Setangkai Mawar Dari Ali(22)

2.8K 215 36
                                    

Kenapa Tuhan mempertemukan kita jika hanya untuk menggoreskan luka? Manusiawi jika ingin marah dan kecewa, rasanya ini sangat tidak adil terutama untukku yang di tinggal tanpa penjelasan yang pasti. Sudah hampir dua jam kedua bola mata itu menatap sendu rumah yang entah kemana penghuninya, sebentar lagi ia akan pergi dari kota ini kota yang telah menjadi bumbu pemanis untuk sebuah rasanya selama ini, sungguh ia tak mengerti sama sekali kenapa semua nya terasa kebetulan sekali disaat cintanya pergi disaat itu juga Abi nya pergi. Pikiran nya berkecamuk menjadi satu sebenarnya ada apa dengan semua orang? Tiap kali ia bertanya selalu alasan yang tak cukup jelas di berikan semua orang padanya, kali ini ia hanya mengetahui kenyataan bahwa Abi dan Umi nya telah resmi bercerai dan satu kenyataan lagi yang membuat nya tertampar bahwa ia telah kehilangan cintanya untuk selamanya.
Airmata nya jatuh, kenapa rasanya sakit sekali seharusnya laki-laki itu tak boleh secengeng ini, tapi untuk yang satu itu benar-benar sakit sekali.

"Aku pergi" lirih nya kepada diri sendiri, airmata nya jatuh ke sebuah amplop berwarna biru yang kini di letakkan nya di depan pintu teruntuk gadis yang ia cintai. Kini ia berjalan berlalu pergi meninggalkan rumah yang pernah menjadi saksi beberapa kali untuk ia menyatakan perasaan nya pada wanita yang kini memberi goresan luka di hati.
******

"Akhirnya kita bisa kembali kerumah" kata Ali yang bicara kepada ketiga cintanya itu, Helaan nafas lega mewakili perasaan gembira nya seakan baru saja mendapatkan separuh dunianya kembali.

"Kultsum, ini kayaknya buat kamu" kata Fatimah saat menemukan amplop biru di depan pintu.

"Ohiya, makasih Bunda" jawabnya seraya mengambil amplop yang diberikan Bundanya. Jari-jarinya menyentuh satu titik air yang jatuh membasahi amplop surat itu. Hatinya berdetak, apakah benar dugaannya itu adalah airmata, dengan cepat ia buka sebuah pesan yang tertulis di atas kertas berwarna putih dan segera membacanya.

Teruntuk kamu wanita yang ku cinta.

Karna cinta aku hidup di dunia, karna cinta aku merasa hidup ku berwarna dan kali ini karna cinta hatiku terluka, hatiku kecewa, dan hatiku hancur.

Aku bagaikan manusia tanpa oksigen, sesak namun harus tetap hidup karna Tuhan tak mengizinkan ku mati.
Kamu dimana? Selama dua jam aku menanti mu disini berharap kamu datang dan meminta ku jangan pergi, aku ingin melihat wajah mu walau untuk yang terakhir kali, aku ingin mendengarnya kembali kata-kata yang selalu ku dengar setiap hari yang menyenangkan hati.

Aku tau tak semua tanya ada jawabnya, tapi aku pernah minta kepada Tuhan buat kirim seseorang untuk membuat hatiku damai dan tenang lalu Tuhan mempertemukan kamu dan akuTapi dengan bodohnya aku lupa meminta kepada Tuhan agar orang itu tetap tinggal.

Aku pergi, namun aku ingin kamu mengetahui hingga detik ini aku masih mencintai mu.

Setangkai Mawar Dari Ali|✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang