Setangkai Mawar Dari Ali (21)

2.8K 230 10
                                    

"Kamu tau hal apa yang paling menyakitkan dalam hidup seseorang?" Matanya menatap sosok perempuan yang kini berdiri di hadapannya dengan perasaan penuh amarah.

"Apa?" Lirih wanita yang sedang menggunakan gamis hitam dengan perpaduan brukat merah, khimar panjang yang sedang digunakan nya membuat dirinya terlihat cantik dan anggun.

"Di tinggal pergi disaat lagi sayang-sayang nya" Dengusan nafas yang memburu itu kini begitu terasa, jelas laki-laki ini sedang terbawa emosi.

"Setauku, hal yang paling menyakitkan di dalam hidup seseorang adalah disaat Tuhan nya sudah tidak  memperdulikan nya lagi, maka disanalah titik kehancuran seorang hamba" jawabnya.

"Sudahlah, aku tak butuh ceramah mu yang aku butuhkan adalah penjelasan mu Kultsum" laki-laki itu menariknya dengan sangat kasar, membawanya ke sebuah ruangan dimana ruangan itu sangat gelap, gelap sekali hingga saat ini dirinya tak dapat melihat setitik cahaya pun.
"Tolong..tolong, siapapun diluar tolong buka pintunya" teriak Kultsum histeris.
"Astagfirullahhalazim" ucapnya kembali saat ia baru saja bangun dari tidurnya, mimpi buruk! mungkin karna faktor dia selalu memikirkan hubungannya dengan Adam. Ingin sekali ia berbicara menjelaskan semuanya namun tidak ada kemampuan sama sekali yang hanya dilakukan nya masih tetap saja bungkam.
Dering telephone genggam miliknya pun berbunyi, kedua matanya dengan sedikit di sipit kan memandang layar telephone.

"Assalamu'alaikum Bunda"

"Waalaikum'salam, Bunda ingin memberi kabar Allhamdulilah mas mu sudah sadar"

"Allhamdulilah, bentar lagi Kultsum kesana ya Bun?"

"Iya nak hati-hati ya"

Perbincangan di telephone pun telah selesai, mendengar kabar baik yang baru saja di terimanya sungguh membuat dirinya merasa lega pada akhirnya satu ke khawatiran nya hilang. Belakangan ini untuk beberapa masalah yang telah terjadi sungguh membuat hari-hari nya berantakan mulai dari pertengkaran kakak nya dan sang Bunda, bertemu kembali Ayahnya yang telah lama menghilang, pertemuannya dengan orang-orang yang pernah ada di masalalu nya hingga hancurnya hubungan bersama Adam. Semua itu membuatnya seakan tak ingin hidup lebih lama di dunia yang menurutnya sangat rumit sekali.

"Aku ingin bertemu untuk yang terakhir kalinya, setelah ini aku janji akan pergi"
Sebuah Message yang di dapatnya dari Adam, hatinya berantakan seakan hancur berkeping-keping namun inilah resiko yang telah di ambil sejak awal, jika ia inginkan kebahagiaan Bunda dan Ayahnya maka ia harus mengorbankan cintanya, pilihan yang sangat tidak adil bukan? Namun inilah dunia, kita hanya dapat mengikuti alur skenario nya saja.
******

Sebuah taman di tengah kota, suasana nya masih sama seperti dulu dimana ia sering kesini bersama pria yang telah memiliki singgah sana di hatinya tersendiri, kedua bola matanya melirik ke sebuah pemandangan dimana seorang yang ia cintai sudah ada disana, berat sekali kakinya melangkah bukan karna ia sudah membencinya namun ia sebenarnya takut mengalami perpisahan yang jelas mereka sama-sama tau bagaimana pahitnya.
Dengan berat hati akhirnya ia langkahkan kaki dimana pria itu telah menantinya dari tadi.

"Maaf aku sedikit terlambat" kata Kultsum.

"Tidak masalah" jawab Adam dengan senyum getir sungguh sangat terlihat keduanya sama-sama sedang terluka.

"Ada apa? Bicaralah aku tak mempunyai banyak waktu" lirih Kultsum dengan menggigit bibir bawah nya agar tak terlihat bahwa sekarang ia sedang menahan tangis.

"Besok aku akan meninggalkan kota ini, sebelum aku pergi aku masih ingin mendengar penjelasan mu" sebuah pernyataan yang menyakitkan sekali saat mendengar Adam akan pergi meninggalkan kota yang telah mempertemukan mereka berdua dengan di penuhi banyaknya kenangan bersama. Tak berminat ia bertanya kemana cintanya itu akan pergi, biarlah dia pergi sejauh mungkin tanpa ia ketahui, agar suatu hari nanti tidak ada niat untuk mencari, bukan karna tak cinta tapi semua ini salah.

Setangkai Mawar Dari Ali|✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang