Ranty "lo santai dong yoo, lo gatahan ya rindu sama gue. Hahaha"

Vio "bukan, tiba tiba kepala gue pusing, kayak ada yang tiba tiba masuk gitu"

Ranty "lah lo kesambet yo ?"

JARAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang