Bahagiamu bukan aku

637 16 3
                                    

Sisi Vio

Setelah sampai di bandara Adisutjipto jogjakarta, namun sudah ingin keluar dari bandara, aku memandangi beberapa orang orang yang sedang menunggu, ku lihat banyak sekali ekspresi ekspresi mereka, namun yang tepandang adalah kebahagiaan.  
Dan kalian pasti tau, apa penyebab bahwa bahagia menjadi mayoritas yang di utarakan di sini bukan ?
Yappps, karna penantian penantian yang selama ini mereka tunggu telah tiba.

Jarak memang begitu jahat, tidak pernah membuat siapa saja yang bertemu dengannya akan merasa bahagia.

Dari bandara, aku tidak pergi ke hotel, melainkan menginap di Villa, di dekat kabupaten Sleman.
Kalian tahu, alasan apa yang membuatku menjadi tidak berselera untuk menginap di hotel.
Tentu saja karna aku tidak suka dengan keramaian, aku butuh menenangkan diri.
Lagian, di kota memang tidak seasik di desa, bukan tidak asik maksudku, hanya saja yang begitu ramai adalah bukan diriku, makanya aku lebih memilih Villa.

                                              ***
Yogyakarta
Villa

Aku masuk ke dalam Villa. Kebanyakan yang datang sini adalah keluarga besar, karna tempatnya begitu luas. Villa disini sangat cocok dengan orang-orang yang suka dengan kesunyian dan jauh dari hiruk pikuk keramaian. Aku kesini untuk bersantai, menenagkan pikiran, dan tidak lupa, melihat, bagaimana kabar kaktusku.

Kami tidak lama disini, hanya satu minggu. Itupun hanya ada 2 tempat tujuan dan rumah pohon tempat kaktusku tidur.
Eh ada satu yang terlupa, cafe tempat dimana awal pertemuan dan perjumpaan terakhirku dengan Fathan.

Aku ingat sekali, waktu itu kau menyamar manjadi barista agar dapat meminta nomor Hpku.
Hingga perjumpaan ketiga aku memberikannya.
Waktu itu, aku sedang bersama kak Arison, kau berkata "aku ingin mencari nona Vio, apakah ada ?"
Lalu kau tersenyum menatapku.
Aneh bukan, kau bertanya seakan kau tau jika itu adalah diriku, lalu kau memberikan segelas coklat dengan es.
Di gelas itu terdapat namaku, lalu kau memberikanku kertas.
Dan wajib mengisi no.hp serta nama panjang dan beberapa kritikan.
Baiklah, kali itu kau memang benar-benar berakal untuk mencuriku.

****
Hari kedua

Hari pertama, kami tidak kemana mana, pdahal mama mengajakku untuk pergi jalan jalan, untuk sembari menikmati alam jogja. Tapi aku bilang, aku sangat lelah, tidak ingin kemana mana.
Cus hari pertama aku keluar dari Villa dan tujuan pertama kami adalah rumah pohon tempat kaktusku tidur dan makan.
Apa ya kabarnya, hmm pasti dia begitu begitu saja, diakan tidak akan bisa tumbuh besar namanya saja Ariocarpus tumbuhan yang begitu cantik, tidak berduri dan memiliki bunga di atasnya.
Kata Fathan, kenapa ia memilih bunga itu, agar tidak siapapun melukai ku, kenapa ada bunga di atasnya, karna bunga itu melambangkan diriku.
Setelah kau bilang seperti itu, aku langsung marah padamu, aku bilang kenapa kau samakan aku dengan kaktus kecil ini.
Lalu kau menjawab, bahwa aku adalah lambangnya, siapapun tidak akan ada yang bisa menyerupai diriku, kaktus itu hanya pengingat, agar aku tidak akan pernah lupa.
Setelah menghabiskan waktu tiga jam untuk sampai ke rumah pohon, aku dan mama harus jalan dulu sekitar sati kilometer, untuk sampai ke rumah itu.
Yang mama tau, aku kesini bukan untuk melihat kaktus itu, tapi melihat pak cik dan mak cik disana.
Tidak apa apalah, berbohong sedikit kepada mama.
Setelah berjalan, dengan jalanan yang agak becek dan banyak sekali semak semak belukar serta pohon pohon besar di sebelahnya, kulihat ada suatu tanda untuk mengarah ke rumah pohon itu.
Tentu saja bentuknya seperti tanda panah, tapi aku rasa yang membuat ini adalah pak cik, karna hanya mereka yang tinggal disana.
Setelah sampai disana, aku terkejut, melihat rumah pohon yang dulu berdiri kokoh di pohon besar, sudah tidak ada lagi, tapi hanya ada rumah pak cik, yang tak kusangka sudah berubah, sangat berubah, semakin hari rumahnya semakin tua. Namun masih saja terlihat terawat, lalu aku mengetuk pintu itu dan memanggil pak cik dan mak cik.
Tidak lama, ada seorang anak perempuan, tapi sepertinya dia seumuranku. Lalu membukan kami masuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JARAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang