Part - 19

195 12 0
                                    

Hari kelulusan Reyhan.

Hari ini Renita sudah siap dengan gaun simpel berwarna marun. Ia berangkat bersama papi dan mami, seperti yang Reyhan bilang.

Setelah sampai pada tempat kelulusan Reyhan, mereka duduk ditempat yang telah disediakan. Renita melihat Reyhan mengenakan toga bersama teman-temannya. Ia tersenyum.

Saat tengah-tengah pidato, tiba-tiba Renita ingin ke kamar mandi. Setelah izin kepada orang tua Reyhan ia segera berjalan keluar ruangan.

Masuk ke dalam bilik kamar mandi. Samar-samar ia mendengar seseorang sedang berbincang.

"Wih pacar lo udah lulus aja nih." Ucap seorang wanita.

"Iya dong, dia kan pinter." Sahut wanita lain.

Renita sepertinya kenal dengan suara itu.

"Nah ini tas lo baru lagi?"

"Iyalah, baru kemaren dibeliin pacar gue."

Tak salah lagi. Itu suara Jessica yang sepertinya sedang bergosip dengan temannya. Renita jadi mengurungkan niat untuk keluar bilik kamar mandi.

"Enak ya lo, punya pacar udah cakep, pinter, kaya lagi."

"Yang harus lo cari yang kaya gitu, yang kaya. Jadi lo kan bisa minta ini itu tiap jalan. Gue aja Minggu lalu dibeliin kalung." Ujar Jessica bangga.

"Jadi ada maksud terselubung nih."

"Ya iyalah, ngapain gue pacaran sama dia lama banget kalo nggak gue manfaatin duitnya."

Deg.

Ucapan Jessica barusan membuat Renita kaku. Ia tak habis pikir. Sepertinya Reyhan sangat menyayangi wanita itu, tapi dengan jahatnya wanita itu justru hanya mementingkan harta Reyhan.

"Cakep juga lo."

Setelahnya tak terdengar apapun.

Renita akhirnya keluar dari bilik kamar mandi dan kembali ke ruangan tempat tadi.

Saat ia masuk sepertinya acara hampir selesai, semua yang ada disana sedang berfoto ria.

Ia menghampiri papi dan mami yang sedang berfoto bersama Reyhan.

Tapi Renita tak melihat keberadaan Jessica.

"Eh Renita, sini foto bareng." Ujar mami semangat.

"Yang bagus ya mas, saya jangan keliatan gendut." Ujar mami kepada tukang foto.

"Siap Bu."

"3.. 2.. 1.."

Suara kamera menghiasi suasana sekitar mereka.

Reyhan tampak bahagia telah mengenakan toga nya dan membawa sebuket bunga dari orang tuanya.

"Nah sekarang anak anak mami foto berdua."

Seketika suasana menjadi canggung. Renita hanya berdiri disebelah Reyhan tanpa melakukan apapun.

"Aih, jangan sungkan gitu dong. Kalian suami istri, ingat?" Ucap mami kelewat keras.

"Mami!" Tegur Reyhan.

"Iya iya, ayodong posenya jangan garing gitu."

Renita bingung harus melakukan apa. Namun jantungnya seakan berhenti berdetak saat Reyhan memindahkan bunga ditangan satunya dan merangkul Renita pada hitungan ke3.

Sungguh diluar dugaan.

Kali ini Reyhan tersenyum saat berfoto bersama Renita.

*****

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang